Obat Gangguan Tulang, Otot dan Sendi

Zoledronic Acid

Klikdokter, 09 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Zoledronic Acid digunakan untuk mengatasi hiperkalsemia (kelebihan kadar kalsium), pembelahan sel tulang berhubungan dengan tumor.

Pengertian

Zoledronic Acid adalah obat generik yang diproduksi oleh Ferron Par Pharmaceuticals dalam bentuk sediaan injeksi. Zoledronic Acid digunakan untuk mengatasi hiperkalsemia (kelebihan kadar kalsium), pembelahan sel tulang berhubungan dengan tumor, luka osteolitik yang berhubungan dengan mieloma multipel (jenis kanker yang menyerang sel plasma), penyakit tulang, osteoporosis (kepadatan tulang menurun) pada wanita pascamenopause; meningkatkan massa tulang pada pria penderita osteoporosis, osteoporosi yang disebabkan kortikosteroid, mencegah osteoporosis pascamenopause. Zoledronic Acid bekerja dengan menurunkan jumlah kalsium yang dilepaskan tulang ke dalam darah.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Terapi Perawatan Pendukung / Agen yang Mempengaruhi Metabolisme Tulang
  • Kandungan: Zoledronic Acid 4 mg/ Vial
  • Bentuk: Cairan Injeksi
  • Satuan Penjualan: Vial
  • Kemasan: Box, 1 Vial @ 5 ml
  • Farmasi: Ferron Par Pharmaceuticals

Merk dagang yang beredar di Indonesia
Zoltero, Zometa, Bonmet, Fondronic, Zolenic, Aclasta, Zoffec.

Kegunaan

Zoledronic Acid digunakan untuk mengatasi hiperkalsemia (kelebihan kadar kalsium), pembelahan sel tulang berhubungan dengan tumor, mengatasi osteoporosis.

Dosis & Cara Penggunaan

Zoledronic Acid termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus sesuai anjuran dan resep dokter dan penggunaannya di bantu oleh tenaga medis profesional:

  1. Hiperkalsemia keganasan
    • Diberikan dosis 4 mg sebagai infus tunggal, dapat diulangi pemberian jika diperlukan setelah setidaknya 7 hari.
  2. Metastasis tulang berhubungan dengan tumor padat; Lesi osteolitik terkait dengan multiple myeloma
    • Diberikan dosis 4 mg melalui infus selama 3-4 minggu.
  3. Penyakit Paget tulang
    • Diberikan dosis 5 mg sebagai infus tunggal.
  4. Osteoporosis pada wanita pascamenopause; Meningkatkan massa tulang pada pria penderita osteoporosis; Osteoporosis yang diinduksi kortikosteroid
    • Diberikan dosis 5 mg melalui infus tunggal sekali dalam setahun.
  5. Mencegah osteoporosis pascamenopause
    • Diberikan dosis 5 mg melalui infus tunggal setiap 2 tahun sekali.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-30 derajat Celcius. Setelah kemasan dibuka, stabil dalam penyimpanan selama 24 jam pada suhu 2-8 derajat Celcius. Biarkan cairan injeksi yang didinginkan mencapai suhu kamar sebelum disuntikkan pada pasien.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Zoledronic Acid yang mungkin terjadi adalah:

  • Arthralgia (nyeri sendi)
  • Mialgia (nyeri otot)
  • Demam
  • Gejala mirip flu
  • Sakit kepala
  • Mual, muntah, diare, radang mata
  • Nyeri tulang
  • Berpotensi fatal: Hipokalsemia berat, masalah ginjal berat.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Zoledronic Acid pada pasien dengan kondisi:

  • Hipokalsemia
  • Gangguan ginjal berat (CrCl
  • Menyusui

Interaksi Obat

  • Peningkatan paparan obat bersamaan yang dihilangkan dengan ekskresi ginjal (misalnya: Digoxin).
  • Peningkatan risiko hipokalsemia jika diberikan bersamaan dengan loop diuretik.
  • Menurunkan konsentrasi Ca serum untuk jangka waktu lama jika diberikan bersamaan dengan aminoglikosida.
  • Peningkatan risiko disfungsi ginjal jika diberikan bersamaan dengan agen nefrotoksik.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Zoledronic Acid ke dalam Kategori D:
Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Overdosis

  • Pemberian Zoledronic Acid yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti gangguan ginjal, hipokalsemia, hipofosfatemia, hipomagnesemia.
  • Jika terjadi overdosis, segera berikan Ca glukonat, K atau Na fosfat, dan Mg sulfat melalui injeksi intravena. Penanganan pasien overdosis harus dibantu oleh tenaga medis profesional.