Pengertian Trichodazol
Trichodazol adalah sediaan obat yang mengandung metronidazole. Obat ini tersedia dalam bentuk suppositoria, cairan infus, dan tablet.
Trichodazol dalam bentuk suppositoria bermanfaat untuk menangani dan mencegah infeksi karena mikroorganisme anaerob pada pasien yang tidak dapat minum obat atau dikontraindikasikan.
Sementara, sediaan infus dan tablet dapat mengobati uretritis dan vaginitis yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, amoebiasis, pencegahan infeksi pasca operasi anaerob, dan giardiasis.
Artikel Lainnya: Mengenal Germophobia, Rasa Takut Berlebih Terhadap Bakteri
Keterangan Trichodazol
Berikut adalah keterangan obat Trichodazol yang sebaiknya diketahui:
1. Trichodazol Suppositoria
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Sediaan untuk Kondisi Vagina/ Antibiotik Lain/ Antiamoebik.
- Kandungan: Metronidazole 1 gram.
- Bentuk: Suppositoria.
- Satuan Penjualan: Strip.
- Kemasan: Strip @ 6 Suppositoria.
- Farmasi: Sanbe Farma.
- Harga: Rp. 26.000 - Rp. 30.000/ Pcs.
2. Trichodazol Infus
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Sediaan untuk Kondisi Vagina/ Antibiotik Lain/ Antiamoebik.
- Kandungan: Metronidazole 5 mg/ml.
- Bentuk: Infus.
- Satuan Penjualan: Softbag.
- Kemasan: Softbag @ 100 ml.
- Farmasi: Sanbe Farma.
- Harga: Rp. 60.000 - Rp. 150.000/ Softbag.
3. Trichodazol Tablet
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Sediaan untuk Kondisi Vagina/ Antibiotik Lain/ Antiamoebik.
- Kandungan: Metronidazole 500 mg.
- Bentuk: Tablet Salut Selaput.
- Satuan Penjualan: Strip.
- Kemasan: Strip @ 10 Tablet.
- Farmasi: Sanbe Farma.
- Harga: Rp. 21.400 - Rp. 40.500/ Strip.
Artikel Lainnya: Hati-Hati, Ancaman Bakteri dari Mesin Pengering Tangan
Kegunaan Trichodazol
Trichodazol diindikasikan untuk menangani dan mencegah infeksi karena mikroorganisme anaerob pada pasien yang tidak dapat minum obat atau dikontraindikasikan.
Selain itu, obat Trichodazol juga dapat digunakan untuk menangani beberapa kondisi berikut:
- Uretritis dan vaginitis yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis.
- Amoebiasis.
- Pencegahan infeksi pasca operasi anaerob.
- Giardiasis.
Dosis dan Cara Penggunaan Trichodazol
Trichodazol termasuk golongan obat keras. Artinya, untuk membelinya, pasien perlu menggunakan resep dokter. Selain itu, Trichodazol Infus harus dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Secara umum, aturan penggunaan obat Trichodazol adalah sebagai berikut:
1. Trichodazol Tablet
- Trikomoniasis
Dewasa: Dosis 250 mg. Diminum 3 kali sehari selama 7-10 hari. Jika perlu, berikan dosis kedua setelah 4-6 minggu.
Anak usia > 10 tahun: Dosis 200-250 mg. Diminum 3 kali sehari selama 7 hari.
Anak usia 5-10 tahun: Dosis 375 mg per hari. Diminum selama 7 hari.
Anak usia 3-5 tahun: Dosis 250 mg per hari. Diminum selama 7 hari.
Anak usia < 3 tahun: Dosis 150 mg per hari. Diminum selama 7 hari.
- Amoebiasis
Dewasa: Dosis 750 mg. Diminum 3 kali sehari selama 7-10 hari. Atau, dosis 2 g diminum 1 kali sehari selama 2 hari.
Anak: Dosis 35-50 mg/kg berat badan per hari, dalam 3 dosis terbagi selama 10 hari.
- Pencegahan Infeksi Anaerob
Dewasa: Dosis tunggal 1 g diberikan sebelum operasi. Kemudian, dosis 250-500 mg diberikan 3 kali sehari atau sebagai dosis tunggal.
Anak: Dosis tunggal 30 mg/kg berat badan diberikan 24 jam sebelum operasi. Lalu, dosis 4 mg/kg berat badan diberikan 3 kali sehari selama 5 hari.
- Pengobatan Infeksi Anaerob
Dewasa: Dosis 500 mg. Diminum 3 kali sehari selama 7 hari.
Anak: Dosis 7,5 mg/kg berat badan. Diminum 3 kali sehari.
Artikel Lainnya: Tanda-Tanda Infeksi Luka Operasi Caesar yang Harus Diwaspadai
2. Trichodazol Suppositoria
- Pengobatan Infeksi Bakteri Anaerob yang Teridentifikasi
Dewasa: 1 suppositoria diberikan setiap 8 jam.
Anak: Dosis 7.5 mg/kg berat badan diberikan tiap 8 jam.
- Pencegahan Infeksi Pasca Operasi Karena Bakteri Anaerob
Dewasa: 1 suppositoria diberikan 2-4 jam sebelum operasi. Kemudian diberikan 8 jam sesudah operasi.
Anak: Diberikan ½ atau ¼ suppositoria dari dosis 500-mg tiap 8 jam.
3. Trichodazol Infus
- Dosis: 5 ml/menit.
- Pengobatan
Dewasa: Dosis 500 mg diberikan melalui infus.
Anak: Dosis 7.5 mg/kg berat badan tiap 8 jam.
- Pencegahan Infeksi Anaerob
Dewasa: Dosis 500 mg diberikan melalui infus, dilanjutkan dengan dosis 500 mg tablet.
Anak: Dosis 7.5 mg/kg berat badan tiap 8 jam.
Cara Penyimpanan Trichodazol
Trichodazol Tablet dan Infus: Simpan pada suhu 15-25 derajat Celsius, di tempat kering dan hindarkan dari cahaya.
Trichodazol Suppositoria: Simpan pada suhu di bawah 20 derajat Celsius, di tempat kering dan hindarkan dari cahaya.
Artikel Lainnya: Cara Mudah Jaga Kesehatan Bakteri Saluran Pencernaan Anak
Efek Samping Trichodazol
Efek samping yang bisa terjadi selama penggunaan Trichodazol adalah:
- Rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.
- Gangguan makan.
- Mulut kering.
- Sakit kepala.
- Gatal.
- Ruam kulit.
- Sembelit.
- Infeksi lidah.
- Vertigo.
- Kelemahan.
- Peradangan kandung kemih.
- Neuropati perifer.
Overdosis
Gejala overdosis Trichodazol, antara lain:
- Mual.
- Muntah.
- Ataksia (gangguan pada saraf).
- Sedikit disorientasi (ketidakmampuan untuk merespons terhadap lingkungan sekitar).
Segera bawa pasien overdosis ke rumah sakit.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan obat Trichodazol jika pasien memiliki kondisi medis berikut:
- Hipersensitif terhadap metronidazole atau turunan metronidazole lainnya.
- Memiliki diskrasia darah.
- Memiliki penyakit sistem saraf pusat aktif.
- Wanita hamil pada trimester pertama kehamilan.
Artikel Lainnya: Sepuluh Bakteri Baik yang Menguntungkan bagi Manusia
Interaksi Obat
Berikut adalah obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan Trichodazol:
- Disulfiram.
- Antikoagulan, misalnya warfarin.
- Cimetidine.
- Antikoagulan kumarin lainnya.
Apabila Anda menggunakan obat di atas, harus berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk memakai Trichodazol.
Kategori Kehamilan
Kategori B: Studi terhadap hewan tidak menunjukkan adanya bahaya pada janin. Namun, penelitian terkait risiko pada wanita hamil masih sangat terbatas.
Peringatan Menyusui
Trichodazol dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan kepada dokter sebelum menggunakannya.