HomePsikologiKesehatan MentalAnak Bunuh Diri, Bagaimana Orang Tua Melanjutkan Hidup?
Kesehatan Mental

Anak Bunuh Diri, Bagaimana Orang Tua Melanjutkan Hidup?

Ayu Maharani, 08 Sep 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Anak bunuh diri pasti akan memberikan perasaan bersalah kepada orang tua. Lantas, adakah cara-cara khusus agar orang tua tetap bisa hidup normal?

Anak Bunuh Diri, Bagaimana Orang Tua Melanjutkan Hidup?

Kasus anak bunuh diri kemungkinan besar tidak akan terjadi apabila si anak tak ada masalah depresi sejak awal. Sayangnya, sebagian anak sangat lihai dalam menutupi masalah pribadi dan psikisnya sehingga orang tua sering tak sadar dengan kondisi tersebut.

Ketika buah hati ditemukan tak bernyawa akibat bunuh diri, tentu hal itu akan memberi pukulan telak buat orang tua. Rasa bersalah karena tak tahu apa yang sedang dialaminya dan rasa tak berguna karena tak bisa menahan keinginan anak untuk pergi dari dunia ini, pasti membuat orang tua patah arang. 

Hancur dan berat sekali rasanya untuk melanjutkan hidup saat ditinggal mati buah hati sendiri. Di sisi lain, anak-anak Anda yang lain masih membutuhkan sosok orang tua untuk menyayangi mereka. Masih ada pekerjaan, masih banyak hal lain yang mesti diperjuangkan..

Hal yang Terjadi pada Orang Tua ketika Anak Bunuh Diri

Menurut psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi., orang tua yang anaknya meninggal akibat bunuh diri pasti mengalami trauma yang mendalam. 

Tak cuma orang tua sebenarnya, kakak dan adik, atau bahkan kakek dan neneknya yang sangat dekat dengan si anak pasti juga akan merasakan hal yang sama. 

“Tekanan juga akan meningkat apabila ada orang lain yang berkomentar seenaknya,” kata Ikhsan.

“Orang tua yang anaknya meninggal akibat bunuh diri akan dicap sebagai sosok yang tidak mampu mengurus dan mengasuh anaknya. Hal tersebut akan melipatgandakan penderitaan dan rasa stres pada orang tua,” sambungnya.

Artikel Lainnya: Punya Keinginan Bunuh Diri Selalu Pertanda Depresi?

Kendati demikian, semua kesusahan pasti masih menyisakan harapan. Ada waktunya bagi orang tua untuk menerima keadaan, meski harus melewati tahapan-tahapan lain sebelumnya. Beberapa tahapan yang dimaksud oleh Ikhsan, yaitu:

  • Ada yang menyangkal kenapa bisa anaknya bunuh diri. 
  • Salah satu atau kedua orang tua marah dengan diri sendiri, orang lain, bahkan kepada Tuhan. Mereka akan selalu mempertanyakan kenapa anaknya bisa meninggal bunuh diri. 
  • Mulai ke tahap bargaining (tawar-menawar). Di tahap ini, orang tua akan bertanya: “kenapa bukan saya saja yang meninggal?”. 
  • Muncul depresi
  • Ketika berhasil lewat dari tahap depresi, mereka akan mulai menerima dan berdamai dengan keadaan. 

Artikel Lainnya: 6 Cara Mencegah Keinginan Bunuh Diri pada Remaja

Bagaimana Caranya Agar Orang Tua Bisa Melanjutkan Hidup?

Berdamai dengan keadaan tidaklah cukup. Orang tua yang anaknya meninggal akibat bunuh diri harus melakukan upaya lain agar hidupnya bisa kembali normal. Ini tanpa harus melupakan si buah hati yang telah pergi meninggalkan dunia. 

Menurut Ikhsan, beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk melanjutkan hidup mereka, antara lain:

  • Ekspresikan

Ekspresikan jika memang masih merasa sedih, jangan dipendam. Akui kalau Anda merasa kehilangan, sedih, dan kesepian. 

Akui secukupnya, tidak perlu sampai menyakiti diri sendiri. Mengakui apa yang dirasakan merupakan bagian dari proses move on

“Karena semakin kita paksa untuk tidak bersedih, artinya kita tidak menerima kenyataan yang ada,” tegas Ikhsan. 

  • Bergabung dengan Komunitas Positif

Bergabung dalam komunitas atau kelompok pendukung yang punya hubungan dengan bunuh diri. Dari situ, bisa ada sharing session dan bisa saling bertukar pengalaman agar orang tua saling menguatkan.

  • Jalin Ikatan Emosional Baru

Cari sesuatu yang bisa membuat Anda memiliki ikatan emosional lagi. Misalnya, memelihara hewan. 

“Ini bisa dilakukan buat orang tua yang tidak memiliki anak lagi dan hanya hidup sendiri. Memelihara hewan bisa membuat Anda tidak merasa kesepian dan dapat menyalurkan emosi yang dirasakan,” tutur Ikhsan. 

  • Sabar dan Saling Mengingatkan

Semua butuh kesabaran. Biarkan waktu mengobati Anda secara perlahan-lahan. Jika sudah berada di tahapan yang lebih baik, benar-benar ikhlas, bersedia dan punya kemampuan untuk menuju ke arah positif, orang tua bisa membuat panti atau komunitas untuk membangkitkan kewaspadaan akan bunuh diri. 

Hal tersebut tak hanya bisa untuk mengenang anak, tetapi juga sekaligus menolong anak-anak lain yang punya permasalahan serupa. 

Hidup sebagai orang tua yang anaknya meninggal akibat bunuh diri memang tak mudah. Namun, Anda harus paham bahwa kemarahan dan kesedihan yang berlarut-larut tak akan bisa mengembalikan keadaan. 

Lakukan hal di atas untuk mulai menerima kondisi yang baru, dan bila perlu mintalah bantuan dari psikolog. Anda bisa menggunakan layanan LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter untuk berbicara langsung dengan psikolog atau dokter.

(NB/AYU)

kesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait