Masalah Pencernaan

Sindrom Budd-Chiari

Tim Medis Klikdokter, 26 Nov 2019

Ditinjau Oleh

Sindrom Budd-Chiari adalah kelainan di rongga perut yang ditandai dengan adanya sumbatan pada pembuluh darah di hati

Pengertian

Sindrom Budd-Chiari adalah kelainan di rongga perut yang ditandai dengan adanya sumbatan pada pembuluh darah di hati, menimbulkan gejala berupa perut makin membesar karena penumpukan cairan di rongga perut, nyeri perut, dan pembesaran hati. 

Sindrom Budd-Chiari merupakan penyakit yang jarang terjadi. Di Indonesia belum ada data mengenai jumlah kejadiannya, namun di Eropa diperkirakan penyakit ini dialami oleh satu dari satu juta penduduk.

Penyakit Sindrom Budd-Chiari (Magic Mine/Shutterstock)

Penyebab

Penyebab sindrom Budd-Chiari belum diketahui sepenuhnya. Namun telah diketahui bahwa penyakit tersebut lebih rentan terjadi pada orang-orang yang mengalami pengentalan darah (atau secara medis disebut hiperkoagulasi), seperti pada kondisi berikut ini:

  • Tumor atau kanker tertentu seperti hepatoma, kanker ginjal, tumor Willms
  • Kelainan darah seperti polisitemia, penyakit mieloproliferatif, sindrom antifosfolipid, dll.
  • Kehamilan dan masa nifas
  • Pengguna kontrasepsi oral (pil KB)
  • Infeksi kronik seperti sifilis, tuberkulosis, dan amoebiasis
  • Penyakit peradangan kronik seperti lupus, sindrom Sjogren, dan inflammatory bowel disease
  • Stenosis (penyempitan) aa pembuluh darah vena di hati
  • Malnutrisi
  • Menerima nutrisi melalui infus 

Diagnosis

Menentukan adanya penyakit sindrom Budd-Chiari bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan banyak pemeriksaan serta keahlian dokter ahli gastroentero-hepatologi untuk menentukannya.

Terdapat beberapa pemeriksaan yang umumnya diperlukan, yaitu:

  • Pemeriksaan ultrasonografi (USG) doppler untuk melihat keadaan pembuluh darah di hati.
  • Pemeriksaan CT-scan atau MRI di daerah perut juga kadang perlu dilakukan, terutama jika hasil USG doppler tidak menunjukkan hal yang jelas.
  • Analisis cairan asites (cairan yang menumpuk di rongga perut) yang dilakukan dengan terlebih dahulu mengambil sampel cairan tersebut dengan menusukkan jarum suntik ukuran besar ke daerah perut.
  • Biopsi hati kadang perlu dilakukan untuk melihat kondisi kerusakan sel-sel di hati.

Gejala

Gejala sindrom Budd-Chiari sangat bervariasi. Pada orang yang mengalami gejala akut, bisa timbul keluhan berupa nyeri perut mendadak yang hebat, perut makin membesar karena cairan menumpuk di rongga perut (secara medis disebut asites), mata dan kulit kuning, serta buang air kecil makin berkurang akibat gagal ginjal.

Sindrom Budd-Chiari juga bisa menyebabkan gejala kronik. Pada fase kronik ini gejalanya lebih ringan namun terjadi dalam jangka panjang, dan semakin hari gejalanya makin besar. Gejalanya serupa dengan gejala pada tahap akut, namun sakit perut dirasakan lebih ringan, dan biasanya mata dan kulit tidak menjadi kuning.

Pada orang yang masih berusia muda dan pada orang yang mengalami pengentalan darah yang berat, sindrom Budd-Chiari dapat mengancam nyawa karena menimbulkan gejala gangguan kesadaran, perut membesar, tungkai kaki membengkak, serta fungsi hati dan ginjalnya sangat terganggu.

Pengobatan

Sindrom Budd-Chiari harus diobati dengan cepat, tepat, dan agresif. Penundaan pengobatan menyebabkan risiko kematian yang tinggi.

Target pengobatan sindrom Budd-Chiari adalah untuk mengatasi sumbatan di pembuluh darah hati yang menjadi penyebab dari semua gejala yang terjadi. Untuk mengatasi sumbatan tersebut, ada beberapa hal yang dilakukan yaitu:

  • Pemberian obat anti-koagulan

Anti-koagulan merupakan salah satu jenis pengencer darah yang bekerja untuk mencegah dan mengurangi sumbatan di pembuluh darah vena, termasuk di daerah hati. Obat ini diberikan melalui infus atau disuntikkan di bawah kulit.

  • Terapi trombolitik

Trombolitik juga merupakan salah satu jenis pengencer darah yang cara kerjanya berbeda dengan anti-koagulan. Obatnya dapat berupa streptokinasi, recombinant tissue-type plasminogen activator (rt-PA), dan sebagainya.

  • Angioplasti

Angiplasti dilakukan dengan cara memasukkan kamera ke dalam pembuluh darah hati, lalu sumbatan yang terdapat di pembuluh darah hati ’ditiup’ menggunakan alat semacam balon. 

Ini bertujuan untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat sebelumnya. Saat ini, angioplasti menjadi pengobatan utama yang digunakan untuk mengatasi Sindrom Budd-Chiari.

Jika tak diobati dengan baik dan tepat, penyakit Budd-Chiari memiliki risiko tinggi menyebabkan meninggal dunia.

Pencegahan

Untuk mengurangi risiko seseorang mengalami sindrom Budd-Chiari, terdapat beberapa hal yang sebaiknya dilakukan, yaitu:

  • Pada orang yang mengalami pengentalan darah, obat pengencer darah (anti-koagulan) harus dikonsumsi sesuai dengan dosis dan petunjuk dokter. Selain itu, kontrol rutin ke dokter harus selalu dilakukan.
  • Wanita yang mengalami pengentalan darah harus menghindari penggunaan pil KB.
  • Pada orang yang pernah mengalami sumbatan pembuluh darah di organ tertentu, anti-koagulan harus dikonsumsi dalam jangka panjang, bahkan dapat seumur hidup.