Obat Gangguan Pencernaan

Spashi

Klikdokter, 04 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Spashi digunakan sebagai obat untuk mengatasi gejala kejang perut.

Pengertian

Spashi adalah obat yang diproduksi oleh Global Multi Pharmalab. Spashi mengandung Hyoscine Butylbromide yang digunakan untuk membantu mengobati berbagai masalah perut dan usus, seperti kram dan nyeri pada perut. Spashi bekerja dengan mengurangi produksi asam di lambung, memperlambat gerakan alami dari usus dan relaksasi otot-otot di saluran cerna, misalnya perut, usus, kandung kemih, ginjal dan kandung empedu. Hindari penggunaan Spashi pada ibu hamil dan menyusui.

Keterangan

  1. Spashi Tablet
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi:Antimuskarinik
    • Kandungan: Hyoscine Butylbromide 10 mg
    • Bentuk: Tablet Salut Selaput
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet
    • Farmasi: Global Multi Pharmalab
  2. Spashi Injeksi
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi:Antimuskarinik
    • Kandungan: Hyoscine Butylbromide 20 mg/mL
    • Bentuk: Cairan Injeksi
    • Satuan Penjualan: Ampul
    • Kemasan: Box, 10 Ampul @ 1 mL
    • Farmasi: Global Multi Pharmalab

Kegunaan

Spashi digunakan sebagai obat untuk mengatasi gejala kejang perut.

Dosis & Cara Penggunaan

Spashi merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Spashi juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  1. Spashi Tablet
    • 1-2 tablet, diminum 4 kali sehari.
  2. Spashi Injeksi
    • 1-2 ampul diberikan melalui injeksi intramuskular (melalui otot) atau injeksi intravena (melalui pembuluh darah). Maksimal: 100 mg setiap hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-30 ° C. Lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang dapat muncul saat mengonsumsi Spashi, yaitu:

  • Mulut kering
  • Kulit terasa gatal
  • Ruam Kulit
  • Sulit bernapas
  • Berkeringat lebih banyak dari biasanya
  • Detak jantung menjadi lebih cepat
  • Bengkak pada bagian tangan dan kaki
  • Mual dan Muntah
  • Diare
  • Mengalami masalah pengelihatan.

Kontraindikasi
Hindari pemberian Spashi pada pasien dengan kondisi seperti:

  • Alergi dengan hyoscine butylbromide
  • Glaukoma (kerusakan saraf mata akibat meningkatnya tekanan pada bola mata)
  • Megakolon (kondisi usus yang mengalami pelebaran)
  • Myasthenia gravis (kondisi otot yang lemah)
  • Sedang hamil atau berencana untuk hamil dan sedang menyusui

Interaksi Obat

  • Obat antijamur (Ketokonazole)
  • Obat antihistamin (promethazine, chlorphenamine, atau diphenhydramine)
  • Obat anti spasmodik (atropine, propantheline atau dicycloverine)

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Spashi ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Pemberian Spashi yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti stimulasi sistem saraf pusat, detak jantung cepat, gangguan irama jantung, retensi urin, koma, depresi pernapasan.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif. Kosongkan perut segera dengan tindakan bilas lambung atau emesis yang diinduksi. Benzodiazepin kerja pendek atau barbiturat dapat diberikan untuk mengendalikan stimulasi sistem saraf pusat. Penanganan pasien overdosis harus dibantu oleh tenaga medis profesional.