Obat Hipertensi

Tarka

Klikdokter, 13 Agt 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Tarka digunakan untuk membantu menurunkan tekanan darah.

Pengertian

Tarka adalah obat antihipertensi yang diproduksi oleh PT. Abbott. Tarka mengandung Trandolapril dan Verapamil Hydrochloride. Trandolapril bekerja dengan mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang menyebabkan peningkatan aktivitas renin plasma dan mengurangi sekresi aldosteron, sehingga terjadi vasodilatasi dan tekanan darah dapat menurun. Sedangkan, Verapamil bekerja dengan cara menghambat masuknya ion kalsium sehingga otot polos pembuluh dapat melemah.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antihipertensi
  • Kandungan: Trandolapril 2 mg dan verapamil 180 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 2 Strip @ 14 Tablet
  • Farmasi: PT. Abbott.
  • Harga: Rp 17.000 - Rp 20.000 / Tablet.

Kegunaan

Tarka digunakan untuk membantu menurunkan tekanan darah.

Dosis & Cara Penggunaan

Tarka merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian dan penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. Aturan penggunaan Tarka secara umum adalah:

Dewasa: Trandolapril (mg) / verapamil (mg): 1/240, 2/180, 2/240, 4/240: 1 tablet sekali sehari. Maksimal: trandolapril 4 mg dan verapamil 240 mg setiap hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi apabila mengkonsumsi Tarka adalah:
1. Hipotensi
2. Batuk
3. Neutropaenia (menurunnya sel darah putih)
4. Pusing, sakit kepala.
5. Anemia
6. Trombositopaenia
7. Peningkatan transaminase
8. Hiperkalemia
9. Peningkatan BUN dan serum kreatinin
10. Proteinuria
11. Sembelit
12. Mual.
13. Nyeri dada
14.Hyperlipidaemia
15. Edema perifer.
16. Nyeri punggung, nyeri sendi, nyeri ekstremitas.
Berpotensi Fatal: Reaksi anafilaksis, angioedema, hepatotoksisitas (misalnya Nekrosis hati fulminan).

Overdosis
Penggunaan obat yang mengandung Trandolapril dan Verapamil Hydrochloride, jika melebihi dosis anjuran dapat menimbulkan gejala hipotensi berat, bradikardia, blok AV dan asistol, inotropi negatif, syok, stupor, gangguan elektrolit, gagal ginjal, takikardia, palpitasi, pusing, cemas dan batuk.

Kontraindikasi
Syok kardiogenik, hipotensi (tekanan darah sistolik).

Interaksi Obat

  • Penggunaan Trandolapril dengan diuretik hemat kalium dapat berefek hiperkalemik aditif
  • Dapat meningkatkan kadar serum dan toksisitas litium. Dapat meningkatkan efek hipoglikemik antidiabetik.
  • Peningkatan risiko penurunan fungsi ginjal dengan NSAID.
  • Dapat meningkatkan level plasma dengan inhibitor CYP3A4 (mis. Erythromycin, ritonavir), cimetidine.
  • Dapat menurunkan kadar plasma dengan induser CYP3A4 (mis. Rifampisin), fenobarbital, sulfinpirazon.
  • Peningkatan risiko perdarahan dengan aspirin.
  • Dapat meningkatkan efek bradikardi dan hipotensi dengan telithromycin.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Tarka ke dalam Kategori D:
Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Keamanan Menyusui
Verapamil dapat masuk ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.