Vomceran

Vomceran

Pengertian Vomceran

Vomceran merupakan obat yang diproduksi oleh Kalbe Farma. Vomceran mengandung ondansetron untuk mengatasi mual dan muntah yang disebabkan oleh kemoterapi dan radioterapi, serta mencegah mual dan muntah setelah operasi.

Obat ini bekerja dengan cara menghambat reseptor serotonin di saluran cerna dan sistem saraf pusat, yaitu senyawa kimia alami yang merangsang timbulnya mual dan muntah.

Vomceran termasuk dalam golongan obat keras yang hanya diperoleh dengan resep dokter. Vomceran tersedia dalam bentuk tablet, sirup, dan injeksi. Kamu ingin tahu penjelasan obat ini lebih lanjut? Yuk, cek di sini. 

Artikel lainnya: 7 Penyebab Mual Tak Kunjung Hilang yang Mesti Kamu Waspadai

Keterangan

1. Vomceran Tablet 

• Golongan : Obat Keras
• Kelas terapi : Obat Alergi
• Kandungan : Ondansetron 4 mg, 8 mg
• Kemasan : Dus,1 strip @ 10 tablet
• Produksi : Kalbe Farma
• Harga Vomceran Tablet : Rp 27.827/tablet (4 mg)  Rp 35.442/tablet (8 mg)

2. Vomceran Sirup 

• Golongan : Obat Keras
• Kelas terapi : Obat Alergi
• Kandungan : Ondansetron 4 mg/5ml
• Kemasan : Dus,botol @ 60 ml
• Produksi : Kalbe Farma
• Harga Vomceran Sirup : Rp 76.956/botol

3. Vomceran Injeksi

• Golongan : Obat Keras
• Kelas terapi : Obat Alergi
• Kandungan : Ondansetron 4mg/ml, 8 mg/4ml
• Kemasan : Dus, Botol @ 10 ml
• Produksi : Pharos Indonesia
• Harga Vomceran Injeksi : Rp 57.143/ampul

Kegunaan Vomceran

Fungsi obat Vomceran adalah untuk mencegah dan mengatasi mual dan muntah setelah operasi, dan mengobati mual dan muntah yang disebabkan oleh kemoterapi dan radioterapi.

Dosis dan Aturan Pakai Vomceran

Vomceran termasuk golongan obat keras sehingga penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. Berikut penjelasan cara pakai Vomceran secara umum:

Tujuan: Mencegah dan mengatasi mual dan muntah pasca operasi

Bentuk: Tablet

• Dewasa: Dosis awal 8 mg diberikan 1 jam sebelum anestesi, lalu 8 mg berikutnya diberikan setiap 8 jam untuk periode waktu 16 jam

Tujuan: Mencegah dan mengatasi mual dan muntah pasca operasi

Bentuk: Injeksi

• Dewasa: Pengobatan: 4 mg sebagai dosis tunggal melalui injeksi intramuskular atau intravena lambat tidak kurang dari 30 detik (sebaiknya antara 2 - 5 menit), segera sebelum anestesi atau diberikan segera pasca operasi apabila pasien mengalami mual atau muntah
• Anak: Pada pasien pediatrik (usia 1 bulan - 12 tahun) dengan berat badan < 40 kg adalah dosis tunggal 0,1 mg/kg berat badan, sedangkan untuk berat badan > 40 kg diberikan dosis tunggal 4 mg
• Vomceran injeksi dapat diberikan secara intravena atau intramuskular tanpa pengenceran

Tujuan: Mencegah mual dan muntah akibat pasca operasi

Bentuk: Sirup

• Dewasa : Ondansetron 8 mg (10 ml) diberikan 1 jam sebelum tindakan, dilanjutkan pemberian 2 dosis berikutnya 8 mg (10 ml) dengan jarak 8 jam

Tujuan: Mencegah mual dan muntah kemoterapi

Bentuk: Sirup

• Dewasa: Pada kemoterapi yang sangat emetogenik seperti dengan cisplatin:

Awal diberikan injeksi 8 mg ondansetron intravena secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum kemoterapi, diikuti dengan infus 1 mg ondansetron/jam selama terus-menerus kurang dari 24 jam atau 2 injeksi 8 mg intravena secara lambat atau pemberian infus selama 15 menit dengan jarak 4 jam atau bisa diikuti dengan pemberian sirup 8 mg (10 ml) 2 kali sehari selama kurang dari 5 hari

• Dewasa: Pada kemoterapi yang kurang emetogenik seperti dengan cyclophosphamide: Injeksi ondansetron intravena 8 mg secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan pemerian sirup 8 mg (10 ml) 2 kali sehari selama kurang dari 5 hari
• Anak > 4 tahun: 5 mg/ml secara intravena diberikan 15 menit sebelum kemoterapi, diikuti dengan pemberian sirup 4 mg (5 ml) setiap 12 jam selama kurang dari 5 hari

Tujuan: Mencegah mual dan muntah karena radioterapi

Bentuk: Sirup

• Dewasa: 8 mg (10 mL) selama 3 kali sehari dimulai 1 - 2 jam sebelum radioterapi. Lama pengobatan tergantung durasi radioterapi
• Penderita dengan gangguan fungsi ginjal:  Tidak memerlukan penyesuaian dosis harian, frekuensi ataupun cara pemberian
• Penderita dengan gangguan fungsi hati:  Dosis total harian tidak boleh lebih dari 8 mg

Cara Menggunakan Vomceran

• Bacalah instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan atau ikuti anjuran dokter kamu
• Vomceran tablet dapat diminum sebelum makan. Vomceran tablet dapat ditelan secara utuh, jangan dikunyah, dibelah, atau dihancurkan. Telan dengan meminum segelas air putih
• Vomceran sirup dapat diminum sebelum makan. Vomceran sirup dapat diminum dengan mengocok sirup terlebih terlebih dahulu, gunakan sendok takar untuk minum obat, segera minum air putih.
• Vomceran injeksi diberikan oleh tenaga medis profesional dibawah pengawasan dokter
• Dianjurkan meminum Vomceran secara teratur pada jam yang sama setiap harinya. Bila lupa meminum obat, segera minum jika jeda jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, maka abaikan jangan menggandakan dosis.

Artikel lainnya: Obat Mual dan Muntah untuk Orang Dewasa di Apotek

Cara Penyimpanan

Simpan Vomceran pada suhu ruang, di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping Vomceran

• Sakit kepala
• Sembelit
• Nyeri ulu hati
• Diare

Overdosis

• Jangan menggunakan obat melebihi dosis yang telah ditentukan
• Gejala overdosis, seperti hipotensi, gangguan penglihatan, konstipasi berat, pingsan, muntah, diare, perasaan gelisah atau cemas, tremor, kejang, dan koma
• Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat

Kontraindikasi

Tidak boleh digunakan pada penderita yang hipersensitif.

Interaksi Vomceran dengan Obat lain

• Pemberian bersama dengan deksametason dapat meningkatkan efek Vomceran
• Meningkatkan gejala sindrom serotonin (termasuk perubahan status mental dan kelainan neuromuskular (seperti SSRI, MAO Inhibitor, mirtazapine, fentanyl, lithium, methylene blue, dan SNRI).
• Penggunaan bersama dengan penginduksi CYP3A4 dengan fenitoin, karbamazepin, dan rifampisin dapat mengurangi konsentrasi plasma vomceran.
• Penggunaan bersama antiaritmia (seperti amiodaron), atenolol, antrasiklin (seperti doksorubisin dan daunorubisin), trastuzumab, eritromisin, dan ketokonazol dapat menyebabkan pemanjangan interval QT (kelainan jantung) dan meningkatkan risiko aritmia (gangguan pada detak jantung)
• Menurunkan efek analgesik dengan tramadol
• Berpotensi fatal: penggunaan bersama apomorphine dapat menyebabkan hipotensi berat dan kehilangan kesadaran
• Informasikan pada dokter atau apoteker, jika kamu sedang mengonsumsi suplemen lain, produk herbal, atau obat lain

Peringatan dan Perhatian

• Informasikan pada dokter jika kamu alergi terhadap Vomceran
• Informasikan pada dokter jika kamu sedang hamil atau menyusui
• Informasikan pada dokter jika kamu memiliki riwayat gangguan hati, gangguan ginjal, gangguan jantung, gangguan elektrolit, fenilketonuria, dan gangguan pencernaan
• Jangan berikan Vomceran pada anak di bawah usia 4 tahun tanpa pengawasan dokter
• Segera temui dokter jika mengalami alergi, overdosis, atau efek samping yang serius setelah mengkonsumsi Vomceran

Kategori Kehamilan

Kategori: B

Studi klinis pada hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.

Peringatan Kehamilan

Obat cukup aman dikonsumsi oleh ibu hamil, tetapi penggunaanya harus dalam pengawasan dokter (didasari diagnosa dan pertimbangan oleh dokter).

Artikel lainnya: 7 Tips Menjaga Kesehatan Mental Sebelum Operasi

Peringatan Menyusui

Vomceran belum diketahui dapat terserap ke ASI atau tidak, jangan gunakan Vomceran sebelum konsultasi dengan dokter.

Penyakit Terkait 

• Mual
• Muntah

Rekomendasi Obat Sejenis Vomceran

• Narfoz
• Trovensis
• Ondavell
• Ondansetron

Yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan nikmati kemudahan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.

[LUF]