Obat Hipertensi

Telmisartan

Klikdokter, 06 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Telmisartan digunakan untuk pengobatan hipertensi dan mengurangi risiko kardiovaskular (penyakit jantung).

Pengertian

Telmisartan adalah obat generik yang digunakan untuk pengobatan hipertensi (tekanan darah tinggi) dan mengurangi risiko kardiovaskular (penyakit jantung). Telmisartan adalah antagonis reseptor tipe 1 (AT1) angiotensin II yang menghasilkan efek penurunan tekanan darah dengan secara selektif mengikat pengikatan reseptor angiotensin II ke AT1.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Angiotensi II Antagonis
  • Kandungan: Telmisartan 40 mg; Telmisartan 80 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 3 Strip @10 Tablet
  • Farmasi: Dexa Medica; Beta Pharmacon; Novell Pharmaceutical Lab

Merk dagang yang beredar di Indonesia:
Tinov 80, Micardis, Nuzartan, Telsat.

Kegunaan

Telmisartan digunakan untuk pengobatan hipertensi dan mengurangi risiko kardiovaskular.

Dosis & Cara Penggunaan

Telmisartan termasuk dalam golongan Obat Keras, sebaiknya penggunaan obat ini sesuai dengan anjuran resep dokter:

  1. Hipertensi
    Dewasa: Dosis awal: 1 tablet (40 mg) diminum 1 kali sehari, dosis dapat disesuaikan menjadi 20-80 mg diminum sekali sehari menurut respons klinis. Maksimal: 80 mg diminum sekali sehari.
  2. Pengurangan risiko kardiovaskular
    Dewasa: 1 tablet (80 mg) diminum 1 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 25 ° C. Lindungi dari cahaya dan kelembaban.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Telmisartan, antara lain:

  • Hipotensi
  • Jarang, hipoglikemia, penyakit paru interstitial
  • Anemia
  • Nyeri dada
  • Tinnitus
  • Vertigo
  • Gangguan mata
  • Diare, sakit perut, pencernaan yang terganggu, perut kembung, mual, muntah
  • Kelelahan
  • Fungsi hati abnormal
  • Peningkatan asam urat serum, peningkatan kreatin fosfokinase darah
  • Nyeri punggung
  • Pusing, sakit kepala, mengantuk
  • Insomnia, depresi, kecemasan
  • Gangguan ginjal dan kemih
  • Infeksi saluran pernapasan atas: sinusitis, faringitis, batuk

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Telmisartan pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Penggunaan bersamaan dengan aliskiren pada pasien dengan diabetes mellitus atau gangguan ginjal (GFR
  • Gangguan hati.
  • Kehamilan.

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Telmisartan:

  • Peningkatan risiko hipotensi dengan diuretik dosis tinggi (misalnya Furosemide, hydrochlorothiazide) dan antihipertensi lainnya.
  • Dapat meningkatkan konsentrasi digoxin dalam plasma.
  • Peningkatan risiko hiperkalemia dengan diuretik hemat-K (misalnya Spironolakton, eplerenone, triamterene, amiloride), suplemen K atau pengganti garam yang mengandung K; Inhibitor ACE, heparin, imunosupresan (misalnya Siklosporin, tacrolimus), trimetoprim.
  • Dapat mengurangi efek antihipertensi dan memperburuk fungsi ginjal dengan aspirin, NSAID termasuk penghambat selektif COX-2.
  • Dapat meningkatkan kadar lithium serum dan toksisitas.
  • Mengurangi efek antihipertensi dengan kortikosteroid sistemik.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Telmisartan ke dalam Kategori D:
Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Overdosis

  • Pemberian Telmisartan yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti tekanan darah rendah, detak jantung cepat, pusing, denyut jantung lambat, peningkatan kreatinin serum, dan gagal ginjal akut.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif. Dapat dipertimbangkan pemberian arang aktif, menginduksi emesis, atau melakukan bilas lambung setelah konsumsi. Jika hipotensi berat terjadi, tempatkan pasien dalam posisi terlentang kemudian berikan infus NaCl IV 0,9% untuk meningkatkan volume cairan. Penanganan pasien overdosis harus dibantu oleh tenaga medis profesional.