Obat Antibiotik

Zarom

Klikdokter, 09 Jan 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Zarom digunakan untuk membantu mengobati infeksi telinga, infeksi kelamin, infeksi kulit, sinusitis, bronkitis, pneumonia.

Pengertian

Zarom merupakan obat yang mengandung azithromycin sebagai zat aktif. Zarom adalah antibiotik golongan makrolida yang dapat digunakan untuk membantu mengobati berbagai macam infeksi akibat bakteri, seperti: infeksi telinga, kelamin, kulit, sinusitis, bronkitis (peradangan pada saluran pernafasan utama), pneumonia (paru-paru basah), tonsilitis (radang yang terjadi pada tonsil atau amandel), dan faringitis (peradangan pada bagian faring). Zarom bekerja dengan cara menghentikan perkembangbiakan bakteri yang menyebabkan infeksi tersebut.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik Makrolida
  • Kandungan: Azithromycin 250 mg; Azithromycin 500 mg
  • Bentuk: Kaplet Salut Selaput
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan : Strip @ 10 Kaplet Salut Selaput
  • Farmasi: Pyridam Farma Tbk PT

Kegunaan

Zarom digunakan untuk membantu mengobati infeksi telinga, infeksi kelamin, infeksi kulit, sinusitis, bronkitis, pneumonia, tonsilitis, dan faringitis. 

Dosis & Cara Penggunaan

Zarom merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan Zarom juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  1. Infeksi genital tanpa komplikasi karena Chlamydia trachomatis
    Dewasa: di berikan dosis 1 g sebagai dosis tunggal.
  2. Pencegahan infeksi Mycobacterium avium complex (MAC) yang disebarluaskan
    Dewasa: di berikan dosis 1,2 g seminggu sekali.
  3. Sinusitis bakteri akut
    Dewasa: di berikan dosis 500 mg sekali sehari selama 3 hari.
  4. Infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit dan jaringan lunak
    Dewasa: di berikan dosis 500 mg setiap hari selama 3 hari. Atau, 500 mg sebagai dosis tunggal pada hari 1, di lanjutkan dengan dosis 250 mg setiap hari pada hari ke 2-5.
  5. Gonore tanpa komplikasi
    Dewasa: di berikan dosis 1 g atau 2 g sebagai dosis tunggal, di kombinasikan dengan ceftriaxone.
  6. Pneumonia
    Dewasa: di berikan dosis 500 mg pada hari 1, di lanjutkan dengan dosis 250 mg sekali sehari pada hari ke 2-5.

Efek Samping

Penggunaan Zarom dapat menimbulkan efek samping seperti :

  • Sakit perut
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit Kepala

Kontraindikasi
Pasen yang memiliki hipersensitif terhadap antibiotik makrolida dan riwayat gangguan fungsi hati.

Interaksi Obat
Interkasi obat terjadi saat menggunakan Zarom dengan obat lain yaitu:

  • Penggunaan Zarom dengan pimozide dapat meningkatkan risiko kerusakan otot jantung.
  • PenggunaanZarom dengan digoxin, ciclosposparin, terfenadine, hexobarbital, dan phenytoin dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi serum.
  • Penggunaan Zarom dengan antasida dapat menyebabkan penurunan penyerapan zibramax.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Zarom ke dalam Kategori B
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).