Masalah Saraf dan Otak

Tarsal Tunnel Syndrome

Tim Medis Klikdokter, 26 Nov 2019

Ditinjau Oleh

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tarsal tunnel adalah celah kecil yang terletak di area tumit. Celah ini tertutup oleh jaringan ikat yang bernama fleksor retinaculum.

Pengertian

Tarsal tunnel sejatinya merupakan celah kecil yang terletak di area tumit. Celah ini tertutup oleh jaringan ikat atau ligamen yang bernama fleksor retinaculum

Selain menghubungkan tulang ke tulang, ligamen ini juga berperan menjadi pelindung struktur di bawahnya, yaitu pembuluh darah arteri, vena, dan juga saraf.

Karena suatu sebab, saraf dalam ligamen ini dapat mengalami penekanan dan kemudian mengakibatkan terjaninya berbagai gangguan. Kondisi inilah yang dinamakan tarsal tunnel syndrome. Gangguan ini serupa dengan carpal tunnel syndrome yang terjadi di pergelangan tangan. 

Penyakit Tarsal Tunnel Syndrome (Aksanaku/Shutterstock)

Diagnosis

Untuk menegakkan diagnosis tarsal tunnel syndrome, dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan fisik kaki secara langsung. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengevaluasi ada tidaknya penurunan sensasi raba di area tumit. Selain itu juga untuk mengetahui ada tidaknya massa yang mampu menekan saraf.

Bila diperlukan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa elektomiografi (EMG) dan nerve conduction velocity (NCV) untuk menilai kondisi dan fungsi saraf di area tumit tersebut.

Penyebab

Tarsal tunnel syndrome terjadi akibat kompresi atau penekanan saraf pada area tumit. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan penekanan saraf adalah:

  • Telapak kaki datar. Bentuk telapak kaki yang datar akan menyebabkan area tumit cenderung melengkung ke arah luar sehingga akan menekan saraf di area tersebut.
  • Adanya pembesaran pembuluh darah vena, kista ganglion, pembengkakan tendon dan tonjolan tulang yang kemudian akan menekan area persarafan tumit
  • Trauma yang menyebabkan cedera sendi tumit dan peradangan pada tarsal tunnel
  • Pembengkakan sendi akibat radang sendi atau artritis dan diabetes.

Gejala

Gejala yang dapat dialami pada tarsal tunnel syndrome meliputi:

  • Kesemutan
  • Rasa seperti terbakar atau tersengat listrik
  • Baal
  • Nyeri

Gejala yang dialami ini dapat terlokalisir pada satu titik di tumit, namun dapat juga menjalar ke kaki sisi yang sama. Keluhan ini terjadi tiba- tiba dan memberat dengan penggunaan kaki secara berlebihan, misalnya berdiri dalam waktu lama, olahraga angkat beban atau aerobik. 

Pengobatan

Pengobatan tarsal tunnel syndrome dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu:

  • Non operatif

    Untuk kasus ringan, tarsal tunnel syndrome umumnya bisa diatasi tanpa tindakan operasi. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu pemulihan adalah:

    1. Mengistirahatkan kaki
    2. Menempelkan kompres dingin selama 20 menit. Angkat kompres dan tunggu setidaknya 40 menit sebelum mengulangi kompres ini
    3. Penggunaan obat anti nyeri, baik oles, minum maupun yang disuntikkan langsung ke sendi
    4. Fisioterapi untuk membantu mengurangi nyeri dan membantu proses pemulihan kembali
    5. Penggunaan sepatu khusus yang dapat membantu mengurangi tekanan pada sendi
    6. Penggunaan braces khusus
  • Operasi

Pada kondisi tarsal tunnel syndrome yang berat dan tidak lagi bisa diredakan dengan metode non operatif, tindakan operasi bisa menjadi opsi. Dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh sebelum menentukan tipe operasi yang sesuai dan tepat untuk mengatasi keluhan.

Komplikasi

Bila tidak ditangani dengan baik, tarsal tunnel syndrome dapat menyebabkan kerusakan permanen pada saraf tumit.

Pencegahan

Tarsal tunnel syndrome ini dapat dicegah dengan menggunakan sepatu yang tepat, melakukan pemanasan sebelum olahraga dan juga meminimalkan risiko penyakit yang dapat mengundang komplikasi radang sendi. 

Dalam hal ini, perubahan pola hidup yang sehat dan olahraga secara rutin mutlak dilakukan sebagai salah satu upaya pencegahan.