Obat Kulit

Trentin

Klikdokter, 10 Sep 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Trentin merupakan sediaan krim yang diproduksi oleh Ikhaparmindo Putramas.

Pengertian

Trentin merupakan sediaan krim yang diproduksi oleh Ikhaparmindo Putramas. Obat ini mengandung Tretinoin yang diindikasikan untuk Acne vulgaris, pengurangan komedo, papula dan pustula. Mekanisme kerja obat ini adalah belum ditetapkan, ada bukti bahwa tretinoin topikal menurunkan kecenderungan sel epitel folikel untuk tetap ada dengan berkurangnya pembentukan microcomedones. Tretinoin meningkatkan aktivitas mitosis, memperbarui sel epitel folikel.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Sediaan Pengobatan Jerawat
  • Kandungan : Tretinoin 0,05 %
  • Bentuk : Krim
  • Satuan Penjualan: Pot
  • Kemasan: Pot @ 10 gram; Tube @ 20 gram
  • Farmasi: Ikhaparmindo Putramas.
  • Harga: Rp 23.000 - Rp 31.000 / Tube.

Kegunaan

Trentin diindikasikan untuk Acne vulgaris, pengurangan komedo, papula dan pustula.

Dosis & Cara Penggunaan

Trentin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras. Harus digunakan berdasarkan resep dokter. Trentin digunakan dengan cara dioleskan krim ke lesi jerawat 1 x sehari sebelum tidur.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping mungkin terjadi selama penggunaan Trentin adalah kemerahan, pembengkakan atau edema, pengelupasan, dan perubahan pigmentasi.

Overdosis
Penggunaan Tretinoin yang berlebihan dapat menimbulkan gejala kulit kemerahan, mengelupas, melepuh, atau rasa tidak nyaman pada kulit.

Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan pada pasien yang hipersensitif terhadap komponen apa pun dari Trentin.

Interaksi Obat
Tidak boleh diberikan bersamaan dengan produk yang mengandung sulfur, resorsinol, asam salisilat, dan benzoil peroksida.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Trentin ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.