Masalah Jantung dan Pembuluh Darah

Insufisiensi Aorta

Tim Medis Klikdokter, 09 Jan 2021

Ditinjau Oleh

Icon ShareBagikan
Icon Like

Insufisiensi aorta, atau disebut juga regurgitasi aorta, merupakan kondisi katup aorta yang tidak dapat menutup secara sempurna.

Pengertian

Insufisiensi aorta, atau disebut juga regurgitasi aorta, merupakan kondisi katup aorta yang tidak dapat menutup secara sempurna.

Jantung memiliki empat katup, yaitu katup aorta, pulmonal, mitral, dan trikuspid. Dalam keadaan normal, saat otot jantung relaksasi, darah akan masuk ke dalam jantung. Untuk mencegah darah bocor ke luar dari jantung sebelum waktunya, maka katup aorta akan menutup. Pada penyakit insufisiensi aorta, katup aorta tak dapat menutup dengan sempurna sehingga sebagian darah bocor ke luar jantung.

Insufisiensi aorta

Penyebab

Terdapat banyak penyebab insufisiensi aorta. Di antaranya adalah:

  • Kelainan bawaan (merupakan penyebab tersering)
  • Demam rematik
  • Endokarditis infektif
  • Cedera di jantung
  • Komplikasi operasi
  • Degeneratif (penuaan)
  • Hipertensi yang tidak terkontrol
  • Sindrom Marfan
  • Sifilis
  • Penyakit autoimun seperti artritis Takayasu dan giant cell arthritis

Diagnosis

Jika terdapat dugaan insufisiensi aorta, maka pemeriksaan awal yang akan dilakukan adalah:

  • Pemeriksaan rekam jantung untuk menilai aktivitas listrik jantung (elektrokardiogram/ EKG)
  • Foto rontgen dada
  • Pemeriksaan darah rutin

Untuk memastikan dugaan adanya insufisiensi aorta, maka perlu dilakukan pemeriksaan ekokardiogram. Pemeriksaan ini bermanfaat untuk melihat kondisi katup jantung dan menilai kebocoran katup yang terjadi.

Selain itu, perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab insufisiensi aorta. Bila diduga penyebabnya adalah karena endokarditis infektif, maka perlu dilakukan kultur darah untuk memastikan diagnosis. Namun jika diduga penyebabnya adalah karena demam rematik, maka perlu dilakukan pemeriksaan darah berupa anti streptolisin titer O (ASTO) dan komplemen C3, serta pemeriksaan swab tenggorokan.

Gejala

Insufisiensi aorta dapat terjadi secara akut maupun kronik. Kedua jenis insufisiensi aorta ini memiliki gejala yang berbeda.

Gejala utama dari insufisiensi aorta akut adalah sesak napas berat yang terjadi mendadak dan nyeri dada. Sementara itu, insufisiensi aorta kronik umumnya tidak memiliki gejala apa pun selama bertahun-tahun. Bila ada gejala, gejala insufisiensi aorta kronik umumnya berupa berdebar-debar, sesak napas hilang timbul, dapat pula terjadi henti jantung mendadak yang berujung pada kematian.

Selain itu, gejala lainnya yang dapat terjadi adalah:

  • Mudah lelah

  • Badan lemas

  • Sesak napas yang memberat jika melakukan aktivitas

  • Nyeri dada yang memberat dengan aktivitas dan membaik dengan istirahat

  • Pusing seperti melayang

  • Pingsan

  • Irama jantung tidak teratur

Pengobatan

Jika insufisiensi aorta disebabkan karena endokarditis infektif, maka operasi harus dilakukan secepatnya. Operasi yang dilakukan adalah operasi penggantian katup aorta dengan katup jantung buatan. Untuk mencegah terjadinya komplikasi operasi, pasien perlu diberikan obat pengencer darah seperti aspirin serta diberikan antibiotik, sebelum operasi dilakukan.

Selama menanti persiapan operasi, obat-obatan berupa diuretik, nitrat, dan digoxin, perlu diberikan untuk mengurangi beban jantung akibat kelainan katup yang dialami.

Meskipun pengobatan utama insufisiensi aorta adalah dengan tindakan operasi terbuka, namun bila gejala cukup berat, maka operasi memiliki risiko yang tinggi. Oleh karena itu, pada kondisi khusus, tindakan alternatif yang dapat dilakukan adalah transcatheter aortic valve replacement (TAVR).

Pada TAVR, tidak dilakukan operasi terbuka. Tindakan menggunakan selang kateter yang dimasukkan melalui pembuluh darah di daerah lipat paha (arteri femoralis). Setelah kateter mencapai jantung, maka katup jantung prostetik akan dimasukkan untuk mengganti katup jantung yang rusak. Tindakan ini lebih tidak invasif dibandingkan dengan operasi terbuka. Meski demikian, dibutuhkan tenaga yang sangat ahli untuk melakukannya.

Bila insufisiensi aorta tidak menunjukkan gejala sama sekali, maka operasi tidak harus dilakukan segera. Namun penderitanya harus menjalani pemantauan secara berkala tiap sebulan atau beberapa bulan sekali untuk dinilai kondisi katup aortanya.

Pencegahan

Hingga saat ini belum ada tindakan yang dapat mencegah terjadinya insufisiensi aorta.