Masalah Pencernaan

Obstruksi Usus

dr. Arina Heidyana, 27 Nov 2022

Ditinjau Oleh

Icon ShareBagikan
Icon Like

Obstruksi usus adalah kondisi penyumbatan yang membuat makanan atau cairan tidak bisa melewati usus, baik usus kecil maupun besar. Bagaimana pengobatannya?

Obstruksi Usus

Obstruksi Usus

Dokter spesialis

Spesialis penyakit dalam; spesialis bedah

Gejala

Perut membesar, kembung, nyeri perut hilang timbul, sulit BAB, sulit buang angin

Faktor risiko

Hernia, infeksi usus, penyakit crohn, tumor, kanker

Cara diagnosis

wawancara medis, pemeriksaan fisik, CT-Scan, tes barium enema

Pengobatan

Pemasangan infus, NGT, operasi

Obat

Cairan infus, obat anti nyeri, obat mual/muntah

Komplikasi

Peritonitis, penyakit kuning, sepsis, perforasi usus, kematian

Kapan harus ke dokter?

Jika merasakan gejala-gejala obstruksi usus

Pengertian

Usus merupakan organ berongga yang terdapat di perut, sebagai tempat mencerna dan menyerap nutrisi makanan.

Namun, saat terjadi sumbatan di usus, baik di usus halus maupun usus besar, makanan tidak bisa lewat dan diteruskan hingga mencapai usus paling ujung. Kondisi inilah yang disebut obstruksi usus.

Obstruksi usus yang terjadi bisa bersifat parsial atau sebagian maupun secara keseluruhan. Pada obstruksi usus parsial, biasanya makanan masih dapat melewati usus, meski hanya sedikit.

Sementara itu, pada obstruksi usus keseluruhan atau total, makanan sama sekali tidak dapat melewati usus.

Obstruksi usus adalah kondisi serius yang harus segera ditangani. Obstruksi usus yang dibiarkan akan memicu tekanan pada usus yang dapat menyebabkan usus bocor.

Artikel lainnya: Mengenal Usus Besar dan Risiko Penyakit yang Menyerang

Penyebab

Berikut adalah beberapa penyebab obstruksi usus pada bayi:

  • Kelainan bawaan
  • Sumbatan meconium (feses pada bayi baru lahir)
  • Usus terpuntir
  • Penyempitan bagian usus sejak lahir (atresia usus)
  • Adanya bagian usus yang masuk ke bagian usus lainnya (intususepsi)

Pada orang dewasa, beberapa penyebab yang paling sering ditemui adalah:

  • Adanya perlengketan di usus
  • Hernia
  • Adanya tumor di rongga perut, seperti kanker usus besar, kanker pankreas

Faktor Risiko

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya obstruksi usus adalah:

  • Hernia
  • Penyakit Crohn â€”kondisi radang usus
  • Operasi perut, sendi, atau tulang belakang
  • Menelan benda asing
  • Penurunan suplai darah ke usus kecil
  • Pertumbuhan jaringan yang tidak normal di dalam atau di sebelah usus kecil
  • Tumor di usus kecil
  • Kanker saluran cerna
  • Infeksi pada lapisan usus kecil
  • Penyakit ginjal
  • Diabetes yang sudah berlangsung lama
  • Batu empedu (jarang terjadi)

Artikel lainnya: Mitos dan Fakta Tentang Usus Buntu

Gejala 

Gejala khas obstruksi usus antara lain:

  • Nyeri perut yang hilang timbul
  • Perut membesar
  • Perut kembung
  • Mual dan muntah
  • Sulit buang air besar
  • Sulit buang angin
  • Hilang nafsu makan

Semakin berat obstruksi yang terjadi, nyeri perut yang dialami juga akan terasa semakin hebat.

Obstruksi usus juga bisa terjadi pada anak-anak usia 3 bulan sampai 3 tahun. Selain gejala di atas, anak-anak akan menangis dan merintih karena nyeri.

Selain itu, pada anak juga bisa muncul gejala demam, muntah kuning kehijauan, sampai dehidrasi.

Diagnosis

Untuk menentukan diagnosis, dokter akan melakukan wawancara medis terlebih dahulu. Bila diduga ada obstruksi usus, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh.

Dokter akan memeriksa bunyi usus. Obstruksi usus biasanya ditandai dengan bunyi usus yang lebih nyaring dan lebih sering dari biasanya.

Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Tes darah, untuk mengetahui kemungkinan infeksi, kadar elektrolit, fungsi hati, dan ginjal
  • Foto rontgen dan/atau pemeriksaan CT-scan perut untuk memastikan adanya obstruksi usus dan kemungkinan penyebabnya
  • Tes barium enema, untuk melihat gambaran usus dengan memasukkan cairan barium ke usus melalui anus

Pengobatan

Obstruksi usus merupakan kondisi gawat darurat sehingga harus segera ditangani di rumah sakit. Sebagian besar kasus obstruksi usus perlu dilakukan tindakan operasi untuk menghilangkan sumbatan usus.

Selain itu, perlu dilakukan pemasangan selang nasogastrik, yaitu selang yang menghubungkan antara hidung dengan lambung. Tujuannya untuk mengurangi isi lambung agar penderita obstruksi usus lebih nyaman.

Pemasangan infus dan pemberian cairan melalui pembuluh darah juga dilakukan untuk mencegah dehidrasi yang memang rentan terjadi dalam kondisi macam ini. Bila diduga ada infeksi, antibiotik juga perlu diberikan.

Obat-obatan sesuai gejala, seperti antinyeri dan obat mual muntah, juga bisa diberikan.

Artikel lainnya: Daftar Makanan yang Bisa Menyebabkan dan Memperparah Sembelit

Pencegahan 

Obstruksi usus tidak sepenuhnya dapat dicegah. Namun, untuk mengurangi risikonya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, seperti:

  • Usahakan perbanyak konsumsi serat dan kurangi konsumsi makanan berlemak untuk mencegah kanker usus
  • Hindari kebiasaan mengangkat barang berat untuk mencegah hernia

Komplikasi

Apabila tidak ditangani dengan baik, obstruksi usus bisa memicu komplikasi, yang meliputi:

  • Peritonitis
  • Penyakit kuning
  • Kerusakan organ
  • Sepsis
  • Perforasi usus
  • Kematian

Kapan Harus ke Dokter?

Obstruksi usus adalah kondisi yang serius yang harus segera ditangani. Penanganan yang berlama-lama bisa memicu tekanan pada usus yang dapat menyebabkan usus bocor.

Oleh karena itu, bila kamu mengalami gejala seperti tidak bisa BAB lebih dari 3 hari, nyeri perut, mual muntah, dan demam, segera periksakan diri ke dokter.

Jangan tunggu sakit, ya. Download aplikasi KlikDokter untuk intip tips-tips seputar kesehatan. Yuk, semangat #JagaSehatmu. 

[HNS/NM]