Obat Gangguan Saraf Pusat

Zipren

apt. Sinthiya Nur Azizah., S. Farm, 06 Jun 2023

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Zipren adalah obat yang memiliki fungsi untuk mengatasi gejala psikosis pada penderita gangguan mental. Yuk Simak infonya di sini.

Zipren

Zipren

Golongan

Obat Keras

Kategori 

Obat Gangguan Mental

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan Anak > 6 tahun

Bentuk Obat

Tablet

Zipren untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori C: studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping janin hewan, tapi tidak ada studi terkontrol pada janin manusia. Obat akan diberikan apabila manfaat yang diberikan lebih besar dari risiko yang didapat

peringatan menyusui : kandungan dalam Zipren dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Pengertian Zipren

Zipren adalah obat antipsikotik yang mengandung aripiprazole. Obat ini berfungsi untuk membantu mengatasi berbagai masalah kejiwaan, seperti meredakan gejala skizofrenia, sindrom Tourette (mengeluarkan ucapan dan gerakan secara spontan atau tanpa bisa mengontrolnya), mania (suasana hati yang berubah tiba-tiba tanpa sebab yang jelas atau gangguan mental), bipolar disorder, dan masalah psikosis lainnya. 

Zipren tersedia dalam bentuk tablet dan ODT (Orally disintegrating tablet) dengan waktu hancur yang cepat sehingga memudahkan kamu yang kesulitan menelan obat.

Artikel lainnya: Mengenal Penyebab dan Faktor Risiko Tourette Syndrome 

Keterangan

1. Zipren Tablet

  • Golongan: obat keras
  • Kelas Terapi: obat kesehatan mental
  • Kandungan: Aripiprazole 10 mg, Aripiprazole 15 mg
  • Kemasan: boks, strip @ 10 tablet
  • Farmasi: Novell Pharmaceutical Laboratories 
  • Harga Zipren Tablet: -

2. Zipren ODT

  • Golongan: obat keras
  • Kelas Terapi: obat kesehatan mental
  • Kandungan: Aripiprazole 10 mg, Aripiprazole 15 mg
  • Kemasan: boks, strip @ 10 tablet
  • Farmasi: Novell Pharmaceutical Laboratories 
  • Harga Zipren ODT: -

Kegunaan Zipren

Zipren digunakan untuk mengobati gangguan psikotik seperti:

  • Depresi
  • Skizofrenia
  • Gangguan bipolar
  • Sindrom Tourette 
  • Gangguan perilaku yang berhubungan dengan autisme

Dosis dan Aturan Pakai Zipren

Zipren merupakan obat keras, hanya bisa didapatkan dan digunakan dengan resep dokter.

Dosis Zipren bervariasi tergantung kondisi pasien. Konsultasikan pada dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.

Tujuan: Skizofrenia

Bentuk: Tablet 

  • Dewasa: 

Dosis awal: 10 atau 15 mg sekali sehari.

Dosis pemeliharaan: 15 mg per hari.

Dosis maksimal: 30 mg per hari.

  • Anak usia 13 – 17 tahun: 

Dosis awal: 2 mg per hari selama 2 hari, ditingkatkan 5 mg per hari pada 2 hari berikutnya.

Dosis pemeliharaan: 10 mg per hari, dosis dapat ditingkatkan per 5 mg bila perlu.

Dosis maksimal: 30 mg per hari.

Tujuan: Sindrom Tourette

Bentuk: Tablet 

  • Anak 6 – 18 tahun <50 kg: 

Dosis awal: 2 mg per hari setelah 2 hari, dosis dapat ditingkatkan hingga 5 mg per hari. Bila terapi tidak menimbulkan efek yang optimal dosis dapat ditingkatkan setelah interval 1 minggu hingga dosis maksimal 10 mg per hari.

  • Anak 6 – 18 tahun >50 kg: 

Dosis awal: 2 mg per hari setelah 2 hari, dosis ditingkatkan 5 mg per hari selama 5 hari, ditingkatkan kembali 10 mg per hari selama 8 hari. Bila terapi tidak menimbulkan efek yang optimal dosis dapat ditingkatkan setelah interval 1 minggu hingga dosis maksimal 20 mg per hari.

Tujuan: Depresi

Bentuk: Tablet

  • Dewasa: Dosis awal 2 – 5 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 5 mg per hari tergantung toleransi dan respon pasien. Dosis maksimal 15 mg per hari.

Tujuan: Gangguan Bipolar

Bentuk: Tablet

  • Dewasa: Dosis awal 15 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan tergantung respon klinis pasien.
  • Anak 10 – 17 tahun: dosis awal 2 mg per hari selama 2 hari, dosis ditingkatkan 5 mg per hari selama 2 hari. Dosis pemeliharaan 10 mg per hari. Bila terapi tidak menimbulkan efek yang optimal dosis dapat ditingkatkan setelah interval 1 minggu hingga dosis maksimal 30 mg per hari.

Tujuan: Gangguan perilaku yang berhubungan dengan autisme

Bentuk: Tablet

  • Dewasa: Dosis awal 2 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 5 mg per hari tergantung toleransi dan respon pasien. Dosis maksimal 15 mg per hari.

Cara Menggunakan Zipren

  • Zipren termasuk obat keras, obat ini hanya bisa didapatkan dan digunakan dengan resep dokter.
  • Ikuti anjuran yang diberikan dokter, baca petunjuk yang tertera pada kemasan.
  • Zipren dapat digunakan sebelum atau setelah makan. Konsumsi obat secara teratur dan pada waktu yang sama. Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi ke dokter terlebih dahulu.
  • Apabila kamu lupa menggunakan obat, maka segera pakai jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Tapi jika jeda dengan waktu berikutnya singkat, maka lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan.
  • Jangan melebihkan atau mengurangi dosis dari yang dianjurkan, hal ini untuk mencegah efektifitas yang tidak tercapai atau menghindari efek samping yang tidak diinginkan. 
  • Beri tahu dokter apabila keluhan tidak kunjung membaik. atau terjadi perubahan perilaku yang tidak berdasar. 
  • Apabila kamu sudah merasa lebih baik, beritahu dokter tentang kondisi kamu, maka dokter akan menurunkan dosis secara bertahap hingga terhentinya pemberian obat (tappering off).
  • Jangan menghentikan obat tanpa pemberitahuan dokter, hal tersebut dapat menyebabkan sindrom putus obat. 

Artikel lainnya: Kalimat yang Tak Boleh Diucapkan kepada Penderita Bipolar 

Cara Penyimpanan

  • Ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan.
  • Simpan Zipren pada suhu 15 – 30 derajat celcius, pada tempat yang sejuk dan kering dan terlindung dari cahaya matahari langsung.

Efek Samping Zipren

Efek samping yang bisa saja timbul selama penggunaan Zipren, yaitu:

  • Keinginan bunuh diri
  • Kejang
  • Mengantuk
  • Sakit kepala 
  • Pusing  
  • Kelemahan otot
  • Tremor 
  • Ektrapiramidal atau gangguan gerak tubuh
  • Hipotensi ortostatik
  • Konstipasi atau sembelit
  • Gangguan tidur
  • Disfungsi seksual
  • Gangguan pola makan

Overdosis

Penggunaan dosis berlebihan pada Zipren menimbulkan gejala antara lain:

  • Mual muntah
  • Kebingungan dan gelisah 
  • Tremor
  • Gejala sindrom ekstrapiramidal (gerakan tak terkendali pada beberapa anggota tubuh)
  • Penurunan kesadaran
  • Kejang
  • Hipotensi
  • Koma

segera pergi ke pelayanan medis terdekat apabila ditemukan gejala diatas. Penanganan kegawatdaruratan hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi

Sebaiknya hindari penggunaan apabila kamu memiliki kondisi:

  • Hipersensitif terhadap Aripiprazole 

Interaksi Obat Zipren dengan Obat Lain

Informasikan pada dokter mengenai semua obat yang sedang kamu konsumsi. Beberapa obat yang diberikan bersama dengan Zipren dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan toksisitas, seperti:

  • Mengurangi kadar plasma jika digunakan bersamaan dengan induser CYP3A4 (misalnya: Carbamazepine, rifampicin, phenytoin, phenobarbital).
  • Meningkatkan kadar plasma jika digunakan bersamaan dengan inhibitor CYP3A4 (misalnya: Klaritromisin, ketokonazol) atau inhibitor CYP2D6 (misalnya: Fluoxetine, quinidine).
  • Pemberian bersamaan dengan agen antikolinergik dapat mengganggu regulasi suhu tubuh.
  • Penggunaan bersama obat antihipertensi dapat meningkatkan efek obat antihipertensi.
  • Meningkatkan efek hipotensi sedatif dan ortostatik jika digunakan bersamaan dengan lorazepam dan benzodiazepin lainnya.

Daftar di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Zipren, Maka diingatkan untuk menginformasikan pada dokter semua obat baik obat kimiawi, herbal atau vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi.

Tidak semua obat berinteraksi dengan Zipren, namun terapi tetap disesuaikan tergantung kondisi kamu. 

Peringatan dan Perhatian

  • Sebelum mengonsumsi obat ini sebaiknya informasikan kepada dokter jika kamu memiliki riwayat alergi, obat ini mungkin memiliki zat tambahan yang dapat memicu reaksi alergi. Tanyakanlah kepada apoteker untuk penjelasan lebih detailnya.
  • Informasikan pada dokter tentang kesehatan dan riwayat kesehatan kamu, terutama:
  • Gangguan hati dan ginjal berat
  • Epilepsi
  • Parkinson
  • Gangguan jantung
  • Hipertensi
  • Hipotiroid
  • Leukopenia 
  • Diabetes melitus 
  • Lansia dengan demensia yang terkait psikosis
  • Hidari mengonsumsi alkohol selama menjalani terapi.
  • Obat ini menyebabkan kantuk dan pandangan kabur. Hindari melakukan aktivitas yang memerlukan kesadaran seperti menyetir, atau menjalankan mesin.
  • Informasikan pada dokter jika kamu akan menggunakan obat ini bersama dengan obat lain baik kimiawi atau pun herbal.
  • Informasikan pada dokter mengenai kondisi kesehatan kamu, apakah sedang hamil, persiapan kehamilan atau menyusui. Informasi ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek yang tidak diinginkan lainnya.

Artikel lainnya: Mengenal Gejala, Penyebab, dan Perawatan Gangguan Psikosomatis 

Kategori Kehamilan

Kategori C: Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin, namun tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Peringatan Kehamilan

Informasikan pada dokter apabila kamu sedang hamil atau sedang dalam program kehamilan, terapi akan dipertimbangkan tergantung kondisi kehamilan kamu. 

Namun perlu diingat terapi akan diberikan apabila lebih besar manfaat yang didapatkan daripada potensi risiko pada janin.

Peringatan Menyusui

Kandungan dalam Zipren dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Penyakit Terkait

Rekomendasi Obat Sejenis Zipren

 Yuk #JagaSehatmu download aplikasi KlikDokter dan rasakan kemudahan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online

[LUF]