Obat Alergi

Ultilar

Klikdokter, 24 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Ultilar merupakan obat yang mengandung loratadine.

Pengertian

Ultilar merupakan obat yang mengandung loratadine. Loratadine adalah obat yang termasuk golongan antihistamin yaitu untuk meringankan alergi, seperti: gata-gatal, hidung tersumbat, bersin-bersin dan tenggorokkan gatal. 

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Antihistamin.
  • Kandungan: Loratadine 10 mg.
  • Bentuk: Tablet.
  • Satuan Penjualan: Strip.
  • Kemasan: Strip @ 10 Tablet.
  • Farmasi: Promedraharjo Farmasi Industri

Kegunaan

Ultilar merupakan obat yang diindikasikan pada pasien yang mengalami gejala alergi.

Dosis & Cara Penggunaan

Ultilar merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian nya harus menggunakan resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan ultilar juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaan nya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  • Dewasa dan anak diatas 12 tahun: 1 tablet di minum sehari sekali atau 1/2 tablet di minum 2 kali sehari
  • Anak-anak usia 2-12 tahun < 30 kg: 1/2 tablet di minum sehari sekali
  • Anak-anak usia 2-12 tahun > 30 kg: 1 tablet di minum sehari sekali

Efek Samping

  • Sakit kepala
  • Mulut terasa kering
  • Menyebabkan rasa lelah
  • Pusing
  • Mengantuk

Kontraindikasi

  • Pasien yang memiliki riwayat penyakit hati
  • Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap loratadine

Interaksi Obat
Tidak digunakan bersamaan dengan obat yang memiliki komposisi Desloratadine karena dapat menimbulkan overdosis.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Ultilar ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).