Obat Jantung

Stazol

Klikdokter, 31 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Stazol adalah obat yang diindikasikan untuk mengatasi klaudikasio intermiten.

Pengertian

Stazol merupakan obat yang diproduksi oleh Bernofarm dan mengandung cilostazol.

Stazol berfungsi untuk mengatasi klaudikasio intermiten (gejala yang paling sering muncul pada penyakit arteri perifer).

Cara bekerjanya adalah dengan menghambat saling menempelnya trombosit sehingga mencegah penggumpalan darah, serta bekerja dengan memperlebar pembuluh darah.

Artikel Lainnya: 5 Makanan untuk Menghindari Penyumbatan Arteri

Keterangan

Berikut ini adalah keterangan Stazol, mulai dari golongan obat hingga estimasi harga:

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Antikoagulan, Antiplatelet, dan Fibrinolitik (Trombolitik).
  • Kandungan: Cilostazol 100 mg.
  • Bentuk: Tablet.
  • Satuan Penjualan: Strip.
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet.
  • Farmasi: Bernofarm.
  • Harga: Rp 150.000 - Rp 170.000/ Strip.

Kegunaan

Stazol diindikasikan untuk menangani klaudikasio intermiten.

Artikel Lainnya: 8 Cara Meningkatkan Sirkulasi Darah Tubuh

Dosis & Cara Penggunaan

Stazol adalah obat keras yang harus sesuai dengan resep dokter.

Aturan penggunaan obat ini secara umum adalah sebagai berikut:

  • Dewasa: 2x sehari 100 mg.
  • Hentikan jika tidak ada perbaikan klinis setelah 3 bulan.

Cara Penyimpanan

Simpan di bawah 30 derajat Celsius

Efek Samping

Sejumlah efek samping yang dapat timbul selama penggunaan Stazol adalah:

Jarang: kelainan hematologis termasuk agranulositosis (sumsum tulang gagal membentuk granulosit), leukopoenia (penurunan jumlah leukosit), trombositopenia (penurunan jumlah trombosit).

Berpotensi fatal: pansitopenia, anemia aplastik.

Artikel Lainnya: Ini Kebutuhan Vitamin untuk Lancarkan Peredaran Darah

Kontraindikasi

Hindari penggunaan Stazol jika punya kondisi medis berikut: 

  • Gagal jantung kongesif dari segala tingkat keparahan.
  • Kecenderungan untuk perdarahan (misalnya retinopati diabetik proliferatif, stroke hemoragik dalam 6 bulan terakhir, dsb).
  • Hipertensi yang tidak terkontrol.
  • Angina pektoris yang tidak stabil.
  • Serangan jantung dalam 6 bulan terakhir. 
  • Riwayat takikardia ventrikel.
  • Gangguan hati sedang hingga berat.
  • Gangguan ginjal berat.

Interaksi Obat

Obat Stazol tidak boleh digunakan bersamaan dengan beberapa obat berikut:

  • Obat penghambat CYP3A4 dan CYP2C19 (misalnya ketoconazole, omeprazole), dapat meningkatkan konsentrasi plasma.
  • ≥ 2 antiplatelet atau obat antikoagulan tambahan (misalnya aspirin, clopidogrel, heparin), dapat meningkatkan risiko perdarahan. 

Kategori Kehamilan

Kategori C: Penelitian pada binatang telah menunjukkan efek samping pada janin. Namun, belum ada penelitian terkontrol pada wanita hamil.

Peringatan Menyusui

Belum diketahui apakah cilostazol terserap ke dalam ASI atau tidak. Hindari menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.