Kesehatan Mental

Debat di Media Sosial Bisa Bikin Kamu Stres

Bobby Agung Prasetyo, 18 Des 2023

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Media sosial tak selamanya baik, apalagi memasuki tahun politik. Waspada, tingkat stres melonjak saat terlibat debat di medsos!

Debat di Media Sosial Bisa Bikin Kamu Stres

Media sosial telah menjadi kanal bagi sebagian orang untuk saling mengenal atau mengungkapkan isi pemikiran. Seiring waktu, keberadaan media sosial begitu penting dan banyak membantu keperluan sehari-hari. Meski begitu, media sosial juga bisa sangat memengaruhi kesehatan kamu. Apalagi jika terlibat dalam situasi yang justru menjadi penyebab stres, termasuk adanya debat yang tidak sehat.

“Survei membuktikan bahwa penggunaan media sosial secara umum dapat mengakibatkan gangguan tidur, gangguan cemas, hingga depresi. Semakin banyak dan semakin lama menghabiskan waktu bermain media sosial, risiko depresi juga semakin tinggi,” ujar dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter.

Media Sosial Pengaruhi Kesehatan Mental

Pada tahap lanjut, media sosial bisa menjadi arena pertarungan bagi mereka yang berbeda pendapat. Apalagi memasuki tahun politik, hal itu bisa benar-benar terjadi. Melihat atau terlibat dalam perdebatan tersebut bisa bikin kamu stres.

Faktanya, media sosial mampu berdampak buruk pada kesehatan mental. Jadi, ujaran kebencian yang ditebarkan oleh warganet terkait kondisi politik Indonesia tahun 2023 juga dapat menimbulkan gangguan kecemasan, stres, hingga depresi, apalagi jika ikut terlibat di dalam debat tersebut.

Pada dasarnya, penting bagi kamu sebagai individu dalam berkomunikasi dan menjalin hubungan pribadi satu sama lain. Misalnya, terjadi diskusi terkait perbedaan pandangan politik, apalagi sebentar lagi akan mendekati Pemilu 2024.

Dimana akan ada jadwal debat capres-cawapres dan tema debat yang berbeda-beda. Maka hal itu kita sebagai masyarakat yang menyaksikan harus menyikapi dengan kepala dingin tanpa harus ikut-ikutan melakukan perdebatan sengit yang berujung ‘perkelahian’ di media sosial.

Nah, sedikit info, sebelum kami melanjutkan pembahasan. Untuk kamu yang mau tahu jadwal debat capres-cawapres dan tema debat yang bisa kamu saksikan di beberapa stasiun televisi. Cek infonya berikut ini ya!

Jadwal Debat

  1. Debat Kedua: Jumat, 22 Desember 2023
  2. Debat Ketiga: Minggu, 7 Januari 2024
  3. Debat Keempat: Minggu, 14 Januari 2024
  4. Debat Kelima: Minggu, 4 Februari 2024

Artikel Lainnya: Sadfishing, Tren Pamer Kesedihan di Media Sosial

Tema Debat

  1. Tema debat kedua (Cawapres): Ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan
  2. Tema debat ketiga (Capres): Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik
  3. Tema debat keempat (Cawapres): Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa
  4. Tema debat kelima (Capres): Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.

Stasiun Televisi yang Menayangkan Siaran Debat

  1. Debat Kedua: TransTV, Trans7, CNN Indonesia, Kompas TV, dan BTV
  2. Debat Ketiga: MNC TV, iNews, RCTI, dan GTV
  3. Debat Keempat: SCTV, Indosiar, dan MetroTV
  4. Debat Kelima: TVOne, ANTV, Net TV, dan Garuda TV

Yuk, kita lanjut pembahasan kita! 

Stres Pengaruhi Sistem Otak

Media sosial membuat setiap orang memiliki "panggung" sendiri untuk bebas mengungkapkan pendapatnya. Namun sayangnya kebebasan berpendapat ini sering kali tidak diimbangi dengan toleransi yang baik.

Perlu kamu ingat bahwa setiap orang memiliki kebebasan hak pilih dan tidak perlu memaksakan pilihan kamu tersebut pada orang lain. Ada baiknya usai debat capres-cawapres, kamu bisa rehat sejenak dari media sosial termasuk membaca pemberitaan mengenai debat tersebut.

Sayangnya, apa yang terjadi sekarang di media sosial sekarang ini adalah kebalikannya. Saat ada perbedaan pemikiran dari masing-masing orang, yang terjadi malah sebuah “gesekan” bahkan perdebatan kusir. Ketika kamu mengalami atau terjun langsung untuk terlibat dalam hal itu, tekanan demi tekanan akan dirasakan sehingga stres atau depresi tak bisa dihindari lagi.

Menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, seseorang yang stres akan mengalami perubahan pada sistem otaknya, terutama area hipotalamus yang berhubungan dengan sistem hormonal otak serta saraf otonom.

“Ketika stres tidak diadaptasi baik oleh otak, maka terciptalah produksi hormon stres bernama kortisol yang berfungsi membalikkan keadaan normal fisiologis dari tubuh. Hormon tersebut dapat membuat peningkatan gula darah, peningkatan denyut jantung, menurunkan produksi antibodi, serta meningkatkan lemak dalam darah,” kata dr. Reza.

Lebih lanjut, dr. Reza mengatakan bahwa efek tersebut berkaitan dengan munculnya penyakit-penyakit kronis, seperti darah tinggi atau hipertensi, penyakit jantung, serangan, dan stroke.

Nah, supaya kamu tak berakhir pada kondisi mengerikan tersebut, lembaga Royal Society for Public Health menganjurkan untuk tidak menggunakan media sosial terlalu lama. Batas waktu yang aman untuk menggunakan media sosial dalam sehari adalah dua jam. Penggunaan lebih dari itu dapat meningkatkan tekanan psikologis, yang akan berujung pada stres maupun depresi.

“Agar dampak buruk tersebut tidak terjadi pada diri kamu, gunakanlah media sosial secara bijak. Sempatkanlah waktu untuk beraktivitas atau berinteraksi langsung dengan orang lain, karena ini jauh lebih baik bagi kesehatan mental kamu,” tutur dr. Sepri.

Nah, siapapun yang kelak akan menjadi presiden Indonesia nanti tentu patut disyukuri. Usai debat capres-cawapres, kehidupan harus terus berlanjut. Syukuri hal-hal yang selama ini kamu peroleh, mulai dari pekerjaan, teman-teman, keluarga, pasangan, tubuh yang sehat.

Namun, bila kamu butuh konsultasi dengan dokter terkait permasalahan kamu. Kamu bisa ceritakan dan utarakan perasaanmu dengan dokter psikolog melalui aplikasi KlikDokter.

#JagaSehatmu Selalu!

Media SosialStresDebatDepresikesehatan mentalDebat Politik

Konsultasi Dokter Terkait