Obat Kulit

Sinobiotik

Klikdokter, 23 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Sinobiotik merupakan krim dengan kandungan zat aktif Gentamisin sulfat dan fluocinolone acetonide yang digunakan untuk mengobati peradangan

Pengertian

Sinobiotik adalah sediaan obat topikal yang di produksi oleh Galenium Pharmasia Lab. Sinobiotik hanya untuk di gunakan sebagai obat luar saja. Sinobiotik mengandung Gentamisin sulfat, fluocinolone acetonide yang di gunakan untuk mengatasi peradangan dan gatal pada kulit yang responsif terhadap kortikosteroid.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Anti Infeksi Topikal dengan Kortikosteroid
  • Kandungan: Gentamisin sulfat 0.1%, fluocinolone acetonide 0.025%
  • Bentuk: Krim
  • Satuan Penjualan: Tube
  • Kemasan: Dus, Tube @ 5 g
  • Farmasi: Galenium Pharmasia Lab
  • Harga: Rp15.000 - Rp25.000/ Tube

Kegunaan

Sinobiotik di gunakan untuk mengobati peradangan dan gatal pada kulit yang responsif terhadap kortikosteroid bila di sertai dengan infeksi sekunder misalnya: dermatitis atopik (eksim), dermatitis seboroik (kulit kepala yang tampak berkerak dan bersisik), neurodermatitis lokal (bercak kulit yang terasa gatal), pruritus anogenital (gatal yang menyerang daerah genital), psoriasis (ruam merah, kulit kering, tebal, bersisik, dan mudah terkelupas), kulit kering karena peradangan, dan iritasi kulit.

Dosis & Cara Penggunaan

Sinobiotik merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

  • Oleskan krim sebanyak 2-3 x sehari pada daerah kulit yang meradang.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Sinobiotik, antara lain:

  • Sensasi terbakar dan gatal
  • Kulit kering
  • Reaksi hipersensitivitas
  • Hipopigmentasi (kulit tampak lebih terang atau putih karena kekurangan pigmen melanin)
  • Dermatitis kontak alergi

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Vaccinia, varicella, dan tuberkulosa kulit
  • Hipersensitif terhadap salah satu komponennya
  • Infeksi virus dan jamur
  • Infeksi bakteri primer
  • Sensitisasi terhadap antibiotik Aminoglikosida