Obat Gangguan Saraf Pusat

Tegretol

Klikdokter, 13 Agt 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Tegretol merupakan obat anti kejang yang mengandung Carbamazepine digunakan untuk mencegah dan mengontrol kejang.

Pengertian

Tegretol merupakan obat anti kejang yang mengandung Carbamazepine sebagai zat aktifnya. Tegretol digunakan untuk mencegah dan mengontrol kejang pada epilepsi, kelainan manik-depresif (gangguan bipolar), neuropati (kerusakan saraf) yang di sebabkan oleh diabetes melitus, juga digunakan untuk meringankan nyeri saraf. Tegretol bekerja dengan menstabilkan dan mengembalikan keseimbangan aktivitas saraf dalam otak sehingga dapat menurunkan risiko kejang.

Keterangan

  1. Tegretol CR
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Antikonvulsan / Obat untuk Nyeri Neuropatik
    • Kandungan: Carbamazepine 400 mg; Carbamazepine 200 mg
    • Bentuk: Tablet Lepas Lambat
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Strip @ 10 Tablet Lepas Lambat
    • Farmasi: Novartis Indonesia
    • Harga: Rp 15.000 - Rp 25.000 / Strip.
  2. Tegretol Tablet
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Antikonvulsan / Obat untuk Nyeri Neuropatik
    • Kandungan: Carbamazepine 200 mg
    • Bentuk: Tablet
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Strip @ 10 Tablet
    • Farmasi: Novartis Indonesia
    • Harga: Rp 11.000 - Rp 13.000 / Strip
  3. Tegretol Sirup
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Antikonvulsan / Obat untuk Nyeri Neuropatik
    • Kandungan: Carbamazepine 100 mg/ 5 ml
    • Bentuk: Sirup
    • Satuan Penjualan: Botol
    • Kemasan: Botol @ 120 ml
    • Farmasi: Novartis Indonesia.

Kegunaan

Tegretol digunakan untuk mengobati epilepsi, gangguan bipolar, dan nyeri saraf akibat diabetes.

Dosis & Cara Penggunaan

Tegretol merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian dan penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. Umumnya, aturan penggunaan Tegretol adalah:

  • Epilepsi
    • Dosis awal: 100-200 mg, di minum 1-2 kali sehari. Dosis ditingkatkan secara bertahap hingga 400 mg 2-3 kali sehari. Pada beberapa pasien dapat di tingkatkan hingga 1600-2000 mg/hari.
    • Anak: 10-20 mg/kgBB/hari
    • Anak usia 11-15 tahun: 600-1,000 mg/ hari
    • Anak usia 6-10 tahun: 400-600 mg/ hari
    • Anak usia 1-5 thn: 200-400 mg/ hari.
  • Mania & profilaksis manik-depresif
    400-1600 mg/hari, biasanya 400-600 mg/hari dalam 2-3 dosis.
  • Neuralgia Trigeminal
    Tingkatkan dosis perlahan, 200-400 mg/hari.
  • Nyeri diabetik neuropati
    Dosis rata-rata: 200 mg 2-4 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Leukopenia (jumlah leukosit kurang dari normal)
  • Trombositopenia (jumlah leukosit kurang dari normal)
  • Eosinofilia (kadar eosinofil dalam darah lebih tinggi normal)
  • Peningkatan berat
  • Hiponatremia
  • Pusing
  • Mengantuk
  • Muntah, mual
  • Mulut kering
  • Urtikaria (gatal biduran)
  • Dermatitis alergi.

Overdosis
Penggunaan Carbamazepine yang berlebihan dapat menimbulkan gejala pusing, ataksia, mengantuk, stupor, mual, muntah, agitasi, disorientasi, opisthotonos, gelisah, tremor, adiadokokinesis, gerakan involunter, refleks abnormal (hipoaktif atau hiperaktif), flushing (wajah memerah), sianosis, midriasis, nistagmus, retensi urin. Hipotensi atau hipertensi juga dapat terjadi; koma.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Tegretol pada pasien:

  • Di ketahui hipersensitivitas terhadap karbamazepin atau obat-obatan yang terkait secara struktural (misalnya TCA).
  • Pasien dengan blokade AV
  • Riwayat depresi sumsum tulang
  • Porfiria hepatik
  • Kombinasi dengan MAO

Interaksi Obat

  • Pemberian bersama dengan inhibitor CYP3A4 & inhibitor hidrokarbon epoksida pada mikrosom manusia dapat meningkatkan konsentrasi plasma carbamazepine.
  • Pemberian bersama dengan penginduksi CYP3A4 meningkatkan tingkat metabolisme karbamazepin.
  • Penggunaan bersama dengan levetiracetam meningkatkan toksisitas karbamazepin.
  • Penggunaan bersama dengan INH meningkatkan hepatotoksisitas yang disebabkan oleh INH.
  • Peningkatan neurologis AR dengan litium atau metoklopramid & neuroleptik (misalnya haloperidol, thioridazin).
  • Penggunaan bersamaan dengan diuretik (misalnya hydrochlorothiazide, furosemide) dapat menyebabkan hiponatremia simtomatik.
  • Carbamazepine dapat melawan efek relaksan otot yang tidak terdepolarisasi (misalnya, pancuronium).
  • Dapat mengubah bioavailabilitas & / atau pembersihan karbamazepin jika di berikan bersamaan dengan isotretinoin.
  • Carbamazepine dapat mengurangi toleransi alkohol.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Tegretol ke dalam Kategori D:
Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Keamanan Menyusui
Carbamazepine terdistribusi ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter.