Obat Antibiotik

Zenichlor

Klikdokter, 28 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Zenichlor digunakan obat yang dapat mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti demam tifoid, batuk rejan, brucellosis

Pengertian

Zenichlor merupakan obat yang mengandung Kloramfenikol. Kloramfenikol adalah obat golongan antibiotik sefalosporin yang diindikasikan untuk terapi penyakit yang disebabkan oleh bakteri seperti demam tifoid, batuk rejan, brucellosis (penyakit infeksi bakteri Brucella yang disebarkan dari hewan ke manusia), infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kemih, dan infeksi yang peka terhadap kloramfenikol. Chloramphenicol bekerja dengan cara menghambat pembentukan protein yang dibutuhkan oleh bakteri untuk membentuk dinding sel bakteri. Hal ini menyebabkan dinding sel bakteri tidak terbentuk secara sempurna dan mengakibatkan adanya lubang pada dinding sel bakteri.

Keterangan

  1. Zenichlor Kapsul
    • Golongan: Obat Keras.
    • Kelas Terapi: Antibiotik.
    • Kandungan: Chloramphenicol 250 mg.
    • Bentuk: Kapsul
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Strip @ 10 Kapsul
    • Farmasi: Zenith Pharmasi
  2. Zenichlor Sirup
    • Golongan: Obat Keras.
    • Kelas Terapi: Antibiotik.
    • Kandungan: Chloramphenicol 125 mg / 5 mL.
    • Bentuk: Sirup.
    • Satuan Penjualan: Botol.
    • Kemasan: Botol @ 60 mL.
    • Farmasi: Zenith Pharmasi

Kegunaan

Zenichlor digunakan obat yang dapat mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti demam tifoid, batuk rejan, brucellosis (penyakit infeksi bakteri Brucella yang disebarkan dari hewan ke manusia), infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kemih, dan infeksi yang peka terhadap kloramfenikol.

Dosis & Cara Penggunaan

Zenichlor merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian nya harus menggunakan resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan zenichlor juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaan nya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  • Dewasa: 50 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi 4, dapat ditingkatkan hingga 100 mg/kgBB/hari untuk meningitis dan infeksi berat karena resistensi bakteri. Lanjutkan pemberian obat hingga 4 hari setelah demam menurun pada penyakit akibat Rickettsia dan hingga 8-10 hari pada kasus demam typhoid.
  • Bayi prematur dan baru lahir: 25 mg/kgBB/hari dalam 4 dosis terbagi
  • Balita usia lebih dari 2 minggu 50 mg/kgBB/hari dalam 4 dosis terbagi
  • Anak-anak: 50-100 mg/kgBB/hari dalam 4 dosis terbagi.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Zenichlor, yaitu gangguan pencernaan, pendarahan, radang syaraf mata, gangguan penglihatan, depresi, pusing dan sakit kepala, demam, pembengkakan

Kontraindikasi:
Hindari penggunaan zenichlor pada pasien yang memiliki indikasi gagal ginjal dan hati, hipersenitif (alergi), prolaksis, wanita hamil dan menyusui, depresi sumsum tulang.

Interaksi Obat:
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan zenichlor:

  1. Kontrasepsi oral: efek terhambat
  2. Phenobarbitone dan Rifampin: menurunkan efek
  3. Antikoagulan, Hipoglikemik, Fenitoin: efek meningkat
  4. Zat besi dan Vitamin B: efek menurun
  5. Obat yang menurunkan aktivitas sumsum tulang belakang


Keamanan Kehamilan:

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Zenichlor ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.