Obat Gangguan Tulang, Otot dan Sendi

Solaxin

Klikdokter, 27 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Solaxin adalah obat yang digunakan untuk mengobati kejang otot yang menyakitkan.

Pengertian

Solaxin adalah sediaan obat dalam bentuk tablet yang di produksi oleh Eisai Indonesia. Solaxin digunakan untuk mengobati kejang otot yang menyakitkan terkait dengan kondisi muskuloskeletal (kondisi yang mengganggu fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang).

Chlorzoxazone adalah relaksan otot rangka dengan efek sedatif (relaksasi) yang bekerja pada sistem saraf pusat (CNS) untuk mengendurkan otot yang kaku.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Relaksan Otot
  • Kandungan: Chlorzoxazone 200 mg
  • Bentu: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Eisai Indonesia
  • Harga: Rp49.000 - Rp90.000/ Strip

Kegunaan

Solaxin digunakan untuk mengobati gejala kejang yang menyakitkan yang berhubungan dengan gangguan otot (nyeri punggung, sindrom serviks, periartritis bahu & deformans spondilitis).

Dosis & Cara Penggunaan

Solaxin merupakan Golongan Obat Keras, sehingga penggunaanya harus sesuai dengan Resep Dokter.

  • Dewasa: 1-2 tablet, diminum 3-4 kali sehari.

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Solaxin, antara lain:

  • Mengantuk
  • Pusing
  • Kepala terasa ringan
  • Lemah
  • Gangguan saluran pencernaan
  • Reaksi hipersensitif, misalnya ruam kulit, gatal
  • Urine berwarna kuning

Kontraindikasi 

Tidak boleh digunakan oleh pasien dengan kondisi:

  • Diketahui memiliki alergi terhadap kandungan Solaxin
  • Memiliki riwayat disfungsi hati

Interaksi Obat 

  • Efek sistem saraf pusat yang merugikan dapat ditingkatkan bila diberikan secara bersamaan dengan golongan obat depresan sistem saraf pusat, fenotiazin, MAOI, alkohol.

Kategori Kehamilan

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Chlorzoxazone ke dalam Kategori C:

Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Perhatian Menyusui

Tidak diketahui apakah Chlorzoxazone dapat terserap kedalam ASI atau tidak.