Zoloft
Klikdokter, 13 Apr 2021
Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter
Zoloft adalah obat yang digunakan sebagai antidepresan untuk berbagai gangguan psikologis.
Pengertian
Zoloft adalah obat yang memiliki kandungan sertraline HCl. Sertraline HCl merupakan obat golongan SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor).
Zoloft bermanfaat sebagai antidepresan untuk gangguan obsesif kompulsif, gangguan kecemasan sosial, gangguan stres pascatrauma, serangan panik, dan lainnya.
Penggunaan obat ini wajib dengan pengawasan dan anjuran dokter. Obat Zoloft juga harus digunakan sesuai dosis yang diberikan dokter. Dokter akan memberikan dosis awal rendah untuk mengurangi risiko efek samping.
Artikel Lainnya: Perbedaan Stres dan Depresi, serta Cara Mengatasinya
Keterangan
Berikut ini adalah keterangan obat Zoloft yang sebaiknya diketahui:
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Antidepresan.
- Kandungan: Sertraline HCl 50 mg.
- Bentuk: Tablet.
- Satuan Penjualan: Strip.
- Kemasan: Strip @ 10 Tablet.
- Farmasi: Pfizer Indonesia.
- Harga: Rp. 200.000 - Rp. 277.500/ Strip.
Kegunaan
Zoloft digunakan untuk menangani pasien dengan beberapa kondisi berikut:
- Gangguan stres pascatrauma.
- Gangguan obsesif kompulsif.
- Gangguan disforik pramenstruasi.
- Gangguan kecemasan sosial.
- Serangan panik.
- Depresi.
Artikel Lainnya: Sering Melakukan Hal Ini, Jangan-jangan karena OCD
Dosis dan Cara Penggunaan
Zoloft adalah obat keras. Untuk mengonsumsinya, pasien harus menggunakan resep dokter.
Secara umum, aturan penggunaan Zoloft adalah sebagai berikut:
1. Depresi, Gangguan Obsesif Kompulsif
- Dewasa: 50 mg per hari sebagai dosis awal, dapat dinaikkan sesuai rekomendasi dokter.
- Anak Usia 6-12 tahun: 25 mg 1 kali sehari sebagai dosis awal.
- Anak Usia 13-17 tahun: 50 mg 1 kali sehari sebagai dosis awal, dapat dinaikkan sesuai rekomendasi dokter.
2. Serangan Panik, Gangguan Stres Pascatrauma, Gangguan Kecemasan Sosial
- Dewasa: 25 mg setiap hari sebagai dosis awal, dapat dinaikkan sesuai rekomendasi dokter.
3. Gangguan Disforik Pramenstruasi
- Dewasa: 50 mg per hari sebagai dosis awal, baik sepanjang siklus menstruasi atau selama fase luteal saja. Dosis dapat dinaikkan sesuai rekomendasi dokter.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25 derajat Celsius, di tempat kering dan terhindar dari cahaya.
Artikel Lainnya: 4 Hal yang Perlu Anda Tahu tentang PTSD
Efek Samping
Efek samping yang dapat terjadi selama penggunaan Zoloft adalah:
- Kadar gula darah rendah.
- Diabetes melitus.
- Hepatitis.
- Haid tidak teratur.
- Gangguan hati.
- Hiperkolesterolemia.
- Bronkospasme.
- Kesemutan.
- Takikardia.
- Amnesia atau lupa ingatan.
- Hipotiroidisme.
- Hipertensi.
Overdosis
Gejala overdosis obat Zoloft, antara lain:
Artikel Lainnya: Benarkah Kotoran Telinga Berhubungan dengan Tingkat Stres Tubuh?
Kontraindikasi
Hindari penggunaan apabila pasien memiliki riwayat hipersensitif terhadap komposisi dari Zoloft.
Interaksi Obat
Zoloft sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan jenis obat-obatan berikut:
- Penggunaan bersamaan atau dalam waktu 14 hari setelah penghentian MAOI (monoamine oxidase inhibitors).
- Penggunaan bersamaan dengan pimozide.
- Penggunaan bersamaan larutan konsentrat oral sertraline dengan disulfiram.
Kategori Kehamilan
Kategori C: Studi pada hewan telah mengindikasikan adanya bahaya pada janin. Namun, terkait risiko terhadap wanita hamil, belum ada penelitian yang cukup baik.
Peringatan Menyusui
Zoloft terserap ke dalam ASI. Konsultasikan kepada dokter sebelum menggunakannya.