Obat Gangguan Pencernaan

Xylastin

Klikdokter, 08 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Xylastin digunakan untuk mual dan muntah pada gangguan saluran cerna dan pada pengobatan dengan sitotoksik atau radioterapi.

Pengertian

Xylastin adalah obat yang mengandung metoclopramide HCl sebagai zat aktifnya. Metoclopramide HCl termasuk golongan obat antiemetik yaitu obat yang dapat menekan mual dan muntah. Xylastin bekerja dengan cara memblokir reseptor dopamin dan reseptor serotonin dalam dosis yang lebih tinggi, hal ini memicu kemoreseptor pada sistem saraf pusat. Xylastin menyebabkan peningkatan motilitas dan mempercepat pengosongan lambung tanpa merangsang sekresi lambung, bilier, atau pankreas.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antiemetik / Regulator GIT, Antiflatulen dan Antiinflamasi
  • Kandungan: Metoclopramide 10 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Novapharin.

Kegunaan

Xylastin digunakan untuk mual dan muntah pada gangguan saluran cerna dan pada pengobatan dengan sitotoksik atau radioterapi, untuk kontrol muntah karena operasi abdominal dan prosedur diagnostik.

Dosis & Cara Penggunaan

Xylastin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Xylastin juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu.

Aturan penggunaan Xylastin adalah sebagai berikut:
Dewasa: 1 tablet diminum 3 kali sehari. Diminum pada saat perut kosong (1 atau 2 jam sebelum/sesudah makan).

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25 derajat Celcius, lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Xylastin, antara lain:

  • Sindrom neuroleptik malignan
  • Mengantuk
  • Diare
  • Pruritus
  • Gelisah
  • Depresi
  • Ruam kulit
  • Udem.

Kontraindikasi

  • Epilepsi dan pasien dengan obat yang menyebabkan reaksi ekstrapiramidal.
  • Pheochromocytoma (tumor langka yang terjadi pada kelenjar Adrenalin).
  • Perdarahan, obstruksi (penyumbatan Usus), atau perforasi GI (usus pecah).

Interaksi obat
Xylastin berinteraksi dengan obat-obat seperti penghambat MAO, analgesik narkotik dan antikolinergik, alkohol, hipnotik, sedatif, narkotik/trankuilizer, parasetamol, tetrasiklin, levodopa, etanol, siklosporin, dan digoksin.

Kategori kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Xylastin ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis

  • Gejala overdosis Metoclopramide antara lain gangguan ekstrapiramidal, mengantuk, sakit kepala, vertigo, gelisah, tingkat kelemahan penurunan kesadaran, kecemasan, kebingungan, halusinasi, mual, muntah, xerostomia, konstipasi, hipotensi, dan henti jantung pernapasan. Jarang terjadi: blok AV. Methaemoglobinaemia dan kejang umum juga dapat terjadi pada bayi prematur.
  • Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan simtomatik dan suportif (oleh tenaga medis). Reaksi ekstrapiramidal dapat dikontrol dengan pemberian agen antikolinergik (misalnya Diphenhydramine, benztropine). Berikan metilen biru secara intravena dalam kasus methaemoglobinaemia, namun, penggunaan metilen biru pada pasien dengan defisiensi G6PD tidak dianjurkan karena peningkatan risiko anemia hemolitik yang mungkin berakibat fatal. Pantau kardiovaskuler dan fungsi pernapasan.