Obat Gangguan Pencernaan

Tyran

Klikdokter, 28 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tyran diindikasikan untuk terapi tukak gaster dan duodenum jinak, penyakit refluks gastroesofageal.

Pengertian

Tyran merupakan obat yang di produksi oleh Pyridam Farma. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet salut selaput, dan cairan injeksi. Tyran mengandung Ranitidine HCl yang diindikasikan untuk terapi tukak gaster dan duodenum jinak, penyakit refluks gastroesofageal. Mekanisme kerja obat ini adalah bekerja secara kompetitif memblokir histamin pada reseptor H2 sel parietal lambung yang menghambat sekresi asam lambung. Mekanisme kerja obat ini tidak mempengaruhi sekresi pepsin, sekresi faktor intrinsik yang distimulasi pentagastrin atau gastrin serum.

Keterangan

  1. Tyran Tablet Salut Selaput
    • Golongan : Obat Keras
    • Kelas Terapi : Antasida, Agen Antireflux, dan Antiulceran
    • Kandungan : Ranitidine HCl 150 mg
    • Bentuk : Tablet Salut Selaput
    • Satuan Penjualan : Strip
    • Kemasan : Dus, 5 Strip @ 10 Tablet Salut Selaput
    • Farmasi : Pyridam Farma
  2. Tyran Cairan Injeksi 
    • Golongan : Obat Keras
    • Kelas Terapi : Antasida, Agen Antireflux, dan Antiulceran
    • Kandungan : Ranitidine HCl 25 mg
    • Bentuk : Cairan Injeksi
    • Satuan Penjualan : Ampul
    • Kemasan : Dus, 5 Ampul @ 2 ml
    • Farmasi : Pyridam Farma

Kegunaan

Tyran diindikasikan untuk terapi tukak gaster dan duodenum jinak, penyakit refluks gastroesofageal.

Dosis & Cara Penggunaan

Tyran merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian nya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Tyran juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaan nya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita. Penggunaan Tyran injeksi harus dibantu oleh tenaga ahli medis.

  • Intravena
    • Ulserasi Stres Saluran Pencernaan Bagian Atas
      • Dewasa: 50 mg melalui injeksi intravena lambat sebagai dosis priming dilanjutkan dengan dosis 0,125-0,25 mg / kg / jam sebagai infus intravena kontinu kemudian ganti dengan dosis oral 1 tablet 2 x sehari setelah pemberian oral dilanjutkan.
      • Anak: 1 mg / kg (maksimal: 50 mg) sebagai injeksi intravena lambat selama setidaknya 2 menit 6-8 jam atau 0,125-0,25 mg / kg / jam sebagai infus terus menerus.
  • Oral
    Penyakit Refluks Gastroesofagus
    • Dewasa: 1 tablet 2 x sehari atau 2 tablet sebelum tidur hingga 8 minggu, dosis dapat ditingkatkan hingga 1 tablet 4 x sehari selama 12 minggu untuk kasus yang parah.
    • Anak Usia 1 bulan -16 tahun: 5-10 mg / kg setiap hari dalam 2 dosis terbagi. Maksimal: 2 tablet / hari.
  • Ulserasi Lambung dan Duodenum yang Jinak
    • Dewasa: dosis awal: 2 tablet setiap hari sebelum tidur atau 1 tablet 2 x sehari selama 4-8 minggu; 2 tablet 2 x sehari untuk 4 minggu dapat digunakan dalam ulkus duodenum untuk meningkatkan penyembuhan.
    • Dosis pemeliharaan: 1 tablet setiap hari sebelum tidur. Maksimal: 2 tablet 2 x sehari.
    • Anak Usia 1 bulan-16 tahun: 4-8 mg / kg setiap hari dalam 2 dosis terbagi. Maksimal: 2 tablet / hari. Durasi pengobatan: 4-8 minggu.
    • Pemeliharaan: 2-4 mg / kg 1 x sehari. Maksimal: 1 tablet / hari.

Efek Samping

Efek samping mungkin terjadi selama penggunaan Tyran adalah sakit kepala, badan lemas, pusing, kesadaran menurun, insomnia, vertigo (kondisi pusing akut ditandai perasaan berputar-putar saat memandang objek.), kebingungan mental reversibel, gelisah, depresi mental, halusinasi, sembelit, mual, muntah, ketidaknyamanan perut atau nyeri, ruam (urtikaria, makulopapular, dan / atau pruritus), kehilangan libido. Peningkatan kecil dalam kreatinin serum, peningkatan serum aminotransferase (AST dan ALT), alkali fosfatase, LDH, bilirubin total, dan ase-glutamil transferase.
Jarang, ruam ringan berbentuk eritema multiforme, gangguan motorik spontan yang reversibel, pankreatitis, kebotakan, penyempitan saluran udara, demam, aritmia jantung, penigkatan kadar eosinofil darah, penurunan jumlah leukosit darah, penurunan kadar granulosit dalam darah, agranulositosis, penurunan jumlah trombosit darah, anemia, anemia, dan hemoglobin.
Berpotensi Fatal: Hepatotoksisitas (kerusakan hati yang disebabkan oleh zat kimia).

Kontraindikasi:
Tidak boleh diberikan pada pasien yang memiliki riwayat porfiria akut.

Interaksi Obat:
Penyerapan tertunda dan peningkatan konsentrasi serum puncak jika digunakan bersamaan dengan propantheline bromide. Ranitidine secara minimal menghambat metabolisme hati antikoagulan kumarin, teofilin, diazepam, dan propanolol. Dapat mengubah absorpsi obat yang tergantung pH (misalnya: Ketoconazole, midazolam, glipizide). Dapat mengurangi bioavailabilitas jika digunakan bersamaan dengan antasid.

Kategori Kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Tyran ke dalam Kategori B
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).