Obat Mual dan Muntah

Vondatum

Klikdokter, 08 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Vondatum digunakan untuk mencegah mual dan muntah yang disebabkan oleh kemoterapi, radiasi, dan pasca operasi.

Pengertian

Vondatum adalah obat yang mengandung zat aktif Ondansentron HCl. Vondatum digunakan untuk mencegah mual dan muntah yang disebabkan oleh kemoterapi, mencegah mual dan muntah pasca operasi, mencegah mual dan muntah yang berhubungan dengan terapi radiasi. Vondatum bekerja dengan menghambat zat alami dalam tubuh yang dapat menyebabkan mual dan muntah. Vondatum diproduksi oleh Natura Laboratoria Prima dalam bentuk sediaan injeksi.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antiemetik
  • Kandungan: Ondansentron HCl 2 mg
  • Bentuk: Cairan Injeksi
  • Satuan Penjualan: Ampul
  • Kemasan: Box, 5 Ampul @ 2 ml dan 4 ml
  • Farmasi: Natura Laboratoria Prima/ Bernofarm

Kegunaan

Vondatum digunakan untuk mencegah mual dan muntah yang disebabkan oleh kemoterapi, mencegah mual dan muntah pasca operasi, mencegah mual dan muntah yang berhubungan dengan terapi radiasi.

Dosis & Cara Penggunaan

Vondatum termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran dan resep dokter:

  1. Mencegah mual dan muntah yang disebabkan oleh kemoterapi
    • Kemoterapi sedang: diberikan dosis 8 mg atau 0,15 mg / kg berat badan sebagai dosis tunggal.
    • Kemoterapi sangat emetogenik: diberikan dosis 8 mg sebagai dosis tunggal segera sebelum pengobatan, dapat dilanjutkan dengan infus intravena (pembuluh darah) 1 mg / jam terus menerus hingga 24 jam, atau dengan 2 dosis 8 mg lebih lanjut dengan jarak pemberian 4 jam. Atau, 16 mg melalui infus intravena (pembuluh darah) segera sebelum pengobatan atau 0,15 mg / kg berat badan melalui infus intravena (pembuluh darah) 30 menit sebelum kemoterapi, dapat dilanjutkan dengan 2 dosis lebih lanjut pada 8 mg dengan jarak pemberian 4 jam. Maksimal: 16 mg / dosis.
  2. Mual dan muntah pasca operasi
    • Diberikan dosis 4 mg melalui injeksi intravena (pembuluh darah) lambat atau injeksi intramuskular (melalui otot) diberikan sebagai dosis tunggal pada induksi anestesi.
  3. Mencegah mual dan muntah yang berhubungan dengan terapi radiasi
    • Diberikan dosis 8 mg melalui intravena (pembuluh darah) lambat atau injeksi intramuskular (melalui otot) sebagai dosis tunggal segera sebelum pengobatan.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25 derajat Celcius, lindungi dari kelembapan.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Vondalum, antara lain:

  • Sembelit, diare, cegukan
  • Malaise, kelelahan, demam, sensasi dingin, reaksi di tempat suntikan, sensasi terbakar lokal setelah penyisipan sup
  • Sakit kepala, pusing, sedasi, kantuk, parestesia.
  • Insomnia, kecemasan
  • Retensi urine
  • Ruam, gatal

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Vondalum pada pasien dengan kondisi:

  • Hipersensitif.
  • Sindrom QT bawaan.
  • Penggunaan bersamaan dengan apomorphine.

Interaksi Obat

  • Dexamethasone Na phosphate dapat mempotensiasi efek antiemetik.
  • Dapat mengembangkan sindrom serotonin (termasuk perubahan status mental, ketidakstabilan otonom, kelainan neuromuskuler) dengan SSRI, MAOI, mirtazapine, fentanil, litium, metilen biru, serotonin noradrenalin reuptake inhibitor (SNRI).
  • Induksi CYP3A4 yang poten (misalnya: Fenitoin, karbamazepin, rifampisin) dapat mengurangi konsentrasi plasma dan meningkatkan pembersihan ondansetron.
  • Pemberian bersama dengan antiaritmia (misalnya: Amiodaron), atenolol, antrasiklin (misalnya: Doxorubicin, daunorubicin), trastuzumab, erythromycin, dan ketoconazole dapat menyebabkan perpanjangan aditif interval QT dan meningkatkan risiko aritmia.
  • Dapat mengurangi efek analgesik tramadol.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Vondatum ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis

  • Gejala overdosis Ondansetron antara lain hipotensi, gangguan penglihatan, konstipasi parah, reaksi vasovagal dengan AV blok derajat 2 sementara, dan sindrom serotonin ditandai dengan muntah, diare, agitasi, takikardia, tremor, kejang, delirium, dan koma pada anak-anak.
  • Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan suportif dan simtomatik (oleh tenaga medis).