Masalah Reproduksi Wanita

Servisitis

Tim Medis Klikdokter, 30 Mar 2022

Ditinjau Oleh

Icon ShareBagikan
Icon Like

Servisitis merupakan peradangan pada serviks atau mulut rahim. Serviks adalah bagian terbawah dari Rahim, sebagai jalan masuk menuju rahim

Pengertian

Servisitis merupakan peradangan pada serviks atau mulut rahim. Serviks adalah bagian terbawah dari Rahim, yang berfungsi sebagai jalan masuk menuju rahim dari vagina.

Servisitis adalah penyakit yang umum terjadi karena infeksi ataupun iritasi akibat fisik.  Jaringan pada serviks yang mengalami peradangan akan terlihat memerah, bengkak, berlendir atau bernanah. Infeksi dapat menyebar ke sistem reproduksi lainnya seperti uterus (rahim) atau tuba falopii.

Kondisi ini dapat memengaruhi fertilitas atau kesuburan. Penting untuk mencari tahu penyebab dari servisitis agar penanganan dapat dilakukan dengan tepat.

Artikel Lainnya: Penyebab Perdarahan Usai Hubungan Intim

Penyakit Servisitis - KlikDokter.com (Emily Frost/Shutterstock)

Penyebab

Penyebab servisitis meliputi beberapa hal di bawah ini:

  • infeksi meliputi herpes simplex, chlamydia, trichomoniasis, HPV (human papillomavirus), gonorrhea, bakteri
  • iritasi akibat fisik, seperti penggunaan tampon atau diafragma
  • alergi, misalnya karena kondom
  • kehamilan, hormon yang meningkat membuat aliran darah ke serviks meningkat
  • kanker atau pengobatan kanker

Beberapa faktor lain yang juga diduga dapat membuat seseorang berisiko terkena servitis adalah:

  • sering bergonta-ganti pasangan dan melakukan seks yang tidak aman
  • pernah terinfeksi penyakit menular seksual
  • memiliki pasangan yang pernah mengidap penyakit menular seksual
  • pernah terkena servitis, karena penyakit ini dapat kembali lagi

Diagnosis

Dokter akan menentukan diagnosis penyakit peradangan serviks berdasarkan wawancara medis mendetail mengenai gejala. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik. Riwayat mengenai hubungan seksual dalam 2 bulan terakhir juga akan ditanyakan oleh dokter selama pemeriksaan. Pertanyaan biasanya mencakup pasangannya, apakah menggunakan kondom atau kontrasepsi lainnya.

Pemeriksaan dilakukan pada pelvis untuk menilai serviks. Dokter mungkin akan mengambil sampel usapan serviks untuk memeriksakan cairan vagina dan memeriksa apakah serviks mudah berdarah. Cairan vagina dapat menunjukkan adanya infeksi.

Artikel Lainnya: Penyebab Vagina Bengkak yang Mesti Diwaspadai Wanita

Gejala  

Kebanyakan penderita servitis tidak akan memberikan gejala. Gejala yang bisa saja terjadi meliputi:

  • perdarahan vagina yang abnormal
  • keputihan berwarna putih atau keabuan-abuan atau kekuningan yang bau
  • nyeri vagina
  • nyeri ketika berhubungan seksual atau berhubungan intim
  • nyeri ketika BAK
  • sensasi tertekan pada pelvis
  • nyeri punggung
  • demam

Pengobatan

Servisitis tidak membutuhkan pengobatan kecuali jika disebabkan oleh infeksi. Pengobatan karena infeksi yang diberikan tergantung pada penyebab –seperti antibiotik untuk bakteri, anti-fungal untuk jamur, dan anti-viral untuk virus.

Sebaiknya pasangan penderita juga diperiksa, jika infeksi adalah penyebabnya. Sebab infeksi dapat menular. Hindari juga berhubungan seksual hingga sembuh.

Pencegahan

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah servisitis adalah:

  • berhubungan seksual dengan menggunakan pelindung seperti kondom
  • menghindari berhubungan seksual dengan banyak pasangan atau bergonta-ganti pasangan
  • tidak berhubungan seksual jika pasangan memiliki luka pada genital atau mengalami kencing nanah
  • hindari menggunakan pembersih vagina
  • mencegah servisitis karena dapat berulang

Konsultasi Dokter Terkait