Vitka Infant

Pengertian

Vitka Infant adalah obat yang diproduksi oleh Phapros. Vitka Infant mengandung zat aktif Phytomenadione yang digunakan untuk mengatasi perdarahan berlebihan dan perdarahan yang parah. Vitka Infant bekerja dengan membentuk faktor-faktor pembekuan darah di hati. Vitka Infant merupakan golongan obat keras, sehingga perlu dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum digunakan dan penggunaannya perlu di bantu oleh tenaga medis profesional.

Keterangan

• Golongan: Obat Keras
• Kelas Terapi: Hemostatik
• Kandungan: Phytomenadione 2 mg/ ml
• Bentuk: Cairan Injeksi
• Satuan penjualan: Ampul
• Kemasan: Box, 10 Ampul @ 1 ml
• Farmasi: Phapros

Kegunaan

Vitka Infant digunakan untuk mengatasi perdarahan berlebihan dan perdarahan yang parah.

Dosis & Cara Penggunaan

Vitka Infant termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran dan resep dokter dan penggunaannya perlu di bantu oleh tenaga medis profesional:

1. Antikoagulasi berlebihan
   
   • Nilai INR antara 5-9: diberikan dosis 0,5-1,0 mg. Di suntikkan melalui intravena (pembuluh darah).
   • Nilai INR > 9: diberikan dosis 1,0 mg. Di suntikkan melalui intravena (pembuluh darah).
   • Sebelum operasi: diberikan dosis 5 mg. Di suntikkan melalui intravena (pembuluh darah).
2. Antikoagulasi berat
   
   • Diberikan dosis 5-10 mg dengan PCC atau FFP. Maksimal: 40 mg / 24 jam. Di suntikkan melalui intravena (pembuluh darah) atau melalui subkutan (bawah kulit).

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius. Lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Vitka Infant, antara lain:

• Gangguan rasa
• Iritasi, nyeri pada area injeksi
• Denyut nadi cepat atau lemah
• Pusing
• Berkeringat

Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan pada pasien yang hipersensitif.

Interaksi Obat
Antagonis efek antikoagulan kumarin.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Vitka Infant ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.