Obat Antibiotik

Sporetik

apt. Yulia Hakimatun Adilah, S.Farm, 13 Feb 2023

Ditinjau Oleh apt. Evita Fitriani., S. Farm

Sporetik adalah obat dengan kandungan Cefixime sebagai zat aktifnya. Obat ini untuk membantu mengobati berbagai infeksi bakteri. Berikut penjelasannya.

Sporetik

Sporetik 

Golongan

Obat keras

Kategori obat

Antibiotik

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak 

Bentuk obat

Kapsul dan sirup kering

Sporetik untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori B: Studi pada hewan percobaan tidak memperlihatkan risiko pada janin. Namun, belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Peringatan Menyusui: Sporetik belum diketahui terserap ke dalam ASI atau tidak, konsultasikan pada dokter sebelum  menggunakan Sporetik.

Pengertian 

Sporetik adalah obat golongan antibiotik yang mengandung cefixime

Zat aktif tersebut bermanfaat untuk membantu mengobati berbagai macam infeksi bakteri. Antara lain, radang tenggorokanpneumonia, sinusitis, bronkitis kronis, otitis media, dan juga gonore.

Tersedia dalam bentuk kapsul dan sirup kering, berikut penjelasan lengkap seputar obat Sporetik.

Keterangan 

1. Sporetik Kapsul

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: obat antibiotik
  • Kandungan: cefixime 50 mg; 100 mg; 200 mg
  • Kemasan: dus, strip @10 kapsul
  • Produksi: Sanbe Farma
  • Harga Sporetik kapsul 50 mg: Rp100.000 - 165.000/strip
  • Harga Sporetik kapsul 100 mg: Rp200.000 - 385.000/strip
  • Harga Sporetik kapsul 200 mg: Rp235.000 - 531.000/strip

2. Sporetik Sirup Kering

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: obat antibiotik
  • Kandungan: cefixime 100mg/5ml
  • Kemasan: dus, botol @30 ml
  • Produksi: Sanbe Farma
  • Harga Sporetik sirup kering: Rp85.000 - 165.000/botol

Artikel lainnya: Penyebab Penyakit Menular Seksual yang Perlu Kamu Tahu 

Kegunaan 

Manfaat Sporetik adalah mengobati infeksi bakteri, seperti:

  • Radang tenggorokan dan tonsilitis 
  • Pneumonia 
  • Sinusitis 
  • Bronkitis kronis 
  • Otitis media  
  • Gonore 
  • Infeksi saluran kemih (ISK)
  • Demam tifoid pada anak-anak

Dosis dan Aturan Pakai 

Sporetik merupakan golongan obat keras, yang memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

Tujuan: mengatasi infeksi

Bentuk: kapsul dan sirup kering

  • Dewasa dan anak dengan BB ≥30 kg atau usia >12 tahun: dosis 50-100 mg diberikan 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 200 mg diminum 2 kali sehari untuk infeksi yang lebih parah atau sulit diobati.
  • Gonore tanpa komplikasi: dosis 400 mg diberikan 1 kali sehari.
  • Anak dengan berat badan <30 kg: dosis 1,5-3 mg/kg berat badan/hari dalam 2 dosis terbagi. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 6 mg/kg berat badan diminum 2 kali sehari untuk infeksi yang lebih parah atau sulit diobati.

Cara Menggunakan 

Ikuti anjuran dokter atau bacalah instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan. Sporetik dapat diminum setelah makan dan harus dihabiskan.

Berikut adalah cara penggunaan sesuai sediaan.

  • Sporetik kapsul: bisa diminum sebelum atau sesudah makan. Telan kapsul secara utuh bersama air putih. 
  • Sporetik sirup kering: dapat diminum dengan melarutkannya dengan air putih sebanyak 20 ml. Kocok sampai sirup tercampur merata sekitar 30-60 detik, lalu minum sirup dengan menggunakan sendok takar pada kemasan.

Penggunaan sirup Sporetik hanya dapat digunakan setelah 7 hari dilarutkan. Jika sudah lewat dari 7 hari dan sirup masih tersisa, jangan digunakannya lagi.

Usahakan untuk minum Sporetik secara teratur pada jam yang sama setiap harinya. Bila lupa minum obat, segera konsumsi jika jeda jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat. 

Jika jadwal konsumsi obat berikutnya sudah dekat, abaikan saja. Jangan menggandakan dosis.

Artikel lainnya: Radang Tenggorokan, Faring, Amandel, dan Laring Apa Bedanya?

Cara Penyimpanan

Simpan obat Sporetik pada suhu ruang, di tempat yang kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping 

Efek samping Sporetik yang mungkin terjadi antara lain:

  • Diare
  • Sakit perut
  • Mual, muntah
  • Perut kembung
  • Gangguan makan
  • Mulas
  • Sembelit
  • Ruam kulit, biduran
  • Kemerahan pada kulit, gatal
  • Trombositopenia sementara (jumlah trombosit kurang dari normal)
  • Leukopenia (jumlah leukosit kurang dari normal)
  • Sakit kepala, pusing

Overdosis

Penggunaan Sporetik yang melebihi dosis bisa memicu keluhan overdosis, seperti ensefalopati yang ditandai dengan kebingungan, gangguan kesadaran, gangguan gerakan, dan kejang.

Jika seseorang mengalami overdosis segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119. Atau, segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Kontraindikasi

Hindari penggunaan pada pasien yang hipersensitif terhadap kandungan Sporetik atau obat golongan Sefalosporin lainnya.

Interaksi Obat 

Interaksi obat bisa terjadi saat Sporetik digunakan bersamaan dengan zat aktif lain, yakni:

  • Meningkatkan waktu protrombin atau meningkatkan risiko terjadinya pendarahan dengan warfarin
  • Meningkatkan kadar Sporetik dalam darah bisa digunakan dengan nifedipine dan probenesid
  • Meningkatkan kadar carbamazepine dalam darah

Untuk menghindari risiko tersebut, beritahukan dokter jika kamu sedang mengonsumsi obat, suplemen, ataupun produk herbal lainnya.

Peringatan dan Perhatian 

  • Beritahu dokter jika kamu alergi terhadap Sporetik
  • Beritahu dokter jika kamu sedang hamil atau menyusui
  • Beritahu dokter jika kamu memiliki riwayat diabetes, kolitis, dan asma bronkial
  • Gunakan Sporetik sesuai terapi yang telah ditentukan dokter
  • Segera temui dokter jika kamu mengalami alergi, overdosis, atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi Sporetik

Artikel lainnya: Keputihan Warna Ini Bisa Jadi Tanda Penyakit Menular Seksual 

Kategori Kehamilan

Sporetik masuk dalam kategori B untuk kehamilan. Studi pada hewan percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko pada janin, tapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Peringatan Kehamilan

Informasikan dokter jika kamu akan menggunakan Sporetik saat hamil atau sedang menjalankan program kehamilan. 

Peringatan Menyusui

Sporetik belum diketahui terserap ke dalam ASI atau tidak. Konsultasikan dahulu kepada dokter sebelum menggunakannya.

Penyakit Terkait 

Rekomendasi Obat Sejenis 

Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter. Jangan tunggu sakit. Ingat selalu untuk #JagaSehatmu.

[HNS]