Obat Gangguan Darah

Tiavit-K

Klikdokter, 06 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Tiavit-K digunakan untuk mencegah perdarahan pada bayi.

Pengertian

Tiavit-K adalah obat yang diproduksi oleh Tunggal Idaman Abdi. Tiavit-K mengandung Phytomenadione yang digunakan untuk menghentikan pendarahan. Tiavit-K dibutuhkan untuk pembentukan pembekuan darah, seperti pembekuan darah pada faktor II (prothrombin), faktor VII (proconvertin), faktor IX (plasma thromboplastin component) dan X (faktor Stuart).

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Haemostatis
  • Kandungan: Phytomenadione 1 mg / 0,5 mL
  • Bentuk: Cairan Injeksi
  • Satuan Penjualan: Ampul
  • Kemasan: Box, 10 Ampul @ 0,5 mL
  • Farmasi: Tunggal Idaman Abdi

Kegunaan

Tiavit-K digunakan untuk mencegah perdarahan pada bayi.

Dosis & Cara Penggunaan

Tiavit-K merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian dan penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Tiavit-K juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

Bayi baru lahir: diberikan secara intramuskular (melalui otot) pada saat bayi lahir, hal ini mencegah perdarahan akibat defisiensi vitamin K pada bayi, untuk bayi prematur dapat diberikan 400 mcg/kg berat badan (maksimal 1 mg).

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25°C, lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi apabila menggunakan Tiavit-K adalah:

  • Iritasi lokal pada daerah yang disuntikkan.
  • Sianosis (warna kebiru-biruan pada kulit dan selaput lendir karena kekurangan oksigen dalam darah).

Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap Tiavit-K .

Interaksi Obat
Derivat kumarin dan indandione dapat bereaksi antagonis dengan Tiavit-K.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Tiavit-K ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.