Obat Gangguan Pencernaan

Topazol

Klikdokter, 06 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Topazol digunakan untuk mengobati sindrom Zollinger-Ellison, penyakit refluks gastro-esofagus, tukak lambung.

Pengertian

Topazol adalah obat yang mengandung zat aktif Pantoprazole, berbentuk serbuk injeksi yang diproduksi oleh Bernofarm. Topazol digunakan untuk mengobati sindrom Zollinger-Ellison (tumor pada pankreas atau pada duodenum), penyakit refluks gastro-esofagus (asam lambung naik kembali ke esofagus), tukak lambung. Pantoprazole bekerja dengan cara mengurangi produksi asam lambung.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antasida, Agen Antireflux & Antiulceran
  • Kandungan: Pantoprazole 40 mg/ Vial
  • Bentuk: Serbuk Injeksi.
  • Satuan Penjualan: Vial
  • Kemasan: Box, 1 Vial @ 40 mg
  • Farmasi: Bernofarm.

Kegunaan

Topazol digunakan untuk mengobati sindrom Zollinger-Ellison, penyakit refluks gastro-esofagus, tukak lambung.

Dosis & Cara penggunaan

Topazol merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Topazol juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu. Penggunaan Topazol harus dilakukan oleh tenaga medis.

  • Sindrom Zollinger-Ellison
    Dewasa: diberikan dosis 80 mg sekali atau dua kali sehari sebagai injeksi intravena (pembuluh darah) lambat atau infus jangka pendek selama 2-15 menit. Beralihlah ke terapi oral sesegera mungkin.
  • Penyakit refluks gastro-esofagus, tukak lambung
    Dewasa: diberikan dosis 40 mg setiap hari sebagai injeksi intravena (pembuluh darah) lambat atau infus jangka pendek selama 2-15 menit. Beralihlah ke terapi oral sesegera mungkin.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu 20-25°C.

Efek Samping

Efek Samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual, muntah, diare, konstipasi, perut kembung, sakit perut, pencernaan yangg terganggu, mulut kering
  • Kelelahan, malaise
  • Peningkatan enzim hati
  • Gatal biduran
  • Arthralgia (nyeri sendi), mialgia nyeri otot)
  • Sakit kepala, pusing, vertigo
  • Insomnia
  • Ruam, gatal.

Kontraindikasi:
Tidak boleh digunakan bersamaan dengan rilpivirine dan atazanavir.

Interaksi obat:

  • Dapat menurunkan konsentrasi rilpivirine dan atazanavir dalam plasma.
  • Dapat meningkatkan INR dan waktu protrombin warfarin.
  • Dapat meningkatkan konsentrasi metotreksat dalam plasma.
  • Dapat menurunkan absorpsi itrakonazol, ketokonazol, posaconazole, erlotinib.
  • Peningkatan risiko efek kardiotoksik yang diinduksi digoxin.
  • Dapat mengurangi efek terapeutik clopidogrel
  • Peningkatan risiko hipomagnesemia dengan diuretik

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Topazol ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.