HomePsikologiKesehatan MentalBenarkah Orang Humoris Lebih Panjang Umur?
Kesehatan Mental

Benarkah Orang Humoris Lebih Panjang Umur?

dr. Nadia Octavia, 19 Agt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sikap humoris alias memiliki selera humor yang tinggi dituding bisa bikin panjang umur. Apakah ini sesuai dengan fakta medis?

Benarkah Orang Humoris Lebih Panjang Umur?

Apa yang membuat Anda bisa tertawa terbahak-bahak? Menonton film komedi, atau mendengarkan lelucon teman? Apa pun alasannya, berarti Anda tergolong orang yang memiliki selera humor tinggi alias humoris. Orang dengan sikap seperti ini akan memancarkan aura bahagia dari wajahnya, dan terlihat lebih awet muda. Tak hanya itu, orang humoris juga dianggap bisa lebih panjang umur, lho!

Dalam pembuktian akan hal tersebut, sebuah penelitian dilakukan di Norwegia selama 15 tahun dan dipublikasikan di jurnal Psychosomatic Medicine pada tahun 2016.  Studi ini dilakukan pada 53.556 wanita dan pria di Norwegia, yang diteliti hubungan antara selera humor dan tingkat kematian masing-masing individu.

Para peneliti memeriksa fungsi berpikir (kognitif), selera humor, dan faktor risiko kematian—seperti penyakit jantung, infeksi, kanker dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Hasilnya penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan selera humor tinggi terbukti lebih panjang umur, meski mereka memiliki penyakit jantung atau mengalami infeksi. Sementara pada pria yang humoris, mereka lebih terlindung terhadap infeksi.

Pada hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa wanita humoris mengalami risiko 48% lebih rendah untuk meninggal akibat penyakit jantung, infeksi, kanker dan penyakit paru obstruktif kronis. Risiko kematian karena penyakit jantung 73% lebih rendah, dan kematian karena infeksi 83% lebih rendah.

Sementara pada pria, tingginya selera humor hanya berhubungan dengan penurunan risiko kematian akibat infeksi. Dikatakan bahwa pria humoris memiliki risiko 74% lebih rendah untuk mengalami kematian akibat infeksi.

Temuan dari penelitian yang dilakukan oleh the Norwegian University of Science and Technology itu menyebutkan bahwa orang yang humoris akan mengalami penurunan hormon stres. Ini berarti, fungsi kekebalan tubuh juga menjadi lebih optimal.

Terkait temuan ini, peneliti menekankan bahwa tingkat humoris diukur berdasarkan kemampuan seseorang untuk memahami humor dan memikirkan sesuatu dalam cara yang humoris. Dengan kata lain, orang humoris akan terlihat menikmati menjadi dirinya sendiri dan menyampaikan sesuatu diselingi dengan humor.

Disetujui penelitian lain

Senada dengan temuan di atas, penelitian lain yang dilakukan oleh University of North Carolina Charlotte di Amerika Serikat juga menemukan manfaat menjadi orang yang humoris.

Penelitian ini mengatakan bahwa menjadi orang humoris dapat memberikan Anda pola pikir yang positif. Misalnya, ketika sedang dilanda frustasi akibat suatu masalah, orang yang humoris akan mengambil sisi positif dari masalah tersebut dan justru membuatnya menjadi sesuatu yang lucu. Efek positif ini tentu dapat membantu menentukan proses penyelesaian masalah dengan lebih baik.

Tak hanya itu, peneliti pada studi ini juga mengutarakan bahwa sikap humoris dapat mendatangkan manfaat sebagia berikut:

  • Mencegah penyakit mental, seperti depresi, gangguan cemas, stres, maupun depresi.
  • Membantu menurunkan tekanan darah.
  • Gula darah lebih stabil.
  • Menghilangkan rasa nyeri.
  • Memperbaiki mood atau suasana hati.

Adanya temuan-temuan di atas membuktikan sikap humoris memang dapat membuat seseorang terhindar dari berbagai kondisi kesehatan yang merugikan, sehingga bisa lebih panjang umur. Jadi, tunggu apa lagi, yuk coba jadi orang yang punya selera humor tinggi!

[NB/ RVS]

StresmentalHumorHumorisPanjang Umur

Konsultasi Dokter Terkait