Masalah Jantung dan Pembuluh Darah

Koarktasio Aorta

Tim Medis Klikdokter, 27 Jun 2019

Ditinjau Oleh

Icon ShareBagikan
Icon Like

Koarktasio aorta adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya penyempitan pada aorta, yang merupakan pembuluh darah besar dari jantung

Pengertian

Koarktasio aorta adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya penyempitan pada aorta, yang merupakan pembuluh darah besar dari jantung dengan fungsi untuk menghantarkan darah yang kaya oksigen ke berbagai bagian dari tubuh. Apabila kondisi ini terjadi, jantung harus memompa darah lebih keras guna mendorong darah untuk melalui bagian yang mengalami penyempitan pada aorta.

Koarktasio aorta umumnya terjadi sejak lahir. Kondisi ini dapat bervariasi, dari ringan hingga berat, dan terkadang tidak terdeteksi hingga masa dewasa, bergantung dari derajat penyempitan yang terjadi pada aorta.

Koarktasio aorta sering kali terjadi bersamaan dengan defek jantung lainnya. Walaupun penanganan umumnya memiliki keberhasilan yang baik, kondisi ini sering kali membutuhkan pemantauan jangka panjang.

Koarktasio aorta

Penyebab

Penyebab dari terjadinya koarktasio aorta belum diketahui secara pasti. Walaupun koarktasio aorta dapat terjadi pada bagian mana pun dari pembuluh darah aorta, penyempitan paling sering ditemukan berlokasi di dekat pembuluh darah yang dikenal dengan nama ductus arteriosis. Kondisi ini umumnya terjadi sebelum kelahiran.

Pada kasus yang jarang, koarktasio aorta dapat terjadi setelah melewati masa kanak-kanak. Misalnya akibat cedera atau kondisi kesehatan lain yang menyebabkan pengerasan atau peradangan pada pembuluh darah arteri.

Koarktasio aorta biasanya terjadi pada bagian dari aorta yang bercabang untuk memperdarahi tubuh bagian atas. Akibatnya sering kali didapatkan peningkatan tekanan darah pada lengan namun tidak pada tungkai dan pergelangan kaki.

Pada koarktasio aorta, bilik jantung bawah bagian kiri, yakni ventrikel kiri, bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui aorta yang mengalami penyempitan, dan tekanan darah pada ventrikel kiri menjadi meningkat. Hal ini dapat menyebabkan dinding ventrikel kiri menjadi lebih tebal, yang disebut sebagai hipertrofi.

Koarktasio aorta sering kali terjadi bersamaan dengan penyakit jantung bawaan lainnya, walaupun belum diketahui secara pasti penyebab dari defek jantung multipel yang terjadi secara bersamaan. Kondisi ini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan dengan wanita, dan juga pada orang-orang dengan kondisi genetik tertentu, seperti sindrom Turner.

Gejala

Tanda dan gejala yang terjadi pada koarktasio aorta bergantung dari derajat keparahan kondisi tersebut. Sebagian besar individu tidak menunjukkan tanda atau gejala.

Anak dengan penyempitan aorta yang signifikan dapat menunjukkan tanda dan gejala sejak dini. Sedangkan kasus ringan dapat tidak menunjukkan tanda dan gejala sama sekali sehingga baru terdiagnosis di masa dewasa.

Pada bayi dengan koarktasio aorta derajat berat, tanda dan gejala dapat timbul sesaat setelah lahir, di antaranya:

  • Kulit pucat

  • Rewel

  • Produksi keringat yang berlebih

  • Kesulitan bernapas

  • Kesulitan menyusui

Anak-anak dan orang dewasa dengan koarktasio aorta sering kali tidak menunjukkan tanda dan gejala yang sama dengan bayi. Hal ini disebabkan karena penyempitan yang terjadi dapat lebih ringan. Pada orang yang mulai menunjukkan gejala setelah masa bayi, sering kali didapatkan adanya peningkatan tekanan darah di lengan, yang melebihi tekanan darah pada tungkai.

Beberapa tanda dan gejala yang dapat diamati pada anak-anak dan dewasa adalah:

  • Peningkatan tekanan darah
  • Nyeri kepala
  • Kelemahan otot
  • Kram pada kaki
  • Perdarahan hidung
  • Nyeri dada

Diagnosis

Koarktasio aorta dapat terdiagnosis dari wawancara medis, pemeriksaan fisik secara langsung, dan pemeriksaan penunjang tertentu. Usia pada saat diagnosis dari koarktasio aorta ditetapkan dapat bergantung dari derajat keparahan kondisi tersebut.

Pada koarktasio aorta derajat berat, kondisi tersebut umumnya terdiagnosis sebelum usia satu tahun. Anak-anak yang lebih besar serta orang dewasa yang baru terdiagnosis umumnya tidak menunjukkan gejala tertentu dan tampak sehat, hingga dokter mendeteksi adanya tekanan darah tinggi pada lengan, perbedaan tekanan darah antara lengan dan tungkai, atau terdapatnya denyut nadi yang melambat dan melemah pada tungkai.

Beberapa pilihan pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis koarktasio aorta adalah:

  • Ekokardiogram

Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan pencitraan jantung. Ekokardiogram dapat mendeteksi lokasi dan derajat keparahan dari koarktasio aorta serta melihat adanya defek jantung ainnya.

  • Elektrokardiogram (EKG)

Pemeriksaan EKG mengevaluasi aktivitas listrik dari jantung. Pada prosedur ini, elektroda yang tersambung ke kabel akan diletakkan pada titik-titik tertentu di dada, serta pergelangan tangan dan kaki. Hasil dari pemeriksaan akan terekam di kertas atau monitor.

  • Foto sinar X dada

Foto sinar X dada menghasilkan pencitraan paru-paru dan jantung, yang dapat menunjukkan adanya koarktasio aorta dan lokasi terjadinya penyempitan.

  • Magnetic resonance imaging (MRI)

Pemeriksaan ini menggunakan medan magnet yang kuat serta gelombang radio untuk menghasilkan pencitraan yang detail dari jantung dan pembuluh darah. Pemeriksaan MRI dapat menunjukkan lokasi dan derajat keparahan dari koarktasio aorta, menentukan apakah terdapat pembuluh darah lain di tubuh yang terlibat, serta mendeteksi adanya defek jantung lainnya.

  • Computerized tomography (CT)

Pemeriksaan ini menggunakan sinar X secara serial untuk menghasilkan pencitraan organ-organ pada tubuh. Dengan ini, dokter dapat juga melihat lokasi dan derajat keparahan dari koarktasio aorta.

Penanganan

Pilihan penanganan untuk koarktasio aorta bergantung dari usia pada saat diagnosis dan derajat keparahan dari kondisi yang dialami. Beberapa jenis pendekatan penanganan yang dapat dilakukan adalah:

  • Pembedahan. Terdapat beberapa jenis teknik pembedahan yang dapat dilakukan untuk mereparasi koarktasio aorta. Dokter dapat mendiskusikan tindakan operatif yang dapat menjadi pilihan paling sesuai bagi pasien.
  • Balloon angioplasty dan pemasangan stent. Prosedur balloon angioplasty, yang sering kali diikuti oleh pemasangan stent, merupakan salah satu pilihan untuk menangani penyempitan aorta yang terjadi pasca operasi.

Pada prosedur ini, dokter memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah arteri yang terdapat pada selangkangan dan menelusurinya melalui pembuluh darah yang terdapat pada tubuh ke jantung menggunakan pencitraan sinar X. Setelahnya, dokter akan memasukkan balon yang belum dikembangkan melalui aorta dan mengembangkannya, yang membuat aorta menjadi lebih lebar dan mempermudah aliran darah.

  • Pengobatan. Pengobatan tidak memiliki dampak langsung dalam menangani koarktasio aorta. Namun dapat digunakan untuk mengendalikan tekanan darah sebelum dan setelah pemasangan stent atau pembedahan. Walaupun menangani koarktasio aorta dapat memperbaiki tekanan darah, sebagian penderita tetap membutuhkan pengobatan untuk tekanan darah.

Pencegahan

Tidak ada metode pencegahan yang diketahui untuk koarktasio aorta, karena kondisi ini umumnya sudah terjadi pada saat lahir. Namun, bila seseorang memiliki kondisi kesehatan yang berhubungan dengan koarktasio aorta, seperti sindrom Turner, katup aorta bicuspid, defek jantung lain, atau riwayat penyakit jantung bawaan pada anggota keluarga, maka deteksi dini dapat membantu mempercepat penanganan untuk kondisi ini.