Masalah THT

Adenoiditis

dr. Arina Heidyana, 25 Okt 2022

Ditinjau Oleh dr. Arina Heidyana

Icon ShareBagikan
Icon Like

Adenoiditis adalah peradangan yang terjadi pada kelenjar adenoid. Apa penyebab dan gejalanya? Simak informasi selengkapnya di sini.

Adenoiditis

Adenoiditis

Dokter spesialis

Spesialis THT-KL

Gejala

Nyeri tenggorokan, sulit menelan, sulit bernapas melalui hidung, mendengkur

Faktor risiko

Infeksi berulang pada tenggorokan dan leher, tonsilitis, alergi

Cara diagnosis

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, x-ray, tes darah, swab tenggorokan

Pengobatan

Antibiotik, nasal spray, operasi

Obat

Antibiotik, paracetamol, kortikosteroid

Komplikasi

Infeksi telinga tengah, glue ear, sinusitis, pneumonia

Kapan harus ke dokter?

Jika memiliki gejala-gejala dari adenoiditis


Pengertian

Adenoiditis adalah peradangan pada kelenjar adenoid yang disebabkan oleh infeksi. Adenoid sendiri merupakan sekumpulan kelenjar limfatik yang terletak di belakang hidung.

Kelenjar ini berfungsi melawan infeksi bakteri dan virus yang masuk ke tubuh melalui hidung dan mulut, sama seperti tonsil (amandel). 

Adenoid menyimpan sel darah putih dan antibodi yang membantu menghancurkan kemungkinan penyebab infeksi yang mengancam kesehatan kamu. 

Jika kelenjar ini tidak berfungsi dengan baik, peradangan bisa terjadi dan timbullah adenoiditis.

Amandel bisa dengan mudah dilihat jika kamu membuka mulut, tapi tidak dengan adenoid. Dokter perlu menggunakan alat khusus untuk melihat adenoid. Bahkan, pemeriksaan x-ray dapat dilakukan agar melihatnya dengan jelas. 

Adenoiditis merupakan penyakit yang cukup umum terjadi. Tapi, lebih sering ditemukan pada anak-anak daripada orang dewasa.

Hal ini karena kelenjar adenoid pada anak-anak akan mengalami perubahan ukuran dan menjadi sangat kecil saat sudah dewasa.

Artikel lainnya: Adakah Pantangan Makanan Pasien Kelenjar Getah Bening? Ini Kata Dokter

Penyebab

Adenoiditis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Bakteri penyebab adenoiditis yang sering ditemukan adalah Streptococcus

Sementara itu, virus penyebab adenoiditis adalah virus Epstein-Barr, adenovirus, dan rhinovirus.

Faktor Risiko

Faktor risiko tertentu dapat membuat kamu rentan terhadap infeksi pada jaringan adenoid. Berikut adalah faktor risiko adenoiditis:

  • Infeksi berulang pada leher, tenggorokan, atau kepala
  • Infeksi amandel (tonsilitis)
  • Memiliki alergi
  • Kontak dengan virus, kuman, dan bakteri di udara

Gejala

Kelenjar adenoid yang meradang dan membesar dapat menyumbat saluran napas. Gejala-gejala yang bisa muncul adalah sebagai berikut:

  • Tenggorokan nyeri dan kering
  • Sulit bernapas melalui hidung
  • Mendengkur saat tidur
  • Sulit menelan
  • Pembesaran kelenjar getah bening di leher
  • Gangguan pada telinga
  • Mulut kering
  • Bibir pecah-pecah
  • Gejala infeksi, seperti demam dan pilek
  • Sulit tidur dan sleep apnea

Artikel lainnya: Sakit Saat Menelan, Ini Makanan yang Harus Dihindari

Diagnosis

Untuk mendiagnosis penyakit adenoiditis, dokter spesialis THT-KL akan melakukan wawancara medis terlebih dahulu. Pada tahap ini dokter akan menanyakan keluhan-keluhan yang muncul pada pasien. 

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat kelenjar adenoid. Karena letak kelenjar ini sulit dijangkau, maka dokter akan menggunakan alat khusus yang memiliki cermin atau endoskop dengan lampu.

Prosedur ini mungkin tidak nyaman, tetapi seharusnya tidak menyakitkan.

Selain itu, dokter juga dapat menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis, seperti:

  • Pemeriksaan x-ray untuk melihat seberapa besar ukuran adenoid
  • Pemeriksaan darah untuk melihat tanda peradangan
  • Pemeriksaan tenggorokan menggunakan swab untuk mendapatkan sampel bakteri dan organisme lain

Pengobatan

Cara mengatasi dan mengobati penyakit adenoid akan bergantung pada penyebab dan seberapa parah kondisi penderita. 

Jika masih ringan, dokter akan meresepkan nasal spray untuk membantu penyembuhan. Apabila penyebabnya adalah bakteri, pemberian antibiotik diperlukan. 

Obat-obatan lain, seperti kortikosteroid, juga dapat diberikan untuk membantu mengecilkan ukuran kelenjar adenoid yang membesar.

Obat tambahan sesuai keluhan yang muncul juga bisa diberikan. Misalnya, jika ada keluhan demam, dokter juga akan meresepkan obat demam, seperti paracetamol.

Apabila obat-obatan dan hal-hal lain tidak membantu, operasi yang disebut adenoidektomi dapat dilakukan untuk mengangkat kelenjar adenoid yang membesar.

Artikel lainnya: Radang Tenggorokan, Faring, Amandel, dan Laring Apa Bedanya?

Pencegahan

Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mencegah adenoiditis, yaitu:

  • Konsumsi makanan bergizi dan cukupi kebutuhan cairan
  • Tidur yang cukup
  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar

Hal-hal lain yang bisa dilakukan untuk menunjang pola hidup sehat juga bisa kamu tambahkan untuk mencegah adenoiditis. 

Komplikasi

Apabila dibiarkan dan tidak diobati dengan baik, ada beberapa komplikasi adenoiditis yang dapat muncul, yaitu:

  • Infeksi pada telinga bagian tengah
  • Glue ear atau penumpukan lendir pada telinga tengah yang dapat memengaruhi pendengaran
  • Sinusitis
  • Infeksi pada paru-paru, seperti pneumonia atau bronkitis

Kapan Harus ke Dokter?

Gejala-gejala yang muncul pada adenoiditis tentu saja akan sangat mengganggu penderitanya. 

Jika kamu merasakan gejala-gejala yang disebutkan di atas, segeralah berkonsultasi langsung dengan dokter.

Kamu bisa berkonsultasi lebih mudah kepada dokter melalui layanan tanya dokter online atau dengan mengunduh aplikasi KlikDokter. Mari, #JagaSehatmu selalu!

[HNS/NM]

Referensi:

https://www.healthline.com/health/adenoiditis

https://www.practo.com/health-wiki/adenoiditis-symptoms-complications-and-treatment/266/article

https://medlineplus.gov/adenoids.html

https://www.parashospitals.com/diseases/adenoiditis/