Obat Antibiotik

Triminex Forte

Klikdokter, 16 Sep 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Triminex forte digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih, infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran pernapasan.

Pengertian

Triminex Forte merupakan anti bakteri kombinasi berbentuk yang diproduksi oleh Konimex. Obat ini mengandung Trimethoprim dan sulfamethoxazole yang diindikasikan untuk mengobati infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih. Trimethoprim bekerja menghambat pertumbuhan bakteri. Trimethoprim dikombinasikan dengan sulfamethoxazole agar efektivitasnya meningkat.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibakteri Kombinasi
  • Kandungan: Trimethoprim 160 mg dan Sulfamethoxazole 800 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 25 Strip @ 4 Tablet; Box, 10 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Konimex

Kegunaan

Triminex forte digunakan untuk mengobati:

  • Infeksi traktus urinarius, seperti pielonefritis dan pielitis oleh kuman seperti E.coli, Klebsiella, Enterobacter, dan Proteus
  • Infeksi traktus gastrointestinal, terutama oleh kuman Salmonella dan Shigella seperti tifoid, paratifoid, dan disentri basiler
  • Infeksi traktus respiratorius seperti bronchitis akut dan kronik serta infeksi THT seperti otitis media oleh kuman H.influenzae dan Streptococcus pneumonia
  • Infeksi lain seperti toxoplasmosis dan infeksi lainnya dimana obat terpilih tidak dapat diberikan.

Dosis & Cara Penggunaan

Triminex forte merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras, harus digunakan berdasarkan resep dokter. Aturan penggunaannya secara umum adalah:

  • Dewasa dan anak di atas 12 tahun : 2 x 2 tablet sehari
  • Anak umur 6 – 12 tahun : 2 x 1 tablet sehari
  • Anak umur 6 bulan – 5 tahun : 2 x 1/2 tablet sehari
  • Untuk infeksi berat dosis dapat dinaikkan 50% lebih tinggi. Triminex harus diberikan, sekurang-kurangnya 5 hari, atau penderita sudah 2 hari bebas dari gejala.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping mungkin terjadi selama penggunaan Triminex forte adalah mual, nyeri perut, diare, gangguan makan; nyeri sendi, nyeri otot; hiperkalemia (kadar kalium darah lebih tinggi dari normal,miokarditis alergi, menggigil, reaksi alergi, sakit kepala.

Kontraindikasi
Tidak boleh di berikan pada pasien yang hipersensitif terhadap sulfonamid, tidak boleh di berikan pada penderita gangguan ginjal dan hati, wanita hamil dan menyusui, tidak boleh di berikan pada anak-anak dengan usia

Interaksi Obat

  • Dapat meningkatkan risiko toksisitas hematologis jika diberikan bersamaan dengan mercaptopurine dan azathioprine.
  • Dapat meningkatkan konsentrasi lamivudine, zidovudine, dan zalcitabine dalam plasma.
  • Dapat meningkatkan risiko hiperkalemia (kadar gula darah lebih tinggi dari normal) jika diberikan bersamaan dengan penghambat ACE.
  • Meningkatkan risiko methaemoglobinaemia jika diberikan bersamaan dengan prilocaine.
  • Dapat meningkatkan risiko aritmia ventrikel jika diberikan bersamaan dengan amiodaron.
  • Dapat meningkatkan perpanjangan QT yang diinduksi dofetilide. Dapat meningkatkan risiko toksisitas dapson.
  • Dapat meningkatkan risiko kristalit jika diberikan bersamaan dengan methenamine.
  • Dapat meningkatkan kadar rifampisin serum.
  • Efek yang ditingkatkan dari acenocoumarol dan warfarin.
  • Meningkatkan konsentrasi plasma jika diberikan bersamaan dengan prokainamid dan / atau amantadin.
  • Penggunaan bersama dengan siklosporin setelah transplantasi ginjal dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang dapat dibalik.
  • Dapat meningkatkan kadar digoxin.
  • Meningkatkan risiko trombositopenia jika diberikan bersamaan dengan diuretik.
  • Potasium aminobenzoat dapat menghambat efek sulfonamid.
  • Dapat meningkatkan risiko anemia megaloblastik jika diberikan bersamaan dengan pirimetamin yang diberikan dalam dosis> 25 mg setiap minggu.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Triminex forte ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Perhatian Menyusui
Obat ini dapat masuk ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan.