Kesehatan Mental

Alasan Psikologis Kenapa Orang Dewasa Suka Nonton Film Kartun dan Anak-anak

Christovel Ramot, 11 Okt 2023

Ditinjau Oleh Iswan Saputro, M.Psi., Psikolog

Tak sedikit orang dewasa yang ke bioskop untuk nonton film animasi, kartun, atau yang bergenre anak-anak. Ternyata ada alasan psikologisnya, lho!

Alasan Psikologis Kenapa Orang Dewasa Suka Nonton Film Kartun dan Anak-anak

Untuk sebagian besar generasi 90-an atau millenial di Indonesia, menonton film Petualangan Sherina 2 adalah sebuah keharusan, karena bisa menjadi sebuah ‘’mesin waktu’ yang mampu memutar kembali memori masa kecil mereka dan membawa pada kenangan-kenangan indah bersama keluarga atau teman sekolah saat menonton bioskop di tahun 2000-an. Ya, hal tersebut bisa dikatakan dalam konsep merawat inner child.

Memasuki bulan Oktober ini, bulan di mana diperingati sebagai Bulan Kesehatan Mental dan juga terdapat Hari Kesehatan Mental Sedunia (World Mental Health Day) pada 10 Oktober, KlikDokter mengambil inner child sebagai tema besar.

Menyadari inner child sebagai benang merah antara membentuk perilaku orang dewasa yang terhubung dengan pengalaman-pengalaman mereka di masa kecil, entah bersifat bahagia atau traumatis sekali pun.

Inner child adalah konsep psikologi yang merujuk pada bagian dalam diri kita yang masih menyimpan kenangan, emosi, dan pengalaman dari masa kecil kita.

Salah satu cara yang sering kali digunakan oleh orang dewasa untuk menghubungkan diri mereka kembali dengan inner child mereka adalah dengan menonton film-film animasi, kartun, atau tokoh-tokoh tertentu yang mengingatkan mereka akan masa kecil.

Kali ini, bersama Psikolog Iswan Saputro dan tim content KlikDokter, kita akan menjelajahi alasan psikologis yang mendasari kecenderungan ini dan bagaimana menonton film-film semacam itu dapat mempengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis orang dewasa.

Artikel Lainnya: Pentingnya Merawat Inner Child untuk Kesehatan Mental

Tentang Inner Child dan Kenangan Masa Kecil

Sebelum kita memahami alasan psikologis mengapa beberapa orang dewasa suka menonton film animasi, kartun atau tokoh-tokoh tertentu untuk menghubungkan diri dengan inner child mereka, penting untuk memahami apa itu inner child dan mengapa itu penting.

Inner child adalah bagian dari diri kita yang masih mempertahankan pengalaman, emosi, dan kenangan dari masa kecil. Ini adalah periode perkembangan yang kritis dalam kehidupan kita yang membentuk dasar-dasar kepribadian kita saat ini.

Inner child dapat mencakup kenangan indah, perasaan kebahagiaan, dan momen-momen berharga dari masa kecil kita. Namun, inner child juga dapat menyimpan pengalaman traumatis yang mempengaruhi kesehatan mental kita di masa dewasa.

Alasan Orang Dewasa Suka Menonton Film Animasi

Oleh karena itu, merawat inner child menjadi penting untuk memahami dan mengatasi asal-usul perilaku, emosi, dan pola pikir kita saat dewasa. Dan inilah beberapa alasan psikologis mengapa beberapa orang dewasa suka menonton film animasi, kartun dan tokoh-tokoh tertentu yang mengingatkan akan masa kecil mereka.

1. Pengalaman Emosional Positif

Pengalaman audio dan visual yang menyenangkan dalam film membuat penontonnya lebih mudah merasakan emosi yang hadir selama menonton.

Stimulasi audio dan visual yang mengagumkan dengan warna atau suara yang unik dapat membuat kita merasa tertarik, bahagia, dan ceria.

Ketika didominasi oleh perasaan bahagia akan lebih mudah bagi kita untuk menyimpan momen masa kecil dalam memori jangka panjang (long term memory) hingga dewasa. Memori berisi pengalaman emosional yang positif penting dimiliki agar kita merasa hidup saat ini berharga.

Ketika orang dewasa menonton film-film yang mengingatkan mereka pada masa kecil, mereka dapat merasakan kembali perasaan kebahagiaan dan kepolosan yang mereka rasakan saat masih anak-anak.

Ini adalah bentuk pelarian positif dari stres dan masalah kehidupan dewasa, dan dapat membantu bikin suasana hatimu membaik.

2. Nostalgia dan Kenangan Bahagia

Sensasi masa kecil yang menyenangkan memang menarik untuk diulangi atau diingat kembali. Nostalgia adalah perasaan kerinduan atau cinta terhadap masa lalu yang sering kali diwarnai oleh kenangan bahagia.

Menonton film animasi atau kartun yang mengingatkan pada masa kecil dapat memicu rasa nostalgia yang kuat pada banyak orang dewasa.

Film menjadi stimulus menuju kenangan masa kecil yang membahagiakan dan menontonnya kembali dapat mengingatkan kembali emosi positif yang hadir.

Nostalgia dapat memiliki efek positif pada kesejahteraan psikologis seseorang.Hal ini dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan memberikan rasa makna dan kontinuitas dalam hidup.

Menonton film animasi dan kartun yang dikaitkan dengan kenangan masa kecil dapat menjadi cara yang efektif untuk merasakan kebahagiaan masa lalu dan menghubungkan diri dengan inner child.

Nostalgia akan terasa lebih kuat memiliki benda-benda yang berkaitan dengan film yang disenangi.

Artikel Lainnya: Inner Child Bisa Terluka, Begini Cara Menyembuhkannya

3. Istirahat Sejenak dari Realitas

Kehidupan dewasa seringkali penuh dengan tanggung jawab, tekanan, dan masalah sehari-hari. Menonton film animasi dan kartun dapat menjadi bentuk pelarian dari realitas yang jenuh.

Film-film ini menawarkan dunia yang berbeda, di mana aturan-aturan dunia nyata sering kali tidak berlaku. Mereka memungkinkan penonton untuk sementara waktu melupakan masalah-masalah dewasa dan merasakan kebebasan imajinasi.

Dalam situasi-situasi ketika seseorang merasa tertekan atau cemas, menonton film-film tersebut dapat memberikan hiburan dan relaksasi. Ini adalah cara yang efektif untuk meredakan stres dan menciptakan ruang untuk mengumpulkan semangat kembali dalam menjalani hari.

4. Mengaktifkan Kreativitas dan Imajinasi

Tontonan kartun seperti Doraemon atau produksi Disney sering kali menampilkan dunia yang penuh dengan kreativitas dan imajinasi.

Mereka dapat memicu imajinasi penonton dan menginspirasi mereka untuk berpikir kreatif. Bagi banyak orang dewasa, kreativitas dan imajinasi sering kali tertekan oleh tuntutan kehidupan dewasa yang sibuk, serius, dan bahkan monoton.

Menonton film animasi dapat mengaktifkan kembali sisi kreatif dan bermain dalam diri mereka. Imajinasi yang aktif dapat membantu dalam penyelesaian masalah, meningkatkan kreativitas, dan berpikir out of the box.

Kreativitas adalah aspek penting dalam kesehatan mental. Ketika seseorang merasa lebih kreatif, mereka dapat menciptakan solusi-solusi kreatif untuk masalah-masalah mereka, mengembangkan minat baru, dan mengisi hidup mereka dengan kegiatan yang bermakna.

5. Koneksi dengan Identitas dan Kenangan

Tontonan film animasi atau kartun masa kecil dapat membantu seseorang merasa lebih terhubung dengan identitas dan kenangan masa kecil mereka. Film-film tersebut dapat mengingatkan mereka pada minat, hobi, atau hal-hal yang mereka nikmati saat masih anak-anak.

Perasaan terkoneksi dapat memberikan perasaan kontinuitas dalam perjalanan hidup dan membantu seseorang mengenal lebih dekat proses atau pilihan yang sudah dijalani. Dengan menonton film-film ini juga dapat menjadi cara untuk merayakan dan menghargai kenangan masa kecil yang dimiliki.

Terkoneksi melalui film tidak hanya mengingatkan pada adegan atau cerita yang unik, namun juga dengan siapa dan dimana kita menghabiskan waktu. Terhubung kembali dengan memori masa kecil mengingatkan kita pada momen berharga bersama keluarga, teman, dan tempat yang membentuk kita hari ini.

Artikel Lainnya: Manfaat Menonton Film Sedih untuk Kesehatan Mental

Jadi, ketika orang dewasa menonton film animasi, kartun, atau tokoh tertentu tidak hanya sebagai hiburan tapi dapat meningkatkan emosi positif dan merasakan kebahagiaan dengan cara yang sederhana.

Merawat inner child dengan menonton kembali film-film masa kecil adalah cara yang sehat untuk menjaga kesejahteraan psikologis dan kesiapan dalam menjalani kehidupan saat ini dengan lebih menyenangkan. Jangan lupa #JagaSehatmu dan mentalmu dengan konsultasi ke psikolog dengan layanan Tanya Dokter dan booking psikolog di aplikasi KlikDokter!

  • Useful life lessons for health and well-being: adults’ reflections of childhood experiences illuminate the phenomenon of the inner child - Department of Health Sciences, Luleå University of Technology, Luleå, Sweden - Margareta Sjöblom, Kerstin Öhrling & Catrine Kostenius - 2018