Obat Gangguan Saraf

Thiopental Sodium

Klikdokter, 10 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Thiopental Sodium digunakan sebelum operasi dan untuk mengatasi kejang.

Pengertian

Thiopental Sodium adalah obat penenang yang digunakan sebelum operasi dan untuk mengatasi kejang. Obat ini dapat mengurangi aktivitas saraf di otak, sehingga bisa membuat seseorang merasa rileks dan mengantuk. Thiopental terkadang sering disalahgunakan karena fungsinya sebagai obat penenang. Penggunaan thiopental yang berlebihan dapat membahayakan karena akan mengakibatkan kecanduan, koma, hingga mengancam nyawa. Obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Anastesi
  • Kandungan: Thiopental sodium 0,5 gram; Thiopental sodium 1 gram
  • Bentuk: Serbuk Injeksi
  • Satuan Penjualan: Vial
  • Kemasan: Vial @ 0,5 gram; Vial 1 gram
  • Farmasi: Bernofarm.

Kegunaan

Thiopental Sodium digunakan sebelum operasi dan untuk mengatasi kejang.

Dosis & Cara Penggunaan

Thiopental Sodium merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Thiopental Sodium juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu. Penggunaan Thiopental Sodium  memerlukan bantuan dari tenaga medis.

Dosis dan Cara Penggunaan Thiopental Sodium:
Dewasa, IV Induksi anestesi:  2.5 atau 5%: 100-150 mg, ulangi setiap 30-60 detik jika diperlukan. Maksimal: 500 mg. Maksimal pada wanita hamil: 250 mg.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Batuk
  • Cegukan
  • Bersin
  • Otot berkedut
  • Laringospasme (kejang singkat dari pita suara yang sementara membuat sulit untuk berbicara atau bernapas)
  • Bronkospasme (pengencangan otot-otot yang melapisi saluran udara/ bronkus di paru-paru).

Kontraindikasi
Hindari pemberian pada pasien yang memiliki Hipersensitif (reaksi berlebihan atau sangat sensitif) terhadap kandungan dalam obat tersebut.

Interaksi obat
Thiopental juga dapat berinteraksi dengan tembakau dan alkohol hingga menimbulkan efek samping.

Kategori kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Thiopental Sodium ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis
Dosis mematikan akut pada manusia tidak diketahui dan bervariasi. Dosis mematikan terendah 10 mcg / ml jika digunakan bersama dengan depresan SSP lain atau alkohol. Efek paru (misalnya sesak napas, laringospasme, batuk), kardiovaskular (misalnya tekanan darah rendah berkembang menjadi syok) dan efek sistem saraf pusat. Hentikan obat dan pertahankan jalan napas paten, menggunakan respirasi dan oksigen yang dibantu atau dikontrol sesuai kebutuhan. Pemantauan ketat terhadap tanda-tanda vital (misalnya laju pernapasan), asupan cairan, gas darah, dan elektrolit serum. Laringospasme dapat dihilangkan dengan relaksan otot rangka, ventilasi tekanan positif, intubasi endotrakeal, atau bahkan trakeostomi.