Masalah Jantung dan Pembuluh Darah

Tamponade Jantung

Tim Medis Klikdokter, 31 Okt 2018

Ditinjau Oleh

Secara anatomis, jantung tersusun atas otot- otot yang dilindungi oleh kantung pembungkus bernama perikardium.

Pengertian

Secara anatomis, jantung tersusun atas otot- otot yang dilindungi oleh kantung pembungkus bernama perikardium. Karena suatu sebab, ruang antara otot dengan perikardium ini dapat terisi oleh darah atau cairan. Keberadaan cairan ini menyebabkan jantung sulit bekerja memompa darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini dinamakan tamponade jantung.

Tamponade jantung dapat mengakibatkan seluruh anggota tubuh kekurangan pasokan darah. Dalam dunia medis, tamponade jantung merupakan keadaan gawat darurat dan harus segera mendapatkan penanganan serius. Secara epidemiologis, tamponade jantung dapat terjadi pada 2 dari 10.000 orang.

Diagnosis

Diagnosis tamponade jantung dapat ditetapkan atas dasar wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang.

Pada wawancara medis, biasanya penderita mengeluhkan adanya sesak napas, nyeri dada atau berdebar yang mengarah pada gangguan fungsi jantung.

Pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai beberapa keadaan, yaitu:

  • Tekanan darah menurun drastis saat bernapas dalam
  • Frekuensi napas meningkat
  • Detak jantung di atas 100X/ menit
  • Suara jantung tidak terdengar jelas saat pemeriksaan dengan stetoskop
  • Pembuluh darah di leher menonjol
  • Denyut nadi teraba lemah

Berbagai pemeriksaan penunjang akan dilakukan untuk memastikan tamponade jantung. Pemeriksaan penunjang tersebut, seperti:

  • Elektrokardiogram (EKG) untuk melihat keteraturan kerja jantung
  • CT-scan atau MRI dada untuk melihat adanya kelainan di sekitar jantung misalnya tumor atau adanya aneurisma.
  • Angiografi koroner untuk mengevaluasi kondisi pembuluh darah koroner yang memperdarahi jantung.
  • Echocardiogrm merupakan USG jantung yang dapat menilai efektivitas jantung dalam memompa darah
  • Kateterisasi jantung

Penyebab

Tamponade jantung dapat terjadi akibat beberapa hal, seperti:

  • Robekan aneurisma pada aorta
  • Serangan jantung
  • Operasi jantung
  • Infeksi pada selaput pelindung jantung (perikarditis)
  • Perlukaan pada jantung

Walaupun lebih jarang terjadi, tamponade jantung juga dapat disebabkan oleh kondisi lain. Beberapa di antaranya adalah adanya tumor pada jantung, kelenjar tiroid yang fungsinya menurun, leukemia, radiasi pada dada, penyakit lupus, dematomiositis dan gagal jantung.

Gejala

Gejala tamponade jantung dapat, berupa:

  • Mudah lelah
  • Nyeri dada seperti ditusuk yang menjalar ke leher, bahu, punggung atau perut
  • Sesak napas
  • Sulit bernapas atau rasa tidak nyaman yang membaik ketika posisi berdiri atau duduk
  • Pusing dan pingsan
  • Pucat pada kulit, bibir, dan kuku
  • Berdebar-debar
  • Kaki atau perut membengkak
  • Kulit atau mata terlihat kuning

Pengobatan

Tamponade jantung merupakan kondisi gawat darurat yang harus mendapatkan penanganan segera. Cairan yang mengisi ruang antara jantung dan perikardium harus segera dikeluarkan untuk mengembalikan kemampuan jantung memompa darah.

Tindakan evakuasi cairan ini dapat dilakukan dengan menggunakan jarum yang langsung menembus masuk ke kantung jantung ataupun dengan tindakan operasi.

Tindakan operasi dilakukan dengan melakukan sayatan pada perikardum sehingga cairan dapat keluar melalui sayatan ini. Cara pengobatan ini dinamakan perikardiektomi atau pembuatan ‘jendela’ perikardium.

Selama tindakan pengeluaran cairan dari kantung jantung, penambahan cairan melalui infus harus diberikan. Infus ini dilakukan dengan tujuan menjaga agar tekanan darah tetap normal hingga cairan penyebab tamponade jantung berhasil dikeluarkan. Pemberian oksigen juga dianjurkan untuk memastikan kebutuhan oksigenasi sel-sel tubuh tetap terpenuhi.

Bila telah diketahui penyebab pastinya, penyebab ini harus tertangani dengan baik agar tamponade jantung tidak berulang di kemudian hari.

Komplikasi

Berbagai komplikasi dapat terjadi akibat tidak adekuatnya pengobatan tamponade jantung. Komplikasi tersebut dapat berupa:

  • Gagal jantung
  • Edema pulmoner
  • Perdarahan
  • Syok
  • Kematian

Pencegahan

Penanganan berbagai penyakit yang dapat menjadi faktor risikonya adalah langkah tepat untuk mencegah terjadinya tamponade jantung.