Obat Antinyeri

Trolac

Klikdokter, 24 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Trolac biasanya digunakan untuk meredakan nyeri setelah operasi.

Pengertian

Trolac merupakan obat pereda nyeri yang mengandung Ketorolac. Trolac digunakan untuk pengobatan jangka pendek untuk mengatasi nyeri sedang sampai berat pada orang dewasa. Trolac biasanya digunakan untuk meredakan nyeri setelah operasi. Trolac bekerja dengan menghalangi produksi zat alami tertentu dalam tubuh yang dapat menyebabkan rasa nyeri.

Keterangan

  1. Trolac Tablet
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi Non Steroid
    • Kandungan: Ketorolac 10 mg
    • Bentuk: Tablet Salut Selaput
    • Satuan Penjualan: Blister
    • Kemasan: Blister @ 10 Tablet Salut Selaput
    • Farmasi: Bernofarm
  2. Trolac Injeksi
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi Non Steroid
    • Kandungan: Ketorolac 30 mg
    • Bentuk: Injeksi
    • Satuan Penjualan: Ampul
    • Kemasan: Ampul @ 1 ml
    • Farmasi: Bernofarm

Kegunaan

Trolac biasanya digunakan untuk meredakan nyeri setelah operasi.

Dosis & Cara Penggunaan

Trolac termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan Anjuran dan Resep Dokter:

  • Dewasa
    Nyeri Sedang sampai berat: 2 tablet, di lanjutkan dengan pemberian 1 tablet setiap 4-6 jam sebagai terapi lanjutan dari pemberian parenteral (di suntikkan). Maksimal: 4 tablet setiap hari. Durasi maksimal: 5 hari (kombinasi parenteral dan oral).
  • Lansia
    1 tablet, di lanjutkan 1 tablet, diberikan setiap 4-6 jam sebagai terapi lanjutan dari pemberian parenteral (di suntikkan). Maksimal: 4 tablet setiap hari.

Efek Samping

  • Mengantuk
  • Pusing, sakit kepala
  • Perubahan mental dan sensorik
  • Berkeringat
  • Mulut kering
  • Demam
  • Mialgia (nyeri otot)
  • Hipertensi
  • Nyeri dada
  • Jantung berdebar

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Trolac pada pasien:

  • Hipersensitif terhadap ketorolak, aspirin, atau obat anti inflamasi non steroid lainnya.
  • Pasien dengan riwayat asma, penderita atau riwayat penyakit ulkus peptikum
  • Pasien berisiko gagal ginjal karena penipisan atau dehidrasi.
  • Pengobatan nyeri perioperatif dalam pengaturan operasi CABG.
  • Penderita gangguan ginjal sedang sampai berat.
  • Penggunaan bersamaan dengan probenecid, litium, pentoxifylline, antikoagulan, obat anti inflamasi non steroid atau aspirin lainnya.

Interaksi Obat

  • Peningkatan risiko ulserasi perdarahan saluran cerna atau perdarahan jika diberikan bersamaan dengan kortikosteroid, SSRI atau agen antiplatelet.
  • Dapat meningkatkan toksisitas metotreksat.
  • Peningkatan risiko nefrotoksisitas jika diberikan bersamaan dengan diuretik, siklosporin, tacrolimus, penghambat ACE atau antagonis reseptor angiotensin II.
  • Halusinasi dapat terjadi ketika digunakan jika diberikan bersamaan dengan obat psikoaktif (misalnya: Fluoxetine, thiothixene, alprazolam).
  • Penggunaan bersamaan dengan terapi antikonvulsan (misalnya: Fenitoin, karbamazepin) jarang menyebabkan kejang.
  • Berpotensi Fatal: Peningkatan risiko perdarahan terkait ketorolac jika diberikan bersamaan dengan antikoagulan, aspirin atau NSAID lainnya dan pentoxifylline. Meningkatkan konsentrasi plasma dan waktu paruh dengan probenesid. Peningkatan konsentrasi lithium plasma.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Trolac ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.