Kesehatan Mental

Cegah Catfishing, Ini Cara agar Tak Baper dan Tertipu di Dunia Maya

Ayu Maharani, 10 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Karena cari jodoh di dunia maya sedang diminati anak muda, yuk tetap tingkatkan kewaspadaan terhadap catfishing dengan cara berikut ini!

Cegah Catfishing, Ini Cara agar Tak Baper dan Tertipu di Dunia Maya

Dikenalkan oleh teman sepertinya sudah jadi cara cari jodoh yang “basi”. Pasalnya, Facebook, Twitter, dan Instagram, serta aplikasi kencan online seperti Tinder, Tantan, Bumble, dan lain-lain sudah bisa melakukannya sendiri!

Namun, hati-hati, ada bahaya catfishing yang mengintai.

1 dari 3

Apa Itu Catfishing?

Untuk yang belum tahu, fenomena catfishing merupakan kasus penipuan yang terjadi di dunia maya dengan berpura-pura menunjukkan ketertarikan kepada si korban, tapi untuk tujuan yang negatif. Misalnya, untuk merampok, memerkosa, menculik, hingga membunuh.

Jangan berpikir pelaku catfishing beraksi dengan identitas asli. Mereka mencuri identitas orang lain atau mengarang asal-usulnya agar calon korban tertarik. Meski pelaku kebanyakan adalah pria, tetapi bukan berarti tak ada wanita yang melakukan tindakan catfishing

Awalnya, pelaku akan bersikap layaknya orang yang sedang berusaha PDKT. Tak menutup kemungkinan juga ia melakukannya kepada beberapa orang sekaligus alias “tebar benih”. Jika si korban memberi respons positif, maka pelaku akan melanjutkan ke trik tipu selanjutnya, yakni bersikap dengan sangat baik dan perhatian.

Ketika si korban sudah jatuh hati, biasanya ia akan lebih mudah diajak bertemu langsung dan di sinilah Anda harus berhati-hati. Kalau asal mengiyakan, bisa-bisa Anda bernasib buruk saat ketemuan.

Saat pertemuan pertama berlangsung lancar (pelaku biasanya akan berpenampilan semenarik mungkin untuk membuat korban bertekuk lutut), selanjutnya, entah secara online atau di pertemuan berikutnya, pelaku akan meminta hal-hal aneh. Mulai dari harta maupun yang berbau seksual.

Artikel lainnya: Catcalling, Pelecehan Seksual yang Bisa Picu Depresi

2 dari 3

Faktor Halo Effect Juga Memengaruhi

Mungkin Anda menilai, orang-orang yang mudah tertipu di dunia maya khususnya di media sosial maupun aplikasi kencan online adalah orang-orang bodoh. Padahal, fenomena tersebut bisa terjadi pada siapa saja, termasuk yang berpendidikan tinggi.

Sebab, yang dimainkan oleh perilaku di sini bukanlah logika, melainkan ketertarikan dan perasaan. Itulah mengapa kesan pertama (saat berkenalan atau bertemu) sangat penting bagi pelaku catfishing.

Kesan pertama yang sempurna akan menimbulkan halo effect. Kira-kira, seperti ini contoh dari efek tersebut.

Kesan pertama yang sempurna akan membuat si korban sangat menyukai si pelaku. Karena rasa suka tersebut, korban akan selalu memandang positif si pelaku, sekalipun yang dilakukan oleh pelaku adalah hal buruk.

Sebagai contoh, pelaku terus-menerus meminta si korban untuk membayar ini dan itu, bahkan meminta uang jajan. Orang lain yang memandang secara objektif akan berusaha menyadarkan si korban bahwa kondisi tersebut sudah tak beres.

Tapi, karena terpengaruh halo effect, korban akan menyangkal. Ia tetap menganggap bahwa itu adalah hal normal, sekalipun si pelaku merupakan orang yang baru dikenal. Semuanya disebabkan oleh citra yang “sempurna”, baik secara fisik maupun perilaku baik yang penuh kepura-puraan.

Artikel lainnya: 11 Alasan Orang Melakukan Pelecehan Seksual

3 dari 3

Adakah Cara Menghindari Catfishing?

Kabar baiknya, ada cara-cara tertentu yang bisa dilakukan untuk menghindarkan diri dari tipu daya orang-orang dunia maya, sekalipun secara visual mereka cukup manawan.

Saat hendak berkenalan melalui aplikasi kencan online, lakukan cara yang disarankan Ikhsan Bella Persada, M.Psi, Psikolog dari KlikDokter ini agar tidak tertipu di dunia maya:

  • Cek Informasi atau Data Pribadi Orang Tersebut

Misalnya, nama panjangnya bisa Anda googling dulu. Cek juga asal tempat pendidikan atau tempat kerjanya. Tak ada salahnya mencari tahu soal dia ke beberapa orang yang Anda kenal. Apalagi bila kebetulan satu sekolah, tempat kerja, atau komunitas dengan si pelaku.

  • Cek Followers-nya

Kalau sudah tahu media sosialnya, Ikhsan menyarankan untuk cek followers-nya. Dari situ, akan terlihat apakah itu fake account atau tidak. Lebih baik lagi kalau ada mutual friends.

  • Jangan Berikan Informasi Pribadi

Hindari memberi data yang lengkap kepada orang yang baru dikenal, apalagi alamat rumah. Cukup beritahukan areanya saja, misalnya “Depok” atau “Daerah Cilandak” – tak perlu detail.

  • Jangan Mudah Percaya

Tak usah langsung senang bila ada orang yang punya hobi sama dengan Anda. “Intinya, jangan mudah percaya. Bisa saja hobi tersebut dijadikan alasan untuk masuk dengan mudah ke dalam dunia Anda. Sehingga, Anda lebih mudah untuk ‘digiring’. Hati-hati, terutama untuk wanita,” tegas Ikhsan.

  • Jangan Terbawa Perasaan

Sebisa mungkin hindari langsung terbawa perasaan (baper) karena pujian. Ingat, bila saat baru kenal saja ia sudah memuji bahwa Anda cantik atau ganteng sekali, tentunya ia juga bisa dengan mudah melakukan itu kepada orang lain!

  • Pelajari Modus Penipuan

Membaca berita-berita penipuan via internet, terutama media sosial atau aplikasi kencan online, juga bisa membuka mata atau menambah pengetahuan soal motif atau ciri-ciri pelaku catfishing.

Jika ada teman yang punya pengalaman buruk soal perkenalan via online, coba dengarkan dan jangan menghakimi. Jadikan itu sebagai pelajaran buat Anda supaya tidak mudah tertipu.

  • Hindari Tempat Sepi saat Bertemu

Jangan bertemu di tempat sepi, apalagi di malam hari. Lebih baik bertemu di coffee shop yang ramai atau mall. Sebisa mungkin pilih area “tengah” – dekat dengan rumah Anda dan dekat dengan rumah si orang tersebut.

  • Ajak Orang Lain

Saat diminta bertemu, ajaklah satu atau dua teman Anda. Tak perlu bergabung dengan Anda, mereka bisa memantau dari jauh. Sehingga, kalau kencan tak berjalan lancar atau butuh bantuan, bisa cepat memanggil atau menghubungi teman yang standby.

Orang yang memang benar-benar ingin mengenal Anda biasanya akan tulus menjadi teman terlebih dulu. Dalam artian, ia sendiri pun membutuhkan proses. Hati-hati bila ia bertindak agresif atau terburu-buru!

Itu dia sejumlah cara agar Anda tidak tertipu di dunia maya sekaligus menghindari fenomena catfishing saat berkenalan secara online. Bila punya pertanyaan seputar keluhan psikologis maupun medis, yuk tanya pada psikolog atau dokter kami melalui fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter!

(FR/RPA)

Kencan Online
Catfishing