Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
Masalah Pernapasan

Tuberkulosis

Tim Medis Klikdokter, 23 Juli 2020

Ditinjau Oleh KlikDokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit infeksi yang berpotensi serius. Penyakit ini dapat terjadi pada berbagai organ tubuh

Pengertian

Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit infeksi yang berpotensi serius. Penyakit ini dapat terjadi pada berbagai organ tubuh, namun sering kali menyerang paru-paru.

Bakteri yang menyebabkan tuberkulosis ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui droplet kecil di udara yang dilepaskan melalui batuk dan bersin. Orang dengan tuberkulosis yang aktif umumnya direkomendasikan untuk mengonsumsi beberapa tipe antibiotik selama berbulan-bulan. Tujuannya untuk mengeradikasi infeksi dan mencegah berkembangnya resistensi antibiotik.

Tuberkulosis

Penyebab

Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri yang dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui droplet yang terdapat di udara. Hal ini dapat terjadi apabila seseorang dengan tuberkulosis yang aktif dan tidak tertangani mengalami batuk atau bersin, serta apabila orang tersebut tertawa, meludah, menyanyi, dan sebagainya.

Setiap orang dapat terinfeksi oleh tuberkulosis. Namun terdapat beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan penularan, di antaranya:

  • Sistem daya tahan tubuh yang rendah, seperti yang dialami oleh individu dengan HIV/AIDS, diabetes, kanker jenis tertentu, menjalani pengobatan kanker seperti kemoterapi, gizi buruk, dan sebagainya
  • Penggunaan obat-obatan terlarang
  • Penggunaan tembakau
  • Kurangnya akses kesehatan
  • Lokasi tempat tinggal yang padat atau kurang ventilasi
  • Bepergian ke tempat-tempat dengan angka kejadian tuberkulosis yang tinggi

Gejala

Walaupun tubuh dapat mengandung bakteri yang menyebabkan tuberkulosis, sistem daya tahan tubuh umumnya bisa mencegah seseorang menjadi sakit. Oleh sebab itu, dokter umumnya membedakan antara tuberkulosis laten dan tuberkulosis aktif.

Pada tuberkulosis laten, seseorang memiliki infeksi tuberkulosis, namun bakteri menetap di dalam tubuh pada kondisi yang inaktif dan tidak mengalami gejala. Tuberkulosis laten, yang juga disebut sebagai tuberkulosis inaktif atau infeksi tuberkulosis, bukan merupakan kondisi yang menular. Namun, kondisi ini dapat berubah menjadi tuberkulosis aktif, yang membuat penanganan menjadi penting bagi individu dengan kondisi ini, selain juga untuk mencegah penyebaran tuberkulosis.

Pada tuberkulosis aktif, individu menunjukkan tanda dan gejala serta dapat menularkan kuman yang ada di dalam tubuhnya. Kondisi ini dapat terjadi setelah beberapa minggu terinfeksi oleh bakteri tuberkulosis, maupun bertahun-tahun setelahnya.

Tanda dan gejala dari tuberkulosis aktif adalah:

  • Batuk-batuk yang berlangsung tiga minggu atau lebih
  • Batuk darah
  • Nyeri dada, atau nyeri yang timbul saat bernapas atau batuk
  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja
  • Kelelahan
  • Demam
  • Keringat malam
  • Menggigil
  • Penurunan nafsu makan

Tuberkulosis juga dapat terjadi pada bagian tubuh lainnya, termasuk ginjal, tulang belakang, atau otak. Saat tuberkulosis terjadi di paru-paru, tanda dan gejala dapat bervariasi sesuai dengan organ yang terlibat. Misalnya, tuberkulosis yang terjadi pada tulang belakang dapat menyebabkan nyeri punggung, dan tuberkulosis yang terjadi pada ginjal dapat menyebabkan terdapatnya darah pada urine.

Diagnosis

Diagnosis dari tuberkulosis dapat dilakukan berdasarkan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang tertentu. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan dahak, darah, foto rontgen dada dengan sinar X, serta beberapa jenis pemeriksaan lainnya.

Penanganan

Orang yang terdiagnosis dengan tuberkulosis aktif umumnya disarankan untuk mengonsumsi kombinasi pengobatan selama enam bulan atau lebih. Lamanya konsumsi obat bergantung dari berbagai hal, termasuk lokasi infeksi, riwayat mengalami tuberkulosis sebelumnya, dan sebagainya.

Apabila durasi pengobatan tidak ditaati, terdapat kemungkinan bahwa infeksi tuberkulosis dapat berulang kembali. Dokter umumnya meresepkan kombinasi beberapa pengobatan pada tuberkulosis aktif.

Obat-obatan yang dikonsumsi pada individu dengan tuberkulosis aktif terkadang dapat menyebabkan beberapa efek samping, di antaranya penurunan nafsu makan, perubahan warna urine, baal atau kesemutan, mual dan muntah, kuning pada kulit, atau nyeri perut. Apabila seseorang mengalami efek samping dari pengobatan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter yang menangani guna dievaluasi lebih lanjut.

Pencegahan

Sebagian besar orang yang tinggal di area berisiko tinggi akan mendapatkan vaksinasi BCG pada masa kanak-kanak. Vaksinasi ini dapat melindungi terhadap penularan beberapa jenis bakteri penyebab tuberkulosis.

Terdapatnya bakteri tuberkulosis di dalam tubuh tidak berarti bahwa seseorang akan mengalami tanda dan gejala dari tuberkulosis aktif. Pada individu yang terinfeksi dan tidak menunjukkan tanda dan gejala, kemungkinan individu tersebut mengalami tuberkulosis laten. Dokter dapat merekomendasikan pemberian pengobatan untuk tuberkulosis dengan pertimbangan khusus pada kondisi tersebut.

Orang dengan tuberkulosis aktif disarankan untuk menghindari tempat keramaian selama beberapa minggu pertama pengobatan hingga tidak lagi menular. Selain itu, orang dengan tuberkulosis aktif juga disarankan untuk menggunakan masker untuk mencegah partikel yang mengandung bakteri tuberkulosis menyebar melalui udara.

Tanya Dokter