Masalah Infeksi

MRSA

Tim Medis Klikdokter, 20 Jan 2020

Ditinjau Oleh

Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan jenis bakteri yang resisten atau kebal terhadap berbagai jenis antibiotik.

Pengertian

Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan jenis bakteri yang resisten atau kebal terhadap berbagai jenis antibiotik. Bakteri jenis ini umumnya banyak berkembang di lingkungan rumah sakit, pada orang yang pernah dirawat intensif di RS dan pada para pekerjanya. Bakteri yang berkembang di lingkungan rumah sakit ini dinamakan health care-associated MRSA (HA-MRSA).

Selain di rumah sakit, MRSA juga dapat berkembang di lingkungan masyarakat lain seperti di rumah, sekolah, kantor, dan terutama area yang padat penghuninya. Jenis infeksi MRSA pada lingkungan ini dinamakan community-associated MRSA (CA-MRSA).

Infeksi bakteri MRSA dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan. Mulai infeksi kulit hingga infeksi paru berat, yang bisa menyebar melalui pembuluh darah hingga mengancam nyawa.

Penyakit MRSA

Penyebab

Infeksi MRSA disebabkan oleh bakteri jenis Staphylococcus aureus. Sepertiga populasi memiliki bakteri ini di kulit atau hidung tetapi keberadaannya tidak mengganggu kesehatan. Bila kulit terluka, bakteri ini dapat masuk ke tubuh dan mengganggu kesehatan. Walau demikian, gangguan ini umumnya hanya bersifat ringan pada orang sehat.

Perkembangan bakteri yang kebal terhadap berbagai antibiotik ini merupakan efek dari penggunaan antibiotik di luar indikasi medis. Sekalipun antibiotik digunakan atas indikasi, bakteri yang tidak sempurna terbunuh dapat berkembang menjadi kebal. Akibatnya jenis bakteri tersebut tidak lagi mudah dibasmi dengan obat yang telah digunakan sebelumnya.

Diagnosis

Diagnosis infeksi MRSA diperoleh dengan pemeriksaan jaringan atau cairan hidung seorang pasien yang diduga terkena. Di laboratorium, jaringan atau cairan hidung ini dibiakkan di dalam media khusus untuk melihat pertumbuhan bakteri. Akan tetapi proses ini membutuhkan waktu setidaknya 48 jam.

Mengingat cukup lamanya waktu yang diperlukan, saat ini sudah banyak dipakai pemeriksaan yang lebih singkat untuk menyelidiki adanya MRSA. Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan mendeteksi adanya DNA Staphylococcus aureus.

Gejala

Pada Staphylococcus aureus yang menginfeksi kulit, gejala awal yang umumnya dirasakan adalah terbentuknya benjolan yang menyerupai bisul atau gigitan serangga dengan gejala ikutan sebagai berikut:

  • bengkak
  • merah
  • nyeri
  • hangat bila disentuh
  • bernanah
  • disertai demam

Dalam waktu singkat, benjolan ini akan berkembang menjadi asbes yang letaknya dalam. Pada kasus tersebut umumnya diperlukan tindakan operasi untuk membersihkan nanah di dalamnya.

Walau demikian, sebagian kasus berlanjut berkembang menyebar ke dalam tubuh dan mengakibatkan berbagai gangguan serius hingga mengancam nyawa.

Pengobatan

MRSA umumnya masih memberi respons pada beberapa jenis antibiotik. Antibiotik inilah yang akan digunakan untuk membasmi keberadaan MRSA dalam tubuh pasien.

Pada beberapa kasus abses karena MRSA, hanya diperlukan tindakan operatif untuk membersihkan nanah dan bila tidak ada gejala lagi, tidak diperlukan antibiotik tambahan.

Komplikasi

Kasus infeksi MRSA yang tidak tertangani dengan baik dapat berpotensi mengancam nyawa seseorang. MRSA ini dapat menyebar melalui:

  • darah
  • paru
  • jantung
  • tulang
  • persendian

Pencegahan

Untuk mencegah penyebaran MRSA, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
  • Menutup luka dengan kasa dan plester steril
  • Tidak menggunakan handuk, pisau cukur, pakaian dan peralatan olahraga bersama- sama
  • Pada pekerja yang bertugas di rumah sakit, penanganan pasien dengan MRSA harus dilakukan di ruangan isolasi, dengan menggunakan jubah khusus, masker dan sarung tangan sekali pakai.