Obat Gangguan Pencernaan

Yaridon

Klikdokter, 11 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Yaridon merupakan nama dagang dari Sediaan Tablet yang mengandung Domperidone, obat ini diproduksi oleh Yarindo Farmatama.

Pengertian

Yaridon merupakan nama dagang dari Sediaan Tablet yang mengandung Domperidone, obat ini diproduksi oleh Yarindo Farmatama. Yaridon diindikasikan sebagai Antiemetika (Anti mual dan muntah), ganguan perut atau pencernaan, dan rasa tidak nyaman pada perut setelah makan.
Penggunaan Domperidone ini juga harus hati-hati dalam dosis pemakaian, karena dapat menimbulkan risiko pada detak jantung terutama pada lansia. Maka dari itu, Penggunaan Obat Ini Harus Dikonsultasikan Terlebih Dahulu Dengan Dokter.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antiemetik, Antifaltulens dan Anti inflamasi
  • Kandungan: Domperidone 10 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @10 Tablet
  • Farmasi: Yarindo Farmatama.

Kegunaan

Yaridon digunakan untuk mengatasi mual dan muntah, dan gangguan motilitas gastrointestinal (kontraksi otot-otot polos di saluran pencernaan) atau reaksi tidak nyaman dibagian perut.

Dosis & Cara Penggunaan

Dosis dan Cara Penggunaan Yaridon, harus dengan Anjuran dan Resep Dokter:

  • Mual dan muntah
    • Dewasa: 10 mg, tiga kali sehari. Maksimal: 30 mg setiap hari.
    • Anak usia ≤12 tahun, dengan berat badan - Anak usia > 12 tahun, dengan berat badan ≥35 kg: Sama seperti dosis dewasa.
  • Gangguan motilitas gastrointestinal
    Dewasa: 10 mg, 3 kali sehari. Maksimal: 30 mg setiap hari.
    Harus diminum dalam keadaan perut kosong. atau dikonsumsi 15-30 menit sebelum makan.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Yaridon, yaitu:

  • Rasa haus
  • Sakit pada kepala
  • Menimbulkan efek kantuk
  • Sering merasa cemas
  • Terjadinya ruam pada kulit
  • Nyeri pada payudara
  • Dapat meningkatkan kadar prolaktin

Berpotensi fatal: Aritmia ventrikel (kondisi aliran darah ke jantung jadi terhenti) serius, serangan jantung mendadak, anafilaksis (shock yang menyebabkan kematian), angioedema (pembengkakan di bawah kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi).

Kontraindikasi:
Hindari penggunaan Yaridon pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Riwayat hipersensitif atau rekasi alergi terhadap Domperidone.
  • Gangguan jantung
  • Gangguan fungsi hati.
  • Penyakit tumor pada kelenjar pituitari.

Interaksi Obat:
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Yaridon:

  • Dapat memberikan efek hipoprolaktinemik bromokriptin.
  • Dapat memberikan efek prokinetik jika di gunakan bersamaan dengan analgesik opioid dan antimuskarinik.
  • Inhibitor CYP3A4 yang poten (Ketoconazole, erythromycin atau ritonavir) dapat meningkatkan kadar serum domperidone dan selanjutnya meningkatkan risiko perpanjangan QT.
Kategori Kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Yaridon ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.