Obat Antiinflamasi

Tisolon

Klikdokter, 03 Sep 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Tisolon merupakan obat yang mengandung methylpredinsolon yang digunakan untuk mengobati alergi

Pengertian

Tisolon adalah obat yang mengandung methylpredinsolon. Methylpredisolon merupakan hormon kortikosteroid yang masuk kedalam golongan hormon steroid yang diproduksi di dalam tubuh. Hormon kortikosteroid berperan dalam sistem fisiologis seperti respon stres, respon kekebalan tubuh dan pengaturan inflamasi, metabolisme karbohidrat, katabolisme protein, kadar elektrolit darah dan perilaku.Tiloson digunakan untuk membantu mengobati peradangan (inflamasi). Tiloson bekerja dengan cara mengurangi pembengkakan (inflamasi) dan menekan respon sistem sistem imun. Tiloson dapat meningkatkan kadar gula darah yang dapat menyebabkan atau memperburuk diabetes.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Hormon Kortikosteroid
  • Kandungan: Methylprednisolone 4 mg
  • Bentuk: Tablet 
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi : Nufarindo
  • Harga: Rp 35.000 - Rp 40.000 / Strip.

Kegunaan

Tisolon adalah obat yang digunakan untuk mengobati alergi, dan peradangan serta sebagai imunosupresan seperti pada penyakit arthritis (radang sendi), kelainan darah, reaksi alergi yang parah, kondisi mata radang/bengkak, gangguan sistem kekebalan tubuh, gangguan hormon.

Dosis & Cara Penggunaan

Tisolon merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. Aturan penggunaan Methylprednisolone secara umum adalah:

  1. Kondisi alergi
    • Hari pertama diminum 24 mg (8 mg sebelum sarapan, 4 mg setelah makan siang, 4 mg setelah makan malam dan 8 mg saat tidur malam
    • Hari ke-2 diminum 20 mg (4 mg sebelum sarapan, 4 mg sesudah makan siang, 4 mg sesudah makan malam dan 8 mg saat tidur malam
    • Hari ke-3 diminum 16 mg (4 mg sebelum sarapan, 4 mg sesudah makan siang, 4 mg sesudah makan malam dan 4 mg saat tidur malam
    • Hari ke-4 diminum 12 mg (4 mg sebelum sarapan, 4 mg sesudah makan siang dan 4 mg saat tidur malam
    • Hari ke-5 diminum 8 mg (4 mg sebelum sarapan dan 4 mg saat tidur malam
    • Hari ke-6 diminum 4 mg sebelum sarapan
  2. Antiinflamasi atau imunosupresif
    • Pada dewasa sebagai dosis awal: 2-60 mg perhari dalam dosis terbagi, tergantung pada penyakit yang sedang diobati
    • Anak-anak: 0.5-1.7 mg/kg berat badan dalam dosis terbagi setiap 6-12 jam.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping mungkin terjadi selama penggunaan Tisolon adalah menekan adrenal, menekan sistem imun (imunosupresi), peningkatan kerentanan dan keparahan infeksi, gangguan penyembuhan, dan hipertensi, gangguan kejiwaan (misalnya depresi, perubahan suasana hati, insomnia,perubahan kepribadian),gangguan otot (miopati)

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Tisolon pada pasien yang telah diketahui memiliki riwayat infeksi jamur sistemik kecuali terapi anti infeksi khusus digunakan pada pasien yang memiliki riwayat penyakit infark miokard

Interaksi Obat

  • Kehilangan penekan kortikosteroid-diinduksi adrenal dengan aminoglutethimide
  • Risiko hipokalemia dengan K-depleting agen (misalnya amfoterisin B dan diuretik)
  • Penurunan bersihan dengan antibiotik macrolide
  • Dapat menurunkan tingkat serum isoniazid
  • Peningkatan bersihan dengan cholestyramine
  • Risiko kejang dengan siklosporin
  • Peningkatan risiko aritmia dengan glikosida atau digitalis
  • Penurunan metabolisme dengan estrogen, termasuk kontrasepsi oral
  • Metabolisme ditingkatkan dengan rifampisin dan barbiturat
  • Peningkatan konsentrasi plasma dengan ketoconazole dan eritromisin
  • Risiko efek pada saluran cerna dengan aspirin atau NSAID lainnya
  • Dapat meningkatkan efek antikoagulan dari warfarin
  • Dapat mengurangi efek terapi antidiabetik.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan tisolon ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.