Vaksin

Vaksin Priorix

Klikdokter, 24 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Vaksin Priorix digunakan untuk melindungi tubuh dari pemyakit yang menyebakan demam campak, gondok, dan rubella.

Pengertian

Vaksin Priorx merupakan produk obat dengan sediaan injeksi yang diproduksi oleh Smith Kline Beecham. Vaksin Priorx mengandung zat aktif Vaksin MMR (virus campak, vaksin gondok dan vaksin rubella) dan Vaksin varicela diindikasikan sebagai perlindungan tubuh terhadap penyakit dan membentuk antibodi terhadap penyakit campak, gondok dan rubella. Imunasai MMR dan Vaksin varicela umumnya diberikan kepada anak-anak yang berumur 12 sampai 18 bulan, dengan dosis penguat diberikan sebelum memasuki umur sekolah (sekitar umur 5 atau 6 tahun).

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Vaksin, Antisera dan Imunologi.
  • Kandungan: Vaksin MMR (virus campak, vaksin gondok dan vaksin rubella) dan Vaksin varicela.
  • Bentuk: Cairan Injeksi.
  • Satuan Penjualan: Dus.
  • Kemasan: Dus, 1 Vial + 1 Prefilled Syringe @ 0.5 mL Pelarut (1 Dosis).
  • Farmasi: Glaxo Smithkline Biologicals/ Smith Kline Beecham.

Kegunaan

Vaksin Priorix digunakan untuk melindungi tubuh dari pemyakit yang menyebakan demam campak, gondok, dan rubella.

Dosis & Cara Penggunaan

Dosis dan Cara Penggunaan Vaksin Priorix harus dilakukan dengan Tenaga Medis Profesional dan Resep Dokter:

Dewasa: Intramuskular/ Subkutan Imunisasi primer: 1 atau 2 dosis 0.5 mL diberikan setidaknya 28 hari terpisah atau berdasarkan rekomendasi nasional. Untuk profilaksis pasca pajanan terhadap campak: Berikan dalam waktu 72 jam setelah kontak. Untuk wabah: Rujuk ke pedoman produk terperinci atau protokol nasional.

Dosis penggunaan Vaksin Priorix juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaan nya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

Efek Samping

  • Sakit kepala
  • Reaksi di tempat injeksi (nyeri, kemerahan, bengkak)
  • Kelelahan
  • Gangguan pencernaan (Gastrointestinal): mual, diare, muntah.
  • Demam
  • Malaise (lemas).
  • Pusing
  • Anoreksia (gangguan nafsu makan).

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Vaksin Priorix pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitif.
  • Pasien dengan penyakit pernapasan atau infeksi demam saat ini, diskrasia darah, leukemia, limfoma, riwayat imunodefisiensi bawaan atau herediter, tuberkulosis aktif yang tidak diobati.
  • Pasien dengan immunocompromised parah.
  • Wanita hamil.

Interaksi Obat

  • Penurunan respons imun dengan globulin imun dan terapi imunosupresif (kortikosteroid dosis tinggi).
  • Mengurangi efek terapeutik dengan vaksin hidup lainnya.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Vaksin Priorix ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.