Obat Kemoterapi

Sutent

Klikdokter, 05 Agt 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Sutent merupakan obat yang mengandung sunitinib malate yang digunakan untuk pasien yang memiliki penyakit tumor stroma GI (GIST)

Pengertian

Sutent adalah obat yang mengandung sunitinib malate. Sunitinib malate berfungsi untuk pasien yang memiliki penyakit tumor stroma GI (GIST) yang tidak mampu ditangani oleh mesatin imatinib akibat resistensi dari obat tersebut, pasien yang mempunyai penyakit karsinoma sel ginjal metastatik (MRCC) yang tidak mampu ditangani oleh terapi yang berbasis pada sitokin dan pasien yang memiliki penyakit tumor neuroendokrin pankreas (pNET).

Sunitib malate adalah suatu molekul kecil yang dapat menghambat pembentukan reseptor tirosine kinase yang beberapa diantaranya dapat berefek pada pembentukan tumor, agiogenesis patologi (pembentukan pembuluh darah) dan metastatik progres (penyebaran kanker dari situs awal ke tempat lain di dalam tubuh contohnya dari kanker hati ke jantung).

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Terapi Kanker
  • Kandungan: Sunitinib malate 50 mg; Sunitinib malate 25 mg; Sunitinib malate 12.5 mg
  • Bentuk: Kapsul
  • Satuan Penjualan: Botol
  • Kemasan: Box, Botol @ 30 Kapsul
  • Farmasi: Pfizer Indonesia
  • Harga: Rp13.000.000 - Rp20.000.000/ Botol

Kegunaan

Sutent berfungsi untuk pasien yang memiliki penyakit tumor stroma GI (GIST).

Dosis & Cara Penggunaan

Sutent merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

  1. Pengobatan tumor stroma saluran pencernaan dan Karsinoma sel ginjal metastatik 
    • Dosis: 50 mg diminum 1 kali sehari selama 4 minggu dilanjutkan dengan 2 minggu lepas pemakaian (jadwal 4/2) untuk menyelesaikan siklus 6 minggu. Dosis dapat ditingkatkan atau diturunkan 12,5 mg hingga 75 mg atau turun hingga 25 mg. 
  2. pNET
    • Dosis yang dianjurkan: 37,5 mg diminum 1 kali sehari tanpa periode istirahat yang dijadwalkan. Dosis dapat ditingkatkan atau dikurangi 12,5 mg. Maksimal: 50 mg setiap hari.
  3. Pemberian bersama dengan penginduksi CYP3A4 poten, misalnya rifampisin
    • Tingkatkan dosis dengan peningkatan 12,5 mg hingga maksimal 87,5 mg setiap hari (GIST & RCC) atau 62,5 mg setiap hari (pNET). 
  4. Pemberian bersama dengan inhibitor CYP3A4 poten misalnya ketoconazole
    • Kurangi dosis sebesar 12,5 mg, dikurangi hingga 37,5 mg per hari (3 kapsul 12,5 mg secara bersamaan) (GIST & MRCC) atau 25 mg per hari (pNET).

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi apabila mengkonsumsi Sutent adalah:

  • Nyeri perut bagian atas
  • Mudah kelelahan
  • Diare, mual, muntah
  • Penurunan berat badan secara drastis (anoreksia)
  • Muncul ruam pada kulit
  • Konstipasi (sembelit)
  • Perubahan warna pada kulit

Kontraindikasi
Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap sunitib malate

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan Sutent:

  • Ketoconazole
  • Penghambat CYP3A4 yang kuat misalnya ritonavir, itrakonazol, eritromisin, klaritromisin, jus jeruk bali
  • Rifampisin
  • Penginduksi CYP3A4 yang kuat misalnya deksametason, fenitoin, karbamazepin, rifampisin, fenobarb, St. John's wort.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Sutent ke dalam Kategori D:
Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Perhatian Menyusui
Tidak diketahui apakah sunitinib atau metabolit aktif utamanya diekskresikan dalam ASI. Karena zat aktif biasanya diekskresikan dalam ASI dan karena potensi reaksi merugikan yang serius pada bayi yang disusui, disarankan untuk tidak menyusui saat menggunakan Sutent.