Overwork, atau bekerja terlalu banyak, adalah fenomena yang semakin umum terjadi di masyarakat modern yang penuh dengan tekanan dan tuntutan.
Namun, sedikit yang menyadari bahwa overwork dapat memiliki dampak serius pada kesehatan mental seseorang, termasuk meningkatkan risiko terkena depresi.
Dalam artikel ini tim redaksi KlikDokter meminta pandangan dr. Atika tentang hubungan antara overwork dan depresi serta dampak yang ditimbulkannya pada kesejahteraan mental seseorang.
Artikel lainnya: Ini Cara Manajemen Stres yang Ampuh
Definisi Overwork dan Gejala-gejalanya
Overwork dapat didefinisikan sebagai situasi di mana seseorang bekerja dalam waktu yang sangat lama dan melebihi kapasitas fisik dan mentalnya.
Ini bisa melibatkan jam kerja yang panjang, tekanan kerja yang tinggi, atau terlalu banyak tanggung jawab yang diberikan kepada individu tersebut. Gejala-gejala overwork dapat bervariasi antara individu, tetapi beberapa tanda umum termasuk:
- Menjadi terus-menerus lelah dan kelelahan, bahkan setelah istirahat yang cukup.
- Kesulitan tidur atau gangguan tidur, seperti insomnia.
- Perubahan mood, termasuk iritabilitas, ketidakbahagiaan, atau perasaan cemas yang berlebihan.
- Kesulitan berkonsentrasi atau berfokus pada tugas-tugas yang diberikan.
- Menurunnya kinerja kerja atau produktivitas.
Dampak Overwork pada Kesehatan Mental
![Dampak Overwork pada Kesehatan Mental](https://img-cdn.medkomtek.com/7Y5NeBvA1zELO653A_1jBUsvw7w=/0x0/smart/filters:quality(100):format(webp)/article/thPmRfELRq9J5ZF1JMVfW/original/xbb16hnlu5q2p35mq3wl8vjf0mmgurzs.jpg?w=3840&q=100)
Overwork dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan mental seseorang. Beban kerja yang berlebihan dapat menyebabkan stres kronis, kelelahan mental, dan penurunan kesejahteraan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa dampak overwork pada kesehatan mental:
1. Stres kronis
Beban kerja yang berlebihan dapat menyebabkan stres yang berkelanjutan dan kronis. Ini dapat mengaktifkan respons "fight or flight" dalam tubuh secara terus-menerus, yang pada gilirannya dapat mengganggu keseimbangan hormonal dan menyebabkan ketegangan mental yang berkepanjangan.
2. Kecemasan dan keprihatinan yang berlebihan
Overwork dapat meningkatkan tingkat kecemasan dan ketidakpastian tentang kinerja kerja dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.
Hal ini dapat menyebabkan kekhawatiran yang berlebihan dan merasa terbebani oleh tanggung jawab pekerjaan.
3. Penurunan kualitas tidur
Stres yang disebabkan oleh overwork seringkali dapat mengganggu pola tidur seseorang. Gangguan tidur seperti insomnia atau tidur yang tidak nyenyak dapat memperburuk kelelahan dan mengurangi kemampuan seseorang untuk pulih secara mental dan emosional.
4. Perasaan putus asa dan putus harapan
Overwork yang kronis dapat menyebabkan perasaan putus asa dan kehilangan harapan tentang kemungkinan perbaikan dalam situasi kerja. Ini dapat berkontribusi pada perasaan depresi dan kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya menyenangkan.
Artikel lainnya: Kenali Tanda-tanda Anda Stres karena Pekerjaan
Hubungan Antara Overwork dan Depresi
Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang serius yang ditandai dengan perasaan sedih yang persisten, kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari, dan gangguan tidur atau nafsu makan.
Overwork dapat menjadi salah satu faktor risiko yang berkontribusi pada pengembangan depresi. Berikut adalah beberapa cara di mana overwork dapat meningkatkan risiko terkena depresi:
1. Stres kronis
Overwork menyebabkan stres kronis yang dapat merusak kesehatan mental seseorang. Stres yang berkelanjutan dapat mengubah kimia otak dan meningkatkan kerentanan terhadap depresi.
2. Ketidakseimbangan hidup kerja
Overwork seringkali mengakibatkan ketidakseimbangan antara hidup kerja dan kehidupan pribadi. Kurangnya waktu untuk istirahat dan relaksasi dapat meningkatkan risiko depresi serta merusak hubungan sosial dan kebahagiaan secara keseluruhan.
3. Rasa tidak berdaya dan kehilangan kontrol
Overwork dapat menyebabkan perasaan tidak berdaya dan kehilangan kendali atas situasi. Hal ini dapat meningkatkan risiko depresi karena individu merasa terjebak dalam situasi yang tidak menyenangkan tanpa jalan keluar yang jelas.
Artikel lainnya: Cara Kembalikan Performa Kerja Setelah Stres
Strategi Mengatasi Overwork dan Mencegah Depresi
Mengatasi overwork dan mencegah depresi memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Beberapa strategi yang dapat membantu mencakup:
1. Mengatur batas kerja yang sehat
Tetapkan batas-batas yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Hindari membawa pekerjaan ke rumah dan beri diri Kamu waktu untuk istirahat dan rekreasi.
2. Berbicara dengan atasan
Jika beban kerja terlalu berat, berbicaralah dengan atasan Kamu untuk mencari solusi yang dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan keseimbangan hidup kerja.
3. Berlatih teknik manajemen stres
Pelajari teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.
4. Mencari dukungan
Jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental jika Kamu merasa tertekan atau terlalu berat beban kerja.
Artikel lainnya: Tanda-Tanda Karyawan Mengalami Demotivasi Kerja
Overwork dapat memiliki dampak serius pada kesehatan mental seseorang, termasuk meningkatkan risiko terkena depresi. Beban kerja yang berlebihan dapat menyebabkan stres kronis, kelelahan mental, dan perasaan putus asa yang dapat berkontribusi pada pengembangan depresi.
Penting untuk mengenali gejala-gejala overwork dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi stres dan meningkatkan keseimbangan hidup kerja.
Dengan menjaga keseimbangan yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi serta mencari dukungan saat diperlukan, seseorang dapat membantu melindungi kesehatan mental mereka dan mencegah terjadinya depresi.
Jika Kamu ada pertanyaan seputar tema diatas Kamu bisa gunakan layanan Tanya Dokter untuk chat dengan psikolog dan buatlah janji psikolog dengan menggunakan layanan Temu Dokter #JagaSehatmu selalu.