Obat Antibiotik

Tb Rif

Klikdokter, 13 Agu 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tb Rif diindikasikan untuk terapi pengobatan tuberculosis

Pengertian

Tb Rif merupakan obat sirup yang diproduksi oleh Meprofarm. Obat ini mengandung Rifampicin yang diindikasikan untuk terapi pengobatan tuberculosis. Mekanisme kerja obat ini adalah dengan menekan inisiasi pembentukan rantai untuk sintesis RNA pada bakteri yang rentan dengan mengikat subunit β dari RNA polimerase yang tergantung DNA, sehingga menghambat transkripsi RNA.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Antituberculosis
  • Kandungan: Rifampicin 100 mg
  • Bentuk: Sirup
  • Satuan Penjualan: Botol
  • Kemasan: Botol @ 120 ml
  • Farmasi: Meprofarm
  • Harga: Rp 125.000 - Rp 210.000 / Botol.

Kegunaan

Tb Rif diindikasikan untuk terapi pengobatan tuberculosis.

Dosis & Cara Penggunaan

Tb Rif merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian dan penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. Aturan penggunaan Tb Rif secara umum adalah:

  • Dewasa: 8-12 mg / kg 1 x sehari.
    Berat Badan Berat Badan ≥50 kg: 600 mg setiap hari.
  • Anak: 10-20 mg / kg setiap hari. Maksimal: 600 mg / hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 15-30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah wajah memerah dan gatal, tanpa gejala ruam, seperti sindrom flu yang ditandai dengan demam, kedinginan, sakit kepala, pusing, nyeri tulang, sesak napas, dan badan lemas; Efek samping saluran pencernaan (misalnya: mual, muntah, gangguan makan, diare, nyeri tekan ulu hati), kolitis pseudomembran, eosinofilia (peningkatan kadar eosinofi), leukopenia (penurunan jumlah leukosit darah), anemia hemolitik; perubahan fungsi ginjal dan gagal ginjal, gangguan menstruasi, bengkak, miopati, kelemahan otot; perubahan warna oranye-merah pada urin, feses, keringat, saliva, dahak, air mata, dan cairan tubuh lainnya; tromboflebitis, iritasi lokal dan peradangan setelah infus intravena yang berkepanjangan.

Overdosis
Penggunaan Rifampicin yang melebihi dosis anjuran dapat menimbulkan gejala mual, muntah, sakit perut, pruritus, sakit kepala, lesu; ketidaksadaran (dengan adanya penyakit hati yang parah); peningkatan sementara enzim hati dan bilirubin; perubahan warna kulit menjadi merah kecoklatan atau oranye, urin, keringat, air liur, air mata, kotoran; edema wajah atau periorbital (terutama pada anak-anak); pembesaran hati, hipotensi, sinus takikardia, aritmia ventrikel, kejang, henti jantung.

Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap rifampisin atau rifamycin lainnya. Pasien dengan penyakit kuning. Penggunaan bersamaan dengan terapi saquinavir / ritonavir.

Interaksi Obat
Dapat mempercepat metabolisme dan mengurangi efek obat yang dimetabolisme oleh enzim CYP450 (misalnya: Quinidine, fenitoin, teofilin). Konsentrasi atovaquone yang berkurang dan meningkatkan konsentrasi rifampisin bila dikonsumsi bersamaan. Penggunaan ketokonazol dan rifampisin secara bersamaan dapat menyebabkan penurunan konsentrasi serum kedua obat. Dapat menurunkan konsentrasi serum enalaprilat. Mengurangi penyerapan jika digunakan bersamaan dengan antasida. Meningkatkan risiko hepatotoksisitas jika digunakan bersamaan dengan halotan atau isoniazid.
Berpotensi Fatal: Meningkatkan potensi hepatotoksisitas bila dipakai secara bersamaan dengan kombinasi saquinavir / ritonavir.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Tb Rif ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Keamanan Menyusui
Rifampicin terdistribusi ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.