Masalah Kehamilan

Pemeriksaan Kehamilan

Tim Medis Klikdokter, 30 Mar 2022

Ditinjau Oleh

Pemeriksaan kehamilan atau antenatal care ditujukan untuk mengecek kondisi calon dan ibu dan janinnya.

Pemeriksaan Kehamilan

Pengertian

Pemeriksaan kehamilan atau antenatal care ditujukan untuk mengecek kondisi calon dan ibu dan janinnya, sehingga saat ada masalah dapat ditangani secara dini. Pemeriksaan ini juga berfungsi untuk menyiapkan fisik dan mental ibu selama kehamilan. Bila dilakukan secara teratur, pemeriksaan ini dapat menurunkan angka kecacatan dan kematian, baik ibu maupun janinnya.

Pada pemeriksaan kehamilan akan dilakukan pemeriksaan 9T, yakni: tinggi rahim bagian atas, tekanan darah, vaksin tetanus, timbang berat badan dan ukur tinggi badan, pemberian tablet zat besi, tes penyakit menular seksual (PMS), temu wacara, tes laboratorium untuk pemeriksaan tertentu, dan tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin.

Karena itu, sudah sewajarnya bagi wanita hamil untuk memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Nutrisi selama kehamilan

Selama kehamilan, penting untuk mengonsumsi makanan bergizi yang memiliki banyak variasi. Terutama asam folat, zat besi, dan kalsium.

Kebutuhan kalori wanita hamil adalah sebanyak 300-500 kkal per hari. Ini tergantung dari berat badan sebelum hamil, aktivitas, tipe kehamilan, serta apakah mengandung satu bayi atau kembar.

Peningkatan kalori makanan bisa didapatkan melalui berbagai pilihan makanan sehat dan suplemen vitamin. Meski demikian, jangan asal makan untuk terhindar dari obesitas.

Peningkatan berat badan yang normal selama kehamilan adalah 6.5 sampai 16 kg. Untuk wanita hamil dengan berat badan kurang, peningkatan berat badan optimal adalah sebanyak 18.2 kg. Sedangkan untuk wanita hamil dengan berat badan berlebih, tidak boleh bertambah berat badannya lebih dari 6.8 kg.

  • Obat-obatan selama kehamilan

Hindari penggunaan obat yang dibeli bebas tanpa izin dokter, karena dikhawatirkan obat tersebut tidak aman untuk dikonsumsi ibu hamil.

Memang tidak semua obat aman untuk ibu hamil. Bahkan, beberapa obat yang bersifat teratogenik dapat menimbulkan kecacatan pada bayi.

  • Olahraga selama kehamilan

Sebaiknya wanita hamil melakukan olahraga secara rutin, karena dapat membentuk fisik maupun mental yang baik untuk persiapan persalinan.

Olahraga yang diperlukan adalah olahraga yang nyaman dan tidak membuat tubuh mengeluarkan energi terlalu besar. Jenis olahraga yang dapat dilakukan selama kehamilan adalah berenang dan bersepeda. Selain itu, jalan kaki dan low-impact aerobic juga dapat ditoleransi.

Sebaiknya hindari olahraga yang melakukan gerakan berbaring dengan punggung sebagai dasarnya, olahraga yang dapat mengakibatkan jatuh atau trauma pada perut, dan olahraga dengan beban persendian yang berat. Hindari juga mengangkat beban berat di atas kepala dan melakukan gerakan yang mengakibatkan peregangan dari otot punggung.

  • Bekerja selama kehamilan

Wanita hamil tetap dapat bekerja, tetapi aktivitas yang dijalaninya tidak boleh terlalu berat. Segera hentikan aktivitas bila merasakan gangguan dalam kehamilan. Istirahat juga dianjurkan untuk dilakukan sesering mungkin.

  • Berhubungan seksual selama kehamilan

Berhubungan seksual selama kehamilan sah-sah saja asalkan dilakukan dengan hati-hati. Hal yang perlu diperhatikan, peningkatan aktivitas kandungan atau kontraksi setelah berhubungan seksual sangat umum terjadi.

Untuk wanita dengan riwayat kehamilan prematur, plasenta previa, atau abortus berulang, dianjurkan untuk menghindari berhubungan seksual selama kehamilan.

Pada usia akhir kehamilan, ketika kepala sudah masuk rongga panggul, sanggama sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan rasa sakit dan perdarahan.

  • Bepergian selama kehamilan

Jika ingin bepergian selama kehamilan, duduk dalam jangka waktu lama harus dihindari. Karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko darah beku dalam saluran vena dan tromboflebitis.

Wanita hamil dapat mengendarai mobil maksimal 6 jam dalam sehari. Disarankan untuk berhenti selama 2 jam, lalu berjalan selama 10 menit.

Jangan lupa untuk selalu menggunakan sabuk pengaman. Posisi sabuk sebaiknya diletakkan di bawah perut agar tidak menekan perut, terutama jika kehamilan sudah besar.

  • Merokok, alkohol, dan narkotika selama kehamilan

Merokok dapat mengakibatkan beberapa gangguan pada janin, seperti bayi lahir dengan berat badan kurang, kelahiran prematur, ketuban pecah dini, plasenta previa, dan kematian janin.

Zat etanol yang terkandung di dalam alkohol dapat menembus plasenta dan masuk ke dalam peredaran darah janin. Etanol diketahui sebagai zat yang dapat menyebabkan kecacatan bagi janin.

Narkotika seperti kokain juga diketahui sebagai zat yang dapat membuat bayi cacat.

Artikel Lainnya: Alasan Penting Anda Harus Rutin Cek Kandungan saat Hamil

Gejala

Gejala kehamilan pada setiap wanita berbeda-beda. Ada yang mengalami gejala-gejala kehamilan sejak awal, ada juga yang beberapa minggu kemudian, atau bahkan tidak memiliki gejala kehamilan dini. Namun, tanda yang pasti dari kehamilan adalah terlambatnya periode menstruasi.

Selain itu, wanita hamil juga bisa memiliki tanda-tanda berikut:

  • Nyeri pada bagian payudara atau payudara yang terasa membesar, keras, sensitif dengan sentuhan. Tanda ini muncul dalam waktu 1-2 minggu setelah pembuahan. Dalam waktu 2 minggu setelah pembuahan, payudara seorang wanita hamil akan mengalami perubahan untuk persiapan produksi ASI yang dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.
  • Mual pagi hari atau morning sickness umum terjadi pada triwulan pertama. Meskipun disebut morning sickness, mual dan muntah ini sebenarnya dapat terjadi kapan saja. Penyebab morning sickness adalah perubahan hormonal yang dapat memicu bagian dari otak yang mengontrol mual dan muntah. Gejala ini dialami oleh 75% wanita hamil.
  • Mudah lelah, lemas, pusing, dan pingsan adalah gejala kehamilan yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah dalam kehamilan atau kadar gula darah yang rendah.
  • Sakit kepala pada umumnya muncul pada minggu ke-6 kehamilan yang disebabkan oleh peningkatan hormon.
  • Konstipasi terjadi karena peningkatan hormon progesteron, yang menyebabkan kontraksi usus menjadi lebih pelan dan makanan lebih lambat melalui saluran pencernaan.

Selain gejala-gejala di atas, wanita hamil juga dapat mengalami perubahan mood karena pengaruh hormon. Tidak hanya perubahan mood, wanita hamil juga dapat mengalami bercak perdarahan.

Bercak pendarahan terjadi ketika telur yang sudah dibuahi melekat ke dinding rahim sekitar 10-14 hari setelah pembuahan. Tipe perdarahan umumnya sedikit, berbentuk bercak bulat, berwarna lebih cerah dari darah haid, dan tidak berlangsung lama.

Artikel Lainnya: Cek Darah saat Hamil, Perlu atau Tidak?

Penyebab

Penyebab kehamilan adalah pembuahan antara sperma pria dengan telur atau ovum wanita. Waktu pembuahan biasa terjadi pada masa subur wanita.

Diagnosis

Untuk memastikan kehamilan atau tidak, Anda dapat melakukan diagnosis sendiri dengan menggunakan test pack. Saat ini, sudah banyak test pack yang dijual di toko dan apotek. Namun, terkadang wanita hamil lebih menyukai pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter kandungan.

Saat pemeriksaan fisik dokter akan melihat berbagai perubahan tubuh, seperti pembesaran ukuran payudara dan memeriksa denyut jantung wanita hamil. Dalam pemeriksaan denyut jantung, dapat ditemukan jika ada denyut jantung janin.

Selain pemeriksaan tersebut, dapat juga dilakukan pemeriksaan tanda vital, seperti tekanan darah hingga perubahan berat badan.

Waktu Pemeriksaan Kehamilan

Sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Waktu yang dianjurkan adalah:

  • Pada kehamilan 0-7 bulan, lakukan pemeriksaan setiap 3-4 minggu sekali.
  • Pada kehamilan 7-8 bulan, lakukan pemeriksaan setiap 2 minggu.
  • Pada kehamilan 8-9 bulan, lakukan pemeriksaan setiap 1 minggu.

Jika di luar waktu pemeriksaan tersebut Anda mempunyai keluhan, segeralah pergi ke dokter agar dapat ditangani.