Masalah Reproduksi Pria

Ejakulasi Retrograd

dr. Marsita Ayu Lestari, 04 Sep 2023

Ditinjau Oleh

Ejakulasi retrograd adalah ejakulasi abnormal yang terjadi saat air mani tidak keluar dari penis, melainkan memasuki kandung kemih. Ketahui selengkapnya mengenai ejakulasi retrograd di sini.

Ejakulasi Retrograd

Ejakulasi Retrograd

Dokter spesialis 

Spesialis urologi, spesialis andrologi, spesialis terkait sesuai kondisi yang mendasari

Gejala

Air kencing menjadi keruh setelah orgasme, air mani yang keluar saat orgasme hanya sedikit atau tidak ada, masalah kesuburan dimana pasangannya tidak kunjung hamil

Faktor risiko

Obat (penghambat alfa-adrenergik, anti hipertensi, anti depresan), kerusakan saraf (kencing manis, multipel sklerosis, cedera saraf tulang belakang), pembedahan (pembedahan otot leher kandung kemih, pengangkatan prostat dan kandung kemih), mengonsumsi alkohol

Cara diagnosis

Wawancara medis, pemeriksaan alat kelamin dan colok dubur, pemeriksaan penunjang (analisis urine pasca ejakulasi)

Pengobatan

Terapi bergantung pada kondisi yang mendasari, rekonstruksi leher kandung kemih, terapi untuk membantu masalah kesuburan

Obat 

Bergantung kondisi yang mendasari

Komplikasi 

Pasangan dari penderita tidak kunjung hamil

Kapan harus ke dokter?

Terdapat gejala ejakulasi retrograd

Pengertian Ejakulasi Retrograd

Ejakulasi merupakan proses penting pada reproduksi normal yang ditandai dengan keluarnya air mani dan sperma melalui penis setelah orgasme. Di beberapa kondisi, air mani tidak keluar melalui penis, melainkan masuk ke kandung kemih. Ini disebut sebagai ejakulasi retrograd (orgasme kering).

Seseorang dengan kondisi ini tetap mencapai klimaks seksual, meski air mani yang keluar sangat sedikit atau tidak ada sama sekali. Kondisi ini tidak berbahaya, tapi berperan sekitar 0,3 - 2% pada masalah kesuburan. 

Bila tidak ditangani dengan baik, kondisi ini akan mempersulit penderita dan pasangannya untuk memperoleh keturunan.

Artikel lainnya: Orgasme Tanpa Ejakulasi, Kenali Orgasme Kering pada Pria

Penyebab Ejakulasi Retrograd

Sistem reproduksi laki-laki terdiri dari testis, epididimis, vas deferens, prostat, skrotum dan penis. Saat orgasme, vas deferens mengirim sperma ke prostat sehingga terjadi pencampuran dengan cairan lain untuk membentuk air mani.

Otot di leher kandung kemih akan mengencang sempurna. Hal ini berguna untuk mencegah air mani masuk ke kandung kemih. Namun hal ini tidak terjadi pada ejakulasi retrograd dimana otot leher kandung kemih tidak dapat mengencang sempurna sehingga air mani masuk ke kandung kemih dan tidak keluar melalui penis.

Artikel lainnya: Penasaran Produksi Sperma Setiap Berapa Jam? Ini Jawabannya!

Gejala Ejakulasi Retrograd

Gejala ejakulasi retrograd, yaitu:

  • Buang air kecil menjadi keruh setelah orgasme
  • Air mani yang keluar saat orgasme hanya sedikit atau tidak ada
  • Masalah kesuburan dimana pasangannya tidak kunjung hamil

Faktor Risiko Ejakulasi Retrograd

Kondisi yang mengganggu kontraksi otot leher kandung kemih sehingga meningkatkan risiko ejakulasi retrograd, seperti: 

  • Obat (penghambat alfa-adrenergik, anti hipertensi, anti depresan)
  • Kerusakan saraf (kencing manis, multipel sklerosis, cedera saraf tulang belakang)
  • Pembedahan (pembedahan otot leher kandung kemih, pengangkatan prostat dan kandung kemih)
  • Mengonsumsi alkohol

Diagnosis Ejakulasi Retrograd

Dokter akan menanyakan keluhan, faktor risiko, dan hal-hal terkait ejakulasi retrograd. Selanjutnya, melakukan pemeriksaan alat kelamin dan colok dubur. Pemeriksaan penunjang yang disarankan adalah pemeriksaan air kencing (urine) pasca ejakulasi.

Pengobatan Ejakulasi Retrograd

Kondisi ini biasanya tidak membutuhkan penanganan, kecuali bila mengganggu kesuburan. Secara umum, pengobatan ejakulasi retrograd meliputi:

  • Terapi bergantung pada kondisi yang mendasari
  • Rekonstruksi leher kandung kemih
  • Terapi untuk membantu masalah kesuburan

Pencegahan Ejakulasi Retrograd

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah ejakulasi retrograd, seperti:

  • Menerapkan gaya hidup sehat dengan diet gizi seimbang, berolahraga secara teratur, dan istirahat yang cukup untuk mencegah kencing manis dan hipertensi
  • Mengelola stres, menerapkan self love, dan menerapkan teknik relaksasi sebagai upaya mencegah masalah kesehatan mental
  • Tidak mengonsumsi alkohol

Komplikasi Ejakulasi Retrograd

Ejakulasi retrograd berpotensi membuat pasangan dari penderita ini tidak kunjung hamil.

Obat Terkait Ejakulasi Retrograd

Obat yang dapat dikonsumsi untuk mengobati ejakulasi retrograd diantaranya:

Artikel lainnya: Kenali, Ini Ciri-Ciri Pria Mandul

Kapan Harus ke Dokter?

Sangat penting untuk mengetahui penyakit yang mendasari dan melakukan penanganan yang tepat untuk ejakulasi retrograd. Periksakan diri kamu ke dokter bila merasakan gejala-gejala di atas. 

Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi ejakulasi retrograd, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan rasakan mudahnya layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.

[LUF]