Masalah Infeksi

Tinea Corporis

Tim Medis Klikdokter, 04 Apr 2022

Ditinjau Oleh

Tinea korporis merupakan infeksi jamur pada lapisan atas kulit tubuh.

Pengertian

Tinea korporis merupakan infeksi jamur pada lapisan atas kulit tubuh. Kondisi ini digambarkan dengan ruam merah yang sirkuler atau melingkar dengan warna kulit yang lebih terang di tengah. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa gatal.

Tinea korporis berkaitan erat dengan infeksi jamur lainnya. Contohnya tinea pedis (infeksi jamur pada kulit kaki), tinea cruris (infeksi jamur pada kulit selangkangan), serta tinea capitis (infeksi jamur pada kulit kepala).

Tinea korporis umumnya menyebar melalui kontak kulit langsung dengan manusia atau hewan yang terinfeksi. Tinea korporis yang ringan dapat menunjukkan reaksi yang baik terhadap pengobatan anti-jamur yang dioleskan pada kulit. Untuk infeksi yang sedang atau berat, akan dibutuhkan obat anti-jamur yang dikonsumsi secara oral.

Artikel Lainnya: Kurap Muncul di Daerah Penis, Kok Bisa?

Tinea Corporis

Penyebab

Tinea korporis merupakan infeksi jamur menular. Jamur jenis ini menginfeksi sel-sel pada lapisan luar kulit. Penyakit ini dapat ditularkan melalui:

  • Manusia ke manusia. Tinea korporis sering kali ditularkan melalui kontak kulit langsung dengan manusia yang terinfeksi.
  • Hewan ke manusia. Tinea korporis dapat ditularkan melalui sentuhan pada hewan yang terinfeksi oleh jamur penyebab tinea korporis. Infeksi dapat ditularkan saat menyentuh, mengelus, atau memandikan anjing atau kucing. Penyakit ini juga umum ditemui pada sapi.
  • Objek ke manusia. Tinea korporis dapat menular melalui kontak dengan obyek atau permukaan yang telah disentuh oleh atau bersentuhan dengan manusia atau hewan yang terinfeksi, seperti pakaian, handuk, seprai, atau sisir.
  • Tanah ke manusia. Pada kasus yang lebih jarang, tinea korporis dapat menular ke manusia melalui kontak dengan tanah. Infeksi dapat terjadi setelah kontak yang berkepanjangan dengan tanah yang terinfeksi.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko tertular tinea korporis adalah:

  • Tinggal di pemukiman dengan cuaca panas
  • Kontak dekat dengan manusia atau hewan yang terinfeksi
  • Berbagi pakaian, seprai, atau handuk dengan individu yang memiliki infeksi jamur
  • Berpartisipasi pada aktivitas olahraga yang melibatkan kontak kulit, seperti gulat, bela diri, atau permainan bola basket
  • Menggunakan pakaian yang ketat atau restriktif
  • Daya tahan tubuh yang lemah

Artikel Lainnya: 7 Jenis Penyakit Kulit Menular yang Harus Diwaspadai

Gejala

Tinea korporis umumnya diawali oleh timbulnya ruam yang datar dan bersisik pada kulit, yang dapat berwarna merah dan disertai keluhan gatal. Ruam tersebut berkembang dengan tepi yang meninggi dan berekspansi ke luar, membentuk cincin yang berbentuk sirkuler.

Garis yang membatasi cincin tersebut umumnya tidak berbentuk reguler dan dapat menunjukkan gambaran bergelombang. Bagian dalam dari cincin dapat jelas, bersisik, atau terdapat bintik merah yang menyebar. Pada beberapa individu, beberapa cincin dapat berkembang pada waktu yang sama, yang dapat bertumpang tindih.

Diagnosis

Diagnosis dari tinea korporis dapat ditetapkan lewat pengumpulan info medis, pemeriksaan fisik secara langsung, dan beberapa pemeriksaan penunjang tertentu.

Bila pemeriksaan fisik tidak menunjukkan gambaran yang jelas, dokter dapat mengambil kerokan kulit dari area yang terinfeksi untuk evaluasi lebih lanjut di laboratorium.

Penanganan

Penanganan tinea korporis umumnya dilakukan dengan cara mengoleskan obat anti-jamur pada kulit yang terinfeksi, sesuai dengan resep dokter. Bila infeksi dinilai luas atau berat, dokter juga dapat meresepkan obat antij-amur yang dikonsumsi secara oral.

Artikel Lainnya: 6 Gangguan Kesehatan yang dapat Dideteksi dari Rambut Anda

Pencegahan

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah tertular tinea korporis adalah:

  • Mengedukasi diri sendiri dan orang lain. Kenali risiko penularan tinea korporis dari manusia atau hewan yang terinfeksi. Informasikan kepada anak dan keluarga mengenai tinea korporis, hal-hal yang perlu diwaspadai, dan cara mencegah tertularnya infeksi.
  • Jaga kebersihan. Cuci tangan secara rutin untuk mencegah penyebaran infeksi. Jagalah kebersihan di area seperti sekolah, tempat penitipan anak, serta sarana olahraga.
  • Gunakan pakaian yang tepat. Hindari penggunaan pakaian yang tebal untuk periode waktu yang lama. Terlebih bila tinggal di pemukiman dengan cuaca yang hangat dan lembap. Hindari terjadinya keringat yang berlebih.
  • Hindari hewan yang terinfeksi. Tanda infeksi pada hewan dapat berupa pitak di kulit yang membentuk area tanpa bulu. Namun, pada beberapa kasus, bisa juga tidak terdapat tanda atau gejala apa pun pada hewan.
  • Hindari berbagi barang pribadi. Hindari meminjamkan pakaian, handuk, sisir, atau barang pribadi lainnya kepada orang lain. Selain itu, hindari pula meminjamkan barang-barang pribadi macam ini.

h